Romelu Lukaku dan Cristiano Ronaldo menjalani musim ketiga persaingan menjadi yang terbaik. Mereka akan menentukan ambisi klub masing-masing untuk mengakhiri paceklik gelar liga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/OLI SCARFF
Penyerang Manchester United Cristiano Ronaldo merayakan gol keduanya ke gawang Newcastle United pada pekan keempat Liga Inggris, di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu (11/9/2021). Pada laga itu MU menang dengan skor 4-1.
LONDON, MINGGU – Pekan keempat Liga Utama Inggris, Sabtu (11/9/2021) malam WIB, menunjukkan hadirnya kelanjutan yuda atau pertarungan dua penyerang terbaik, Romelu Lukaku dan Cristiano Ronaldo. Dalam dua musim terdahulu, kedua predator gol itu bersaing ketat di Serie A Italia dalam persaingan menuju predikat pencetak gol terbanyak sekaligus gelar scudetto. Kini, arena pertempuran keduanya berpindah ke Inggris.
Sejak bergabung dengan Inter Milan pada musim 2019-2020, “Big Rom”, julukan Lukaku, seakan ingin menyejajarkan dirinya dengan level permainan Ronaldo yang membela Juventus. Dalam musim pertama pertempuran keduanya, Lukaku kalah segalanya dari “CR7”. Ronaldo mencetak gol lebih banyak dengan koleksi 31 gol dan membawa Juve meraih scudetto. Sedangkan, Lukaku hanya bisa mengantarkan Inter finis di posisi kedua dengan sumbangan 23 gol.
Pada musim lalu, nasib baik lebih menaungi Lukaku. Memang penyerang asal Belgia itu kalah dalam perburuan predikat “capocannoniere” atau pencetak gol terbanyak dengan Ronaldo, tetapi Lukaku berhasil mengakhiri puasa gelar liga Inter yang telah berlangsung selama satu dekade.
Setelah cukup bertualang di Serie A Italia, Lukaku dan Ronaldo kembali pulang ke klub masa muda mereka. Lukaku bergabung lagi dengan Chelsea untuk menebus rasa penyesalannya setelah gagal bersinar dan berkontribusi bagi “Si Biru” pada periode 2011-2014. Adapun Ronaldo ingin menutup manis perjalanan karier fenomenalnya dengan kembali membawa Manchester United ke era kejayaan.
AP PHOTO/IAN WALTON
Penyerang Chelsea, Romelu Lukaku (kanan) membayangi bek Aston Villa, Axel Tuanzebe, dalam pertandingan Liga Inggris antara Chelsea melawan Aston Villa di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (11/9/2021). Lukaku mencetak dua gol dalam pertandingan yang dimenangi Chelsea, 3-0.
Misi kedua pemain itu pun tetap sama. Mereka ingin menghadirkan kembali trofi Liga Inggris ke tim kesayangannya itu. Chelsea terakhir kali merasakan gelar juara liga pada musim 2016-2017. Sedangkan MU belum pernah lagi mengangkat trofi Liga Utama Inggris sejak musim terakhir ditangani Sir Alex Ferguson pada 2012-2013.
Penampilan Ronaldo di laga debut keduanya bersama MU menghadirkan optimisme bagi skuad dan pendukung “Setan Merah” untuk mengakhiri dominasi tetanggan berisik, Manchester City, di kancah domestik. Pemain kelahiran Madeira, Portugal, itu mencetak sepasang gol pembuka yang memuluskan jalan MU untuk mencatatkan kemenangan ke-90 dalam duel melawan Newcastle United.
Keriuhan fans ini amat luar biasa. Saya tidak membayangkan akan disambut seperti ini. Saya akan melakukan segalanya untuk membuat klub dan pendukung bahagia.
MU menang 4-1 atas “The Magpies”, lalu lagu “Viva Ronaldo” bergema di tribune Old Trafford yang dinyanyikan lebih dari 70.000 pendukung MU yang menyaksikan langsung laga itu.
“Keriuhan fans ini amat luar biasa. Saya tidak membayangkan akan disambut seperti ini. Saya akan melakukan segalanya untuk membuat klub dan pendukung bahagia,” ujar Ronaldo yang telah mengemas 120 gol bersama MU. Ia kini berada di peringkat kesembilan daftar pencetak gol terbanyak “Setan Merah”.
AFP/FILE/PAUL ELLIS
Dokumentasi foto pada 26 Desember 2006 ini memperlihatkan Cristiano Ronaldo merayakan gol bersama rekannya, Ole Gunnar Solskjaer, saat masih membela Manchester United. Ronaldo kini bereuni dengan Solskjaer yang saat ini menjadi manajernya di klub Inggris itu.
Beberapa jam berselang, Lukaku tidak mau kalah dengan Ronaldo. Ia juga mencetak brace ke gawang Aston Villa yang membantu Chelsea unggul telak, 3-0. Itu adalah momen pertama Lukaku menciptakan gol ketika berseragam Chelsea di Stadion Stamford Bridge, markas “Si Biru”.
Tak ayal, pendukung Chelsea juga mengelu-elukan nama Lukaku. Meskipun baru menjalani tiga laga, yel-yel tentang Lukaku telah terdengar di tiga stadion terbaik di Inggris, yaitu Stadion Emirates, Stadion Anfield, dan Stamford Bridge. "Pemujaan" pendukung Chelsea terhadap Lukaku serupa dengan yang diberikan kepada penyerang legendaris "Si Biru", Didier Drogba.
26 pekan
Peristiwa Lukaku dan Ronaldo mencetak gol secara bersamaan di pekan keempat Liga Inggris adalah momen ke-26 kedua penyerang itu menciptakan gol di pekan yang sama. Dalam dua musim bersaing di Serie A, mereka mencetak gol di 25 pekan yang sama. Jumlah itu terdiri dari 13 pekan pada musim 2019-2020, lalu 12 pekan di musim lalu.
Menariknya, ketika kedua pemain itu berlomba “pamer” ketajaman di pekan yang sama, hal itu berimbas positif bagi tim yang dibela mereka. Dari total 25 pekan itu, Ronaldo menyumbangkan gol yang mengantarkan kemenangan bagi tim yang diperkuatnya dalam 23 pertandingan. Sisanya, gol Ronaldo gagal membawa Juve meraih kemenangan karena menelan satu kekalahan dan dua hasil imbang pada dua musim lalu.
AFP/ADRIAN DENNIS
Penyerang Chelsea, Romelu Lukaku merayakan gol ketiga timnya dalam pertandingan Liga Inggris antara Chelsea melawan Aston Villa di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (11/9/2021). Lukaku mencetak dua gol dalam pertandingan yang dimenangi Chelsea, 3-0.
Di sisi lain, Lukaku juga 23 kali membantu timnya meraih kemenangan ketika mencetak gol di pekan yang sama dengan Ronaldo. Selain itu, Lukaku menderita dua kekalahan dan sekali seri ketika membela Inter. Alhasil, ketika menciptakan gol di periode pekan yang sama, Ronaldo dan Lukaku menghasilkan 88,46 persen kemenangan bagi tim yang diperkuat mereka.
Meskipun selalu bersaing dengan Ronaldo, Lukaku tetap enggan disejajarkan dengan bintang asal Portugal itu. Menurut “Big Rom”, catatan statistik itu adalah hal sia-sia yang tetap membuatnya belum bisa berada di level yang sama dengan Ronaldo.
"Bagi saya, Cristiano Ronaldo adalah tiga besar pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Saya beruntung bermain melawannya di Italia dan sekarang akan bersaing lagi di Liga Utama Inggris,” pungkas Lukaku.
Bagi saya, Cristiano Ronaldo adalah tiga besar pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Saya beruntung bermain melawannya di Italia dan sekarang akan bersaing lagi di Liga Utama Inggris. (Lukaku)
Peter Smith, pengamat Liga Inggris di Sky Sports, menganggap, Lukaku dan Ronaldo adalah sosok penting yang bisa menentukan nasib Chelsea dan MU dalam persaingan titel Liga Inggris musim ini. Dua predator itu adalah pelengkap dari kekurangan Chelsea dan MU di musim lalu yang tidak memiliki penyerang dengan naluri gol tinggi.
“Penampilan yang telah ditampilkan mereka pada akhir pekan ini adalah alarm bahaya bagi para rival calon juara Liga Inggris,” kata Smith. (REUTERS)
