Ditahan Southampton, Guardiola Meminta Maaf kepada ”Fans”
Manajer Manchester City Pep Guardiola meminta maaf kepada para pendukung karena gagal menumbangkan Southampton di Stadion Etihad. Itu adalah hasil imbang pertama City di laga kandang pada musim 2021-2022.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Harapan Manajer Manchester City Pep Guardiola untuk kehadiran fans di laga kandang melawan Southampton di pekan kelima Liga Inggris, Sabtu (18/9/2021), terpenuhi. Sebanyak 52.698 pendukung menyaksikan langsung laga itu di Stadion Etihad. Meskipun mencatatkan jumlah penonton terbanyak di awal musim ini, City justru gagal melanjutkan tren kemenangan di rumah sendiri.
Jumlah penonton itu mencapai 95,6 persen dari kapasitas Etihad yang berjumlah 55.097 kursi. Persentase itu melampaui rata-rata keterisian tribune stadion Etihad yang berjumlah 94,3 persen di dua laga kandang di Liga Primer Inggris musim ini. Di sisi lain, kehadiran suporter di pertandingan kontra Southampton mencatatkan penambahan signifikan dari 38.062 pendukung yang menjadi saksi kemenangan 6-3 City atas RB Leipzig di Liga Champions Eropa, tengah pekan lalu.
Meskipun disaksikan lebih banyak pendukung, para pemain City tidak bisa menyembunyikan kelelahan yang mendera mayoritas pemain di dalam skuad. Guardiola melakukan lima perubahan di dalam daftar pemain inti dibandingkan saat melibas RB Leipzig. Pemain, seperti Raheem Sterling, Gabriel Jesus, Ilkay Guendogan, Kyle Walker, dan Fernandinho, tampil sejak menit awal.
Sebagai gantinya, Guardiola menempatkan dua pemain kreatifnya, yaitu Kevin de Bruyne dan Phil Foden, di bangku cadangan. Keduanya masih amat rentan bermain rutin selama 90 menit karena baru pulih cedera. Selain itu, manajer asal Spanyol itu untuk pertama kali pada musim ini tidak menurunkan Ferran Torres yang tetap berada di bangku cadangan selama pertandingan berlangsung.
Tanpa kehadiran ketiga pemain, lini depan City kesulitan menembus pertahanan ”The Saints”, julukan Southampton. Di babak pertama, City gagal menghasilkan satu pun peluang tepat sasaran mengarah ke kiper Southampton, Alex McCarthy. Pemain City kesulitan mengimbangi duel-duel fisik yang dilakukan pemain Southampton. Di sisi lain, trisula lini depan yang diisi Jack Grealish, Sterling, dan Jesus, gagal menghadirkan kecepatan dan permainan taktis di kotak penalti lawan.
Keputusan Guardiona memasukkan Foden, De Bruyne, dan Riyad Mahrez pada pertengahan babak kedua tidak banyak mengubah pertandingan. Foden menjadi satu-satunya pemain ”The Citizens” di laga itu yang mencatatkan tendangan mengarah ke gawang di pertandingan itu.
”Ketika pertandingan tidak berjalan baik, saya selalu merasa bersalah kepada para pendukung yang hadir di stadion. Pendukung mengharapkan menyaksikan pertunjukan dan pertandingan (menghibur), tetapi hal itu tidak terjadi. Saya meminta maaf atas hasil ini,” ujar Guardiola seusai laga itu.
Lebih lanjut, Guardiola menilai Southampton tampil lebih baik daripada tim asuhannya. Penampilan bertahan The Saints pun mendapat pujian dari Guardiola. Meskipun terus menekan tim tamu, City baru bisa menciptakan tembakan mengarah ke gawang di masa perpanjangan waktu babak kedua.
”Kami tidak bagus dalam proses membangun serangan. Kami terlalu sering kehilangan bola-bola simpel karena tidak cukup pintar dan sedikit ceroboh ketika menguasai bola,” lanjutnya.
Catatan satu peluang tepat sasaran tersebut menjadi torehan terburuk City di Etihad sejak Maret 2017. Terakhir kali City hanya menciptakan sebuah tembakan mengarah ke gawang terjadi ketika ditahan imbang tanpa gol oleh Stoke City pada 9 Maret 2017 lalu.
Insiden VAR
Ketika kesulitan menembus pertahanan The Saints, City nyaris merasakan petaka. Pada menit ke-62, Kyle Walker, bek sayap kanan City, menjatuhkan penyerang Southampton, Adam Armstrong. Wasit Jonathan Moss langsung menunjuk titik putih dan menghukum Walker kartu merah.
Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl mempertanyakan keputusan wasit menganulir dua keputusan itu. Menurut dia, wasit seharusnya tidak terpengaruh dengan protes pemain City dan sorakan ribuan fans tuan rumah.
Insiden itu membuat pemain City melakukan protes. Moss pun sempat berkomunikasi dengan asisten wasit peninjau video (VAR). Setelah komunikasi itu, Moss berlari ke sisi lapangan untuk melihat tayangan ulang duel perebutan bola antara Walker dan Armstrong. Alhasil, hukuman penalti untuk Southampton dan kartu merah Walker dianulir.
Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl mempertanyakan keputusan wasit menganulir dua keputusan itu. Menurut dia, wasit seharusnya tetap pada pendiriannya dan tidak terpengaruh dengan protes pemain City dan sorakan ribuan fans tuan rumah.
”Ketika Anda mendengar siulan dari tribune, Anda (wasit) seharusnya paham bahwa telah melakukan sesuatu (keputusan) yang tepat. Kami butuh keberuntungan untuk mendapat penalti,” kata Hasenhuttl.
Meski demikian, manajer asal Austria itu bangga dengan performa timnya di Etihad. Southampton menjadi tim pertama di musim ini yang tidak kebobolan kala bertamu ke markas The Citizens. Padahal, City telah mencetak 16 gol di tiga pertandingan kandang di awal musim 2021-2022.
Rekor Mane
Dalam laga lain, Liverpool membenamkan Crystal Palace, 3-0, di Stadion Anfield. Kemenangan Liverpool dibuka oleh Sadio Mane yang mencetak gol di menit ke-43. Itu adalah gol ke-100 Mane dari 224 laga berseragam ”Si Merah”. Pemain asal Senegal itu menyamai jumlah gol legenda Liverpool, Kevin Keegan. Mane pun menjadi pemain Liverpool ke-18 yang mencatat minimal 100 gol.
Penyerang sayap bernomor 10 itu menjadi pemain asal Afrika kedua yang mencatatkan 100 gol. Sebelumnya, rekan Mane, Mohamed Salah, lebih dulu mencapai rekor gol bersejarah itu. Dengan sebuah gol yang dicetak Salah ke gawang Palace, pemain berkebangsaan Mesir itu telah mencetak 130 gol untuk Liverpool.
Pesta gol Liverpool dilengkapi oleh gelandang Naby Keita. Dengan hasil itu, ”Si Merah” sementara duduk di puncak klasemen dengan koleksi 13 poin. Jumlah poin Liverpool bisa disamai oleh Manchester United dan Chelsea yang menjalani laga pekan kelima, Minggu (19/9/2021) malam WIB.
”Untuk selalu menang, kami harus konsisten menampilkan penampilan yang sesuai dengan lawan yang berbeda di setiap pertandingan. Fans membantu kami untuk memenangkan laga ini. Saya sangat menyukai peran mereka (suporter),” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp. (AFP)