Meski PON XX Papua baru dibuka secara resmi pada Sabtu (2/10/2021), kontingen Papua sudah mendulang 6 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu dan sementara menduduki peringkat pertama.
Oleh
Adrian Fajriansyah, Kelvin Hianusa, Fabio Maria Lopes Costa
·2 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Gemerlap lampu menghiasi kompleks Stadion Lukas Enembe di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (27/9/2021). Pembangunan kompleks stadion tersebut dimulai sejak akhir 2016 hingga Mei 2019, dan diresmikan secara virtual pada Oktober 2020. Saat ini kompleks stadion tersebut tengah disiapkan sebagai tempat upacara pembukaan PON XX Papua 2021.
JAYAPURA, KOMPAS — Optimisme menyelimuti kontingen tuan rumah setelah berhasil memimpin perolehan medali sementara Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021, Senin (27/9/2021). Meskipun PON Papua baru dibuka secara resmi pada Sabtu (2/10/2021), pertandingan telah dimulai sejak Rabu (22/9), yaitu cabang sofbol yang digelar di Jayapura.
Hingga Senin, kontingen Papua mendulang 6 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Kontingen DKI Jakarta berada di peringkat kedua dengan perolehan medali sementara 2 emas, 2 perak, 3 perunggu. Kontingen Bali menduduki peringkat ketiga dengan 1 emas dan 1 perak.
Setelah merebut dua medali emas dari kriket putri super six dan terbang layang oleh Andri Abdul Rohman, Minggu (26/9), kontingen Papua kemarin meraup empat medali emas dari cabang sepatu roda.
Dua medali emas sepatu roda direbut Dave Emannuel Abel dan Ghea Ivana Rahman dari nomor 100 meter individual time trial putra-putri. Adapun dua medali emas lainnya dari nomor 400 meter individual time trial putra-putri yang diraih oleh Jeremia Wihardja dan Deitalianis Stegrian.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Para peraih medali emas, perak, dan perunggu kategori putri dari cabang olahraga sepatu roda dengan nomor pertandingan individu time trial 100 meter di Arena Sepatu Roda Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, Senin (27/9/2021). Atlet Ghea Ivana Rahman dari Papua (tengah) meraih emas.
Dave yang ditemui Kompas seusai pertandingan mengaku sangat bangga bisa menyumbangkan medali emas untuk tanah kelahirannya, Papua. Ia mengaku prestasi ini berkat kerja keras dan dukungan masyarakat Papua.
Saya melewati banyak tantangan dan persiapan yang berat untuk meraih medali emas. Prestasi ini saya persembahkan untuk masyarakat Papua.
”Saya melewati banyak tantangan dan persiapan yang berat untuk meraih medali emas. Prestasi ini saya persembahkan untuk masyarakat Papua,” ujar Ghea.
Ketua Kontingen Papua untuk PON Papua yang juga Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan, dirinya mewakili masyarakat Papua sangat bersyukur dengan perolehan medali emas yang terus bertambah. Kontingen Papua siap meraih target lima besar.
Total sebanyak 58 disiplin olahraga diikuti kontingen Papua. Jumlah atlet kontingen Papua sebanyak 945 orang, pelatih dan asisten pelatih 234 orang, serta ofisial 348 orang.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Kapolda Papua sekaligus Ketua Kontingen Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri seusai meninjau persiapan rekayasa lalu lintas jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Jayapura, Sabtu (14/8/2021).
Sementara itu, tim putri DKI Jakarta sukses mempertahankan mahkota juara polo air seusai menaklukan tim Jawa Barat, 10-7, di Arena Akuatik Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Senin.
Kapten tim DKI Jakarta, Ariel Dyah Cininta Siwabessy, mengatakan, mereka diuntungkan kondisi arena di Papua yang tidak jauh berbeda dengan di Senayan, Jakarta, yaitu dalam ruangan bertaraf internasional.
Pelatih tim polo air putri DKI Jakarta cukup percaya diri DKI Jakarta bisa kembali menjadi juara umum setelah terakhir kali pada PON Riau 2012.
Manajer tim polo air putra dan putri Jawa Barat, Tendy Suwarman, mengutarakan, tim putri Jabar mungkin cukup terbebani dengan status sebagai juara Pra-PON. Apalagi Jabar berstatus sebagai juara umum bertahan.