Valencia memulai babak baru di bawah arahan Pelatih Jose Bordalas. Dengan karakter permainan agresif dan pantang menyerah, Bordalas berniat mengembalikan lagi identitas Valencia sebagai tim bertabur kejayaan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
VALENCIA, SABTU — Valencia pernah begitu ditakuti pada periode awal tahun 2000. Kala itu mereka dua kali menjuarai Liga Spanyol dan Piala UEFA. Namun, era keemasan Valencia telah lama berlalu. Valencia lantas bertransformasi menjadi tim semenjana. Di bawah arahan pelatih baru Jose Bordalas, Valencia perlahan mulai mencoba mengembalikan kembali identitas mereka yang telah lama hilang.
Identitas sebagai tim yang ditakuti lawan-lawannya itu mulai terasa musim ini. Dari empat pertandingan awal Liga Spanyol, Valencia belum terkalahkan. Mereka merangsek ke peringkat kedua liga bersanding dengan tim yang mendominasi Liga Spanyol dalam satu dekade terakhir, seperti Real Madrid dan Atletico Madrid.
Bordalas adalah otak di balik penampilan impresif Valencia. Tangan dinginnya telah terbukti membantu tim-tim semenjana untuk naik kasta atau menemukan performa terbaiknya. Hal itu ia lakukan juga di Getafe.
Selama lima musim menukangi tim dari selatan Kota Madrid, Spanyol, itu Bordalas mengantarkan Getafe finish di peringkat kelima pada musim 2018-2019. Setahun kemudian, ia sukses membawa Getafe ke babak 16 besar Liga Europa.
Hal serupa akan coba dia terapkan bersama Valencia. Hasilnya sejauh ini cukup memuaskan dengan tiga kali kemenangan dan satu kali hasil imbang. Jose Gaya dan rekan-rekannya telah melesakkan 9 gol dan kebobolan 2 gol.
Lawan berat menanti Valencia di pekan kelima Liga Spanyol. Konsistensi penampilan mereka bakal diuji raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, pada Senin (20/9/2021) WIB di Stadion Mestalla, Valencia. Anak asuh Carlo Ancelotti tengah dalam rasa percaya diri yang tinggi setelah sukses membekap Inter Milan di kandangnya pada laga pembuka Liga Champions Eropa. Selain itu, Real juga belum terkalahkan di empat laga Liga Spanyol.
Real dan Valencia hanya terpaut satu strip di klasemen sementara La Liga. Real memimpin karena unggul produktivitas dengan 13 gol, sedangkan Valencia menguntit di bawahnya. Pemenang laga ini berpeluang menduduki sementara singgasana La Liga.
Ini akan menjadi pertandingan yang sangat hebat. Terutama bagi kami yang memiliki pendukung di Mestalla. Ini adalah minggu yang sangat panjang, dengan banyak pekerjaan. Kami sangat siap untuk menampilkan permainan yang terbaik.
”Ini akan menjadi pertandingan yang sangat hebat. Terutama bagi kami yang memiliki pendukung di Mestalla. Ini adalah minggu yang sangat panjang dengan banyak pekerjaan. Kami sangat siap untuk menampilkan permainan yang terbaik,” kata bek tengah Valencia, Gabriel Paulista, di situs resmi klub, Sabtu (18/9/2021).
Bermain agresif
Valencia di era Bordalas bermain sangat agresif dan terus menekan lawan. Mereka juga cenderung bermain keras. Konsekuensinya, jumlah pelanggaran yang dihasilkan Valencia menjadi yang tertinggi di Liga Spanyol dengan 70 kali pelanggaran. Valencia juga telah mengantongi satu kartu merah yang didapat Hugo Guillamon saat melawan Getafe di pekan pembuka liga.
Para pemain Valencia pun terlihat terus upaya menghalangi tim lawan untuk membangun serangan dari lini belakang sehingga memaksa mereka melakukan umpan-umpan panjang. Formasi favorit Bordalas adalah 4-4-2 yang juga ia terapkan ketika melatih Getafe. Dengan formasi tersebut, timnya memiliki dua bek yang bisa difungsikan sebagai pemain sayap.
Posisi pemain sayap menjadi aspek penting dari taktik Bordalas selama bertahun-tahun. Sebab, Valencia menjadi sangat efisien saat bertahan di area yang luas. Para pemain sayap juga terampil menyerang. Bordalas terlihat berupaya memadatkan ruang di lini tengah dan memaksa lawan mereka bermain melebar.
”Saya ingin tim ini bisa melakukan perlawanan menghadapi tim mana pun dan beradaptasi dengan setiap kesempatan yang ada. Kami akan bekerja untuk memulihkan reputasi Valencia di La Liga,” ujar Bordalas.
Bermain di Mestalla menjadi kesulitan tersendiri bagi Real. Dalam tujuh laga terakhir, Real hanya mampu menang sekali. Dua laga berakhir imbang dan empat lainnya berujung kekalahan bagi Real. Apalagi, Ancelotti belum akan diperkuat kuartet Toni Kroos, Marcelo, Gareth Bale, dan Dani Ceballos yang cedera. Hanya saja, Ancelotti masih dapat bernapas lega karena Benzema dan Vinicius Junior yang tengah dalam performa puncak bisa diturunkan.
”Kami masih memiliki beberapa pemain muda yang sangat kuat dan berkualitas. Namun, kami perlu menyeimbangkannya dengan pemain berpengalaman,” ujar Ancelotti.
Menghadapi Valencia, Ancelotti punya bekal berharga. Persentase akurasi operan madrid jauh lebih baik dari Valencia, yaitu 87,60 persen berbanding 70,30 persen. Real juga mencatatkan jumlah operan sukses sebanyak 1.974 operan, lebih baik daripada Valencia dengan 811 operan. Mencuri poin di Mestalla bukan hal yang mustahil asalkan para pemain Real tak membiarkan diri mereka didikte Valencia. (REUTERS)