Duo penyerang muda Moise Kean dan Giacomo Raspadori mengantarkan “Gli Azzurri” kembali ke jalur kemenangan yang sempat tersesat setelah berstatus juara Piala Eropa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
SASSUOLO, KAMIS — Italia akhirnya mencicipi kemenangan setelah dua kali hasil imbang beruntun. Paceklik Italia seusai juara Piala Eropa 2020 itu diakhiri oleh dua penyerang muda Giacomo Raspadori (21) dan Moise Kean (21). Kehadiran mereka sukses menambah warna baru ”Gli Azzurri”.
Kean dan Raspadori berkontribusi terhadap empat gol dalam kemenangan Italia atas Lituania, 5-0, di Stadion Mapei, Italia, pada Kamis (9/9/2021) dini hari WIB. Kemenangan ini mengembalikan tim asuhan pelatih Roberto Mancini ke jalur tepat di Kualifikasi Piala Dunia 2022, seusai imbang dengan Swiss dan Bulgaria.
Dua striker muda ini mendominasi paruh pertama. Kean mencetak sepasang gol pada menit ke-11 dan ke-29, sementara Raspadori menghasilkan satu gol pada menit ke-24. Gol kedua Italia yang berasal dari tendangan Raspadori dianggap ”bunuh diri” karena menyentuh pemain lawan.
Bagi Raspadori, penampilan kelima kali membela timnas ini sangat spesial. Dia akhirnya bisa menyumbang gol pertama untuk ”Gli Azzurri”. Istimewanya lagi, gol itu dicetak di stadion klubnya, Stadion Mapei, yang merupakan markas dari Sassuolo.
Ini sulit dijelaskan. Momen yang sangat indah untuk saya, terutama terjadi di stadion klub, tempat saya tumbuh dan bermain, dengan keluarga di tribun penonton. Ini terasa sempurna.
”Ini sulit dijelaskan. Momen yang sangat indah untuk saya, terutama terjadi di stadion klub, tempat saya tumbuh dan bermain, dengan keluarga di tribune penonton. Ini terasa sempurna,” kata Raspadori yang hanya bermain 15 menit sepanjang Piala Eropa itu kepada RAI Sport.
Meskipun masuk dalam skuad Piala Eropa, Raspadori merasa belum cukup dapat kesempatan. Karena itu, kesempatan bermain dari awal lawan Lituania menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Mancini sengaja memberikan kesempatan kepada pemain muda tampil karena level Lituania berada di bawah mereka. Sang pelatih hanya menurunkan dua pemain utama dalam laga ini, yaitu kiper Gianluigi Donnarumma dan gelandang Jorginho.
”Dia (Mancini) berkata kepada saya agar bersenang-senang dan mengambil kesempatan ini. Untuk pemain muda ini adalah hal besar. Saya ingin baik dan lebih baik. Ini adalah mimpi semua anak kecil untuk bisa jadi penyerang di timnas. Kita lihat apa yang akan terjadi di masa depan,” tambah Raspadori.
Di sisi lain, laga ini juga menjadi pembuktian bagi Kean yang tidak dipanggil masuk dalam skuad Piala Eropa. Striker yang baru pindah ke Juventus ini bersinar lewat dua gol dari indah. Gol pertama berasal dari aksi individu dalam kotak penalti, sementara gol kedua lewat tendangan voli.
”Sangat penting untuk bisa kembali lagi mengenakan seragam ini. Ini begitu berarti karena itu saya selalu memberikan 100 persen. Tidak mudah untuk berada di rumah dan menonton rekan-rekan saya dari televisi selama Piala Eropa,” ucap Kean.
Gol ini menjadi awal kisah baru Kean bersama Italia. Ke depannya, dia bisa mendapatkan sorotan lebih banyak karena bermain di Liga Italia, bersama Juve. Striker yang menjalani debut timnas pada usia 18 tahun ini punya masa depan cerah bersama ”Gli Azzurri”.
”Sekarang saya berada di Turin (bersama Juve) dan saya akan memberikan segalanya. Semua ini adalah tentang kerja keras, bagaimana saya harus bekerja meraih target setiap hari, untuk bisa berada di titik tertinggi,” tambah mantan pemain Everton tersebut.
Mancini menyambut kehadiran duo striker muda ini. Dengan keberadaan mereka, lini depan Italia menjadi lebih segar. Sang pelatih kini punya lebih banyak pilihan untuk bereksperimen dengan skuadnya. Dia punya alternatif selain penyerang veteran Ciro Immobile yang sudah berusia 31 tahun.
”Kami sudah membawa Raspadori ke Piala Eropa. Kami sudah lihat kualitasnya, tetapi dia masih muda dan butuh pengalaman. Tentunya, semua bergantung kepada mereka (Raspadori dan Kean). Jika mereka bekerja keras dan melakukan hal seharusnya, mereka akan mendapatkan kesempatan,” ucap Mancini tentang masa depan keduanya di timnas.
Lewat hasil ini, Italia masih kokoh di puncak klasemen sementara Grup C dengan 14 poin (4 menang, 2 seri). Mereka dibuntuti oleh Swiss yang mengoleksi 8 poin, tetapi baru bermain 4 kali (2 menang, 2 seri). (AFP/REUTERS)