Sulitkan Indonesia, Kanada Ciptakan Kejutan di Kejuaraan Beregu
Meski tidak punya banyak pemain elite, Kanada merepotkan tim Indonesia dalam penyisihan Grup C Piala Sudirman 2021. Sempat tertinggal 1-2, Indonesia susah payah menang lewat ganda Greysia/Apriyani dan Rinov/Pitha.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
VANTAA, SENIN — Apa pun bisa terjadi dalam kejuaraan beregu. Kalimat itu sering diucapkan Susy Susanti untuk menggambarkan kejutan yang sering terjadi dalam kejuaraan beregu bulu tangkis. Indonesia mengalami hal itu ketika berhadapan dengan Kanada dalam persaingan Grup C Piala Sudirman.
Dari empat tim yang bergabung dengan Grup C, Kanada sebenarnya merupakan tim terlemah. Tidak punya banyak pebulu tangkis di jajaran elite, mereka hanya membawa enam pemain ke Energia Areena, Vantaa, Finlandia. Ini berbeda dengan Indonesia yang memanfaatkan jatah maksimal, 20 pemain, seperti juga yang dilakukan China. Tim lain di Grup C, yaitu Denmark, diperkuat 18 pemain, sementara Rusia dengan delapan pemain.
Namun, Kanada bisa memberikan perlawanan ketat pada Indonesia, tim terkuat di Grup C. Pada pertandingan yang berlangsung Senin (27/9/2021) waktu setempat, Indonesia harus menanti hingga partai kelima untuk memenangi pertandingan itu, setelah sempat tertinggal 1-2.
Skuad ”Merah Putih” unggul lebih dulu melalui kemenangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tetapi berbalik tertinggal ketika Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Jonatan Christie kalah. Ester kalah dari Rachel Chan, 24-22, 8-21, 18-21, sementara Jonatan dikalahkan Brian Yang, 21-9, 20-22, 18-21.
”Terus terang saya merasa kecewa karena kekalahan ini dan tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya minta maaf atas kegagalan ini,” komentar Jonatan.
Menurut tunggal putra peringkat ketujuh dunia itu, memang tidak mudah menghadapi Yang. Saat melihat rekaman video ketika Yang berhadapan dengan Anders Antonsen (Denmark), sehari sebelumnya, Jonatan melihat bahwa kemampuan Yang tidak sembarangan.
Yang bercerita bahwa dia berlatih di Denmark sebelum tampil dalam Piala Sudirman. ”Di sana, saya bisa berlatih dengan banyak pemain dengan kemampuan lebih baik,” katanya.
”Saya memang kalah dan banyak pelajaran dipetik. Ketika unggul dan sempat kehilangan satu poin di gim kedua, seharusnya saya tidak perlu mengubah strategi dengan bermain cepat yang menjadi kesukaan Brian. Dia memiliki rekam jejak yang juga tidak jelek-jelek amat,” tutur Jonatan.
Tidak ada hawk eye
Satu hal yang disesalkan oleh Jonatan adalah tidak diterapkannya teknologi hawk eye di Lapangan 3, tempat Indonesia bermain. Ini membuat pemain tak bisa meminta tayangan ulang ketika ada keputusan hakim garis yang diragukan, seperti ketika Yang mendapat poin terakhir. Jonatan menilai, kok dari Yang jatuh di luar garis, tetapi hakim garis menyatakan sebaliknya yang kemudian dipertegas keputusan wasit.
”Bukan soal kalah, tetapi kejuaraan sebesar ini seharusnya seluruh lapangan ada teknologi hawk eye agar pertandingan lebih fair,” ujar Jonatan.
Sebenarnya kami masih mencari-cari pola main, apalagi ini pertandingan pertama kami. Alhamdulillah bisa memberi poin untuk Indonesia. (Apriyani Rahayu)
Tertinggal 1-2, Indonesia mengandalkan wakil pada dua partai terakhir agar tak pulang lebih awal dari Vantaa. Pada partai keempat, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, membuka harapan untuk tim dengan kemenangan 21-16, 21-10 atas Chan/Chaterine Choi. Setelah itu, kemenangan ditentukan ganda campuran muda Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang mengalahkan BR Sankeerth/Crystal Lai, 21-14, 21-10.
”Tegang sih pasti ada. Apalagi, kami tampil di partai terakhir yang menentukan nasib Indonesia,” kata Rinov.
”Tadi tegang juga. Tetapi, alhamdulillah bisa fokus ke pertandingan dan mengantarkan Indonesia menang,” ucap Pitha.
Sementara Greysia/Apriyani masih beradaptasi dengan suasana pertandingan karena baru diturunkan saat melawan Kanada. Ketika Indonesia mengalahkan Federasi Bulu Tangkis Rusia (NBFR), Minggu, ganda putri menurunkan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
”Sebenarnya kami masih mencari-cari pola main, apalagi ini pertandingan pertama kami. Alhamdulillah bisa memberi poin untuk Indonesia,” kata Apriyani.
”Pasti ada juga pengaruhnya setelah ketinggalan 1-2. Tetapi, kami coba lampiaskan di pertandingan, yaitu bagaimana caranya agar bisa dapat poin untuk Indonesia,” ujar Greysia kemudian.
Berebut juara grup
Kemenangan yang juga didapat Denmark atas NBFR dengan skor 4-1 itu meloloskan mereka dan Indonesia ke perempat final, setelah sama-sama meraih dua kemenangan. Kedua tim akan berebut posisi juara grup pada pertemuan yang berlangsung Rabu. Tim lain yang lolos ke perempat final adalah China dan Thailand dari Grup A.
Diikuti 16 tim yang dibagi dalam empat grup pada babak penyisihan, perempat finalis adalah dua tim peringkat tertinggi dari setiap grup di Piala Sudirman.
Hasil Pertandingan Indonesia vs Kanada (3-2)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs BR Sankeerth/Nyl Yakura, 21-16, 21-10
Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Rachel Chan, 24-22, 8-21, 18-21
Jonatan Christie vs Brian Yang, 21-9, 20-22, 18-21
Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Rachel Chan/Chaterine Choi, 21-16, 21-10
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs BR Sankeerth/Crystal Lai, 21-14, 21-10