Italia gagal menjaga tren kemenangan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 seusai ditahan imbang Bulgaria. Meski begitu, Italia menyamai catatan tak terkalahkan milik Spanyol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
FIRENZE, JUMAT — Italia harus puas menerima hasil pahit karena gagal mempertahankan rekor sempurna di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bulgaria menjadi tim pertama yang mampu meraih poin dari Italia seusai menahan imbang sang juara Eropa 1-1 di Stadion Artemio Franchi, Firenze, Italia, Jumat (3/9/2021) dini hari WIB.
Sejak ditangani Mancini, Italia belum pernah kehilangan poin penuh di ajang kualifikasi turnamen besar. Pada babak Kualifikasi Piala Eropa 2020, Italia menyapu bersih 10 laga dengan kemenangan.
Tak hanya menghentikan kemenangan ”Gli Azzurri” di tiga laga awal, Bulgaria juga menjadi tim pertama yang mampu membobol gawang Italia yang dikawal Gianluigi Donnarumma di Kualifikasi Qatar 2022. Gol Bulgaria diciptakan oleh Atanas Illiev, pemain yang berkiprah bersama Ascoli, klub Serie B Italia.
Illiev mencetak gol pada menit ke-39 yang merupakan peluang pertama yang diciptakan ”The Lions”, julukan Bulgaria, di laga itu. Sebelumnya, Italia membuka keunggulan melalui sepakan kaki kiri Federico Chiesa pada menit ke-16. Pemain depan Juventus itu melakukan kolaborasi operan satu-dua dengan Ciro Immobile untuk membuka pertahanan berlapis tim tamu.
Meskipun gagal mempertahankan keunggulan, Italia sejatinya memiliki sejumlah peluang untuk mencetak gol tambahan. Secara total, Italia menciptakan enam tembakan tepat sasaran setelah Bulgaria menyamakan kedudukan.
Penampilan kiper Bulgaria, Georgi Georgiev, mampu menyelamatkan gawangnya dari gempuran pemain Italia, termasuk sepakan Chiesa yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Georgiev pada menit ke-62. Bola tendangan Chiesa dihalau Georgiev menggunakan pundak.
Bek Italia, Leonardo Bonucci, memuji penampilan Georgiev. Ia mengatakan, kiper Cherno More Varna, tim Liga Bulgaria itu, adalah sosok penghalang bagi Italia untuk meraup tiga poin di Firenze.
Kami bermain dengan baik dan di babak kedua kami tidak menerima satu pun tembakan yang mengarah ke gawang dari Bulgaria. Kiper mereka (Bulgaria) menciptakan sejumlah penyelamatan penting.
”Kami bermain dengan baik dan di babak kedua kami tidak menerima satu pun tembakan yang mengarah ke gawang dari Bulgaria. Kiper mereka (Bulgaria) menciptakan sejumlah penyelamatan penting,” ujar Bonucci, yang menjalani laga ke-100 bersama Italia, kepada RAI Sport.
Penyesalan juga disampaikan oleh Chiesa. Menurut Chiesa, Italia harus melupakan hasil menyakitkan melawan Bulgaria dan bangkit untuk kembali mendapatkan kemenangan di laga selanjutnya menghadapi Swiss.
”Saya senang karena mencetak gol, tetapi kami seharusnya meraih kemenangan. Kami akan bertandang ke Swiss dengan misi bermain dengan sebaik mungkin untuk membawa pulang tiga poin,” kata Chiesa.
Pelatih Bulgaria Yasen Petrov mengungkapkan, resep utama timnya mampu membawa pulang poin dari Italia adalah bermain sebagai sebuah tim. Meskipun tampil tidak terlalu baik, lanjut Petrov, semua pemain menunjukkan soliditas untuk meredam seluruh serangan Italia.
”Apa yang telah dilakukan para pemain seharusnya bisa memberikan suntikan kepercayaan diri bagi mereka. Kami memang tidak memiliki pesepak bola terkenal, tetapi sebagai tim, kami bisa menghadapi setiap lawan,” ujar Petrov dilansir Sportal.bg.
Dengan hasil imbang di Artemio Franchi, Italia mempertahankan posisi puncak Grup C dengan koleksi 10 poin dari empat pertandingan. Gli Azzurri unggul empat poin dari Swiss yang baru menjalani dua laga. Kedua tim akan berduel pada Minggu (5/9/2021) di Stadion Saint Jakob-Park, Basel, Swiss. Adapun Bulgaria berada di posisi keempat dari lima tim Grup C dengan perolehan dua poin.
Rekor tak terkalahkan
Meskipun gagal menang, Gli Azzurri tetap mendapatkan sebuah sisi yang manis dari hasil laga melawan Bulgaria. Italia bisa menyamai rekor tak terkalahkan terpanjang tim nasional negara Eropa milik Spanyol yang menjalani 35 pertandingan tanpa menderita kekalahan pada 2007 hingga 2009. Kala itu, ”La Roja” juga menyempurnakan catatan itu dengan koleksi trofi Piala Eropa 2008.
”Kami lebih memilih untuk mencapai angka 35 laga itu dengan kemenangan. Tetapi, yang terpenting saat ini ialah kami bisa memulihkan diri agar bisa menghadapi Swiss dengan kekuatan terbaik karena itu gim yang penting,” ucap Pelatih Italia Roberto Mancini.
Adapun rekor tak terkalahkan terpanjang di laga internasional masih dipegang Brasil. ”Selecao” tidak terkalahkan dalam 36 pertandingan pada 1993 hingga 1996. Pada periode itu, Brasil mendapatkan trofi dunia keempat pada Piala Dunia 1994.
Gli Azzurri berpeluang mencatatkan sejarah baru apabila mampu mendapatkan poin dari dua laga selanjutnya kala menghadapi Swiss dan Lituania, Rabu (8/9/2021). Dengan tidak terkalahkan di dua laga itu, Italia akan mencatatkan 37 pertandingan tanpa menderita kekalahan. (REUTERS)