Laga Indonesia dan Denmark dalam Piala Sudirman menjadi penentu posisi tertinggi di grup. Status sebagai juara grup akan menguntungkan di babak perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
VANTAA, SELASA — Pertemuan Indonesia dan Denmark akan menjadi persaingan ”terpanas” dalam perebutan posisi juara grup kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Sudirman. Menang dalam laga ini bisa mempermudah jalan salah satu tim pada tahap berikutnya.
Indonesia dan Denmark akan bertemu di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Rabu (29/9/2021), pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB. Kedua tim telah memastikan lolos ke perempat final dari Grup C karena selalu menang pada dua laga sebelumnya, melawan Kanada dan Federasi Bulu Tangkis Rusia (NBFR).
Pemenang laga akan menjadi salah satu dari empat tim juara grup. Status tersebut akan ”mempermudah” jalan pada perempat final karena mereka akan bertemu peringkat kedua dari grup lain.
Maka, pertemuan ke-15 Indonesia dan Denmark dalam Piala Sudirman ini akan menjadi penentu posisi tertinggi di grup. Pemenang laga akan menjadi salah satu dari empat tim juara grup. Status tersebut akan ”mempermudah” jalan pada perempat final karena mereka akan bertemu peringkat kedua dari grup lain.
Perempat finalis Piala Sudirman adalah delapan tim yang menempati peringkat dua teratas dari empat grup. Persaingan pada babak delapan besar ini akan ditentukan melalui undian setelah semua penyisihan grup selesai digelar pada Kamis.
Sesuai peraturan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), peringkat pertama grup akan mendapat status unggulan, berdasarkan daftar peringkat dunia 28 September, untuk perempat final. Unggulan teratas ditempatkan pada posisi paling atas diagram undian, sedangkan unggulan kedua pada posisi paling bawah.
Unggulan ketiga dan keempat serta tim-tim berperingkat kedua ditentukan berdasarkan undian. Tim yang berada dalam satu grup pada babak penyisihan tidak akan bertemu pada perempat final.
Berdasarkan peraturan tersebut, Indonesia atau Denmark bisa menghindari pertemuan dengan juara grup lain yang kemungkinan akan ditempati China (Grup A), Korea Selatan (Grup B), dan Jepang (Grup D). Itu bisa terjadi dengan syarat menjuarai Grup C.
Denmark menyebut diri mereka sebagai ”underdog” saat berhadapan dengan Indonesia nanti. Namun, mereka bukan sembarang underdog karena diperkuat peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen, seperti halnya Indonesia yang memiliki Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Statistik pertemuan pemain terbaik dari setiap nomor memang memperlihatkan keunggulan Indonesia. Gregoria Mariska Tunjung, Greysia/Apriyani, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti unggul atas Mia Blichfeldt, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, dan Mathias Christiansen/Alexandra Boeje.
Ganda putra, bahkan, memiliki keleluasaan untuk menurunkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon atau Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Denmark tak diperkuat salah satu ganda putra terbaik mereka, Kim Astrup, karena cedera sehingga pasangannya, Anders Skaarup Rasmussen, diduetkan dengan Frederik Soegaard saat diturunkan melawan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (NBFR).
Meski akan menghadapi pasangan baru, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan memiliki rekam jejak yang baik saat melawan Rasmussen/Astrup, yaitu 7-1 untuk Kevin/Marcus dan 5-0 untuk Hendra/Ahsan. Hanya saja, pertemuan terakhir Hendra/Ahsan dengan Rasmussen/Astrup terjadi tiga tahun lalu.
Statistik pertemuan imbang hanya terjadi pada tunggal putra, antara Anthony Sinisuka Ginting dan Axelsen, yaitu 4-4. Axelsen memenangi dua pertandingan terakhir yang terjadi pada tahun ini, yatu di semifinal Thailand Terbuka dan penyisihan grup Final BWF. Axelsen berada pada penampilan terbaiknya tahun ini dengan medali emas Olimpiade sebagai puncaknya.
Tak menjamin
Akan tetapi, deretan angka itu tak menjamin kemenangan akan mutlak menjadi milik Indonesia. Rangkaian pertemuan sebelumnya diwarnai laga-laga ketat, termasuk keunggulan Greysia/Apriyani dan Praveen/Melati yang tak pernah kalah dari Fruergaard/Thygesen dan Christiansen/Boeje.
Hasil Indonesia pada pertemuan melawan Kanada, Senin, meski Indonesia menurunkan skuad berbeda, menjadi pertanda lain bahwa skuad ”Merah Putih” harus esktra waspada dan bekerja keras. Dalam pertandingan itu, Kanada mencuri dua kemenangan dari nomor tunggal. Tim Merah Putih bahkan tertinggal 1-2 lebih dulu.
Situasi yang sama dimungkinkan terjadi, apalagi jika Denmark menurunkan pemain yang akan tampil dalam dua laga agar urutan nomor yang dimainkan menguntungkan mereka. Denmark memiliki peluang memenangi nomor tunggal dan ganda campuran.
Hal lain yang harus diwaspadai adalah pertemuan Indonesia dan Denmark yang kian ketat. Dengan statistik pertemuan 9-5, Indonesia selalu menang dalam empat pertemuan pertama, tetapi setelah itu persaingan kian ramai. Dari tiga pertemuan terakhir pada Piala Sudirman 2015-2019, Indonesia unggul 2-1, tetapi setiap laga berlangsung dengan kemenangan tipis, 3-2.
”Kami akan menurunkan pemain inti. Indonesia akan tampil dengan kekuatan terbaik dan yang paling siap main,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky. Latihan yang berlangsung Selasa sore waktu setempat, lanjutnya, akan menjadi penentu pemain-pemain yang akan bertanding.
Sementara Rasmussen, Blichfeldt, dan Thygesen mengatakan, Denmark adalah tim underdog ketika berhadapan dengan Indonesia. ”Indonesia punya pemain-pemain ganda yang bagus. Kami adalah underdog, tetapi saya senang dengan status itu. Kami punya kesempatan mengalahkan Indonesia untuk menjadi juara grup,” ujar Thygesen.