Final Perdana Cabang Dayung, Jabar Dominan dengan Raihan 2 Emas
Kontingen Jawa Barat membuka prestasi dalam PON Papua 2021 dengan perolehan dua emas dan satu perak dari cabang olahraga dayung. Tim Papua sebagai tuan rumah gagal dalam final tiga nomor dayung.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
PB PON XX PAPUA/ZANI RENFAAN
Mayzir Riyondra meraih medali emas untuk nomor pertandingan kayak 1 putra 1.000 meter cabang olahraga dayung dalam Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 di Arena Dayung Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021).
JAYAPURA, KOMPAS — Kontingen Jawa Barat meraih dua emas dalam empat final cabang olahraga dayung Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 di Arena Dayung Teluk Youtefa Kota Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021). Medali emas juga masing-masing diraih atlet Provinsi Riau dan Sulawesi Tenggara.
Perlombaan itu dimulai pada pukul 09.00 WIT. Final perdana dimulai dari nomor pertandingan kayak 1 putra 1.000 meter.
Atlet dari Riau, Maizir Riyondra, meraih emas untuk nomor pertandingan kayak 1 putra 1.000 meter dengan catatan waktu 3 menit 50,198 detik. Medali perak diraih atlet Jambi, Joko Adriyanto, dengan catatan waktu 3 menit 53,243 detik. Angga Suwandhi Putra dari DKI Jakarta meraih perunggu dengan catatan waktu 3 menit 54,618 detik.
Untuk nomor lomba kano 1 putra 1.000 meter, atlet Sulawesi Tenggara, Muhammad Burhan, meraih medali emas dengan catatan waktu 4 menit 18,165 detik. Peraih medali perak dari nomor ini ialah Yuda Firmansyah dari Jawa Barat dengan catatan waktu 4 menit 20,960 detik. Perunggu diraih atlet Jambi, Zubakri, dengan catatan waktu 4 menit 22,310 detik.
PB PON XX PAPUA ZANI RENFAAN
Tiga pedayung kano putra, yaitu Maizir Riyondra (Riau), peringkat kesatu (tengah); Joko Andriyanto (Jambi), peringkat kedua (kiri); dan Angga Suwandi Putra (DKI Jakarta), peringkat ketiga (kanan), yang berlomba pada nomor kayak 1 putra jarak 1.000 meter di Arena Dayung Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Selasa (28/9/2021).
Untuk nomor pertandingan kayak 2 putra 1.000 meter, atlet dari Jawa Barat, Andri Agus Mulyana dan Indra Hidayat, berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 36,741 detik.
Medali perak untuk kayak 2 putra 1.000 meter diraih atlet Kalimantan Tengah, Irwan dan Didi Jeriandi, dengan catatan waktu 3 menit 40,456 detik. Atlet Jambi, Subhi dan M Romi Padli, meraih perunggu dengan catatan waktu 3 menit 41,403 detik.
Terakhir di nomor kano 2 putra 1.000 meter, atlet Jawa Barat, Muhamad Yunus dan Roby Kuswandi, meraih medali emas dengan catatan waktu 4 menit 2,986 detik.
Medali perak di nomor kano 2 putra 1.000 meter diraih atlet Sulawesi Tenggara, Muhammad Burhan dan Sofiyanto, dengan catatan waktu 4 menit 7,766 detik. Atlet Papua Barat, Ancong Monim dan Yunias Kadop, mendapat perunggu dengan catatan waktu 4 menit 9,639 detik.
Saya sudah mengikuti tiga kali PON. Sebelum di Papua, saya sudah mengikuti PON Riau tahun 2021 dan PON Jawa Barat tahun 2016. (Mayzir Riyondra)
Mayzir Riyondra, peraih emas nomor kayak 1 putra 1.000 meter, mengaku sangat senang dan bangga dapat meraih prestasi dalam PON Papua 2021. Mayzir menyatakan, PON kali ini terakhir kali baginya. ”Saya sudah mengikuti tiga kali PON. Sebelum di Papua, saya sudah mengikuti PON Riau tahun 2021 dan PON Jawa Barat tahun 2016,” kata Mayzir.
Cuaca panas
Pelaksanaan lomba cabang dayung di Teluk Youtefa di tengah terik matahari yang begitu menyengat. Hal ini menjadi tantangan atlet yang bertanding di arena luar ruangan.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Tampak suasana di Arena Dayung Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Selasa (28/9/2021).
Koordinator Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre memaparkan, musim kemarau masih melanda tiga kluster PON XX hingga akhir November. Tiga kluster ini ialah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Merauke.
”Diperkirakan musim hujan di Merauke pada November. Sementara musim hujan di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura diperkirakan pada Desember,” kata Ezri.
Ia mengimbau para atlet PON Papua khususnya di kluster Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura untuk mewaspadai cuaca panas sehingga dapat mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan di tubuh.
”Cuaca panas terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan temperatur suhu maksimum dari 31 hingga 34 derajat celsius. Para atlet khususnya yang bertanding di arena luar ruangan harus mengantisipasi tubuh mengalami dehidrasi,” kata Ezri.