Suryo dan Dheva Mengamankan Medali Pertama dari Bulu Tangkis
Suryo dan Dheva menguasai Grup A. Dua tunggal putra Indonesia ini sama-sama melaju ke semifinal untuk mengamankan keping medali dari bulu tangkis.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Suryo Nugroho, tunggal putra SU5 Indonesia, memastikan langkah ke semifinal usai menang atas wakil Perancis, Meril Loquette. Suryo menyusul rekannya Dheva Anrimusthi yang sudah lolos terlebih dulu. Kehadiran dua wakil di semifinal yang akan saling bertemu ini menjamin Indonesia untuk meraih minimal satu medali perak.
Suryo menang dua gim langsung atas Loquette, 21-14, 21-8, dalam laga pamungkas Grup A di Stadion Nasional Yoyogi, Jumat (3/9/2021). Perebutan tiket terakhir ke semifinal kelas SU5 (disabilitas tubuh atas) ini berlangsung cepat hanya dalam 31 menit.
Hasil ini memastikan Suryo finis sebagai peringkat kedua Grup A. Dia sukses bangkit lewat dua kemenangan beruntun, atas Loutte dan Bartlomiej Mroz (Polandia), setelah kekalahan dalam laga pembuka dari Dheva.
Saya telah mencapai target jadi saya akan mempersiapkan yang terbaik untuk laga selanjutnya. Saya datang ke sini bukan hanya untuk berpartisipasi. Ini (Paralimpiade) adalah pengalaman yang luar biasa.
“Saya telah mencapai target jadi saya akan mempersiapkan yang terbaik untuk laga selanjutnya. Saya datang ke sini bukan hanya untuk berpartisipasi. Ini (Paralimpiade) adalah pengalaman yang luar biasa,” kata Suryo seusai pertandingan seperti dikutip situs resmi BWF.
Saat bersamaan, Dheva mengamankan posisi juara grup setelah menang mudah atas Mroz, 21-17, 21-7. Sang unggulan pertama ini menyapu bersih seluruh kemenangan di babak grup tanpa kesulitan berarti. Semua laga berakhir dengan dua gim langsung.
Meski sama-sama lolos dari Grup A, Dheva dan Suryo harus bertemu di semifinal. Rencana untuk mempertemukan final sesama Indonesia tidak berhasil terwujud karena penentuan lawan di semifinal ternyata diundi lagi.
“Saya juga baru tahu peraturan ini. Sebelumnya tidak tahu peraturan ini, jadi berpikir bisa lolos final bareng (Dheva). Karena kan ini cuma dua grup, biasa empat grup baru diundi lagi,” kata Suryo saat dihubungi dari Jakarta.
Walaupun rencana tidak terwujud, Indonesia sudah bisa memastikan medali perak. Salah satu di antara Suryo ataupun Dheva sudah pasti lolos ke final. Sementara itu yang kalah akan bertarung memperebutkan perunggu. Pertarungan mereka akan berlangsung Sabtu pagi.
Dheva menjamin akan tampil semaksimal mungkin meskipun menghadapi rekannya sendiri. Sebelumnya, peraih emas Asian Para Games 2018 ini juga mengalahkan Suryo dalam babak grup (21-7, 21-7).
Walaupun berada di atas angin, Dheva tidak mau sesumbar. Dia masih sangat mengkhawatirkan kondisi angin di Stadion Yoyogi yang cukup kencang. “Anginnya kencang jadi agak ragu setiap memukul,” ucap juara dunia 2019 di Basel tersebut.
Kepastian medali dari tunggal putra sangat bermakna bagi kontingen Indonesia. Ini merupakan medali pertama yang bisa dihasilkan dari cabang bulu tangkis. Adapun bulu tangkis baru dipertandingkan pertama kali di Tokyo.
Fredy Setiawan, andalan lain tim Indonesia dalam tunggal putra SL4 (disabilitas tubuh bawah lebih ringan), juga sukses mencapai final. Dia menjadi juara Grup B seusai menaklukkan wakil Thailand Siripong Teamarrom dua gim langsung, 21-17, 21-11.
Fredy gagal ditemani oleh rekan senegaranya, Hary Susanto, yang gugur di babak grup. Hary mengalami tiga kekalahan beruntun, termasuk dua di antaranya terjadi hari ini dari wakil India, Yathiraj Suhas (6-21, 12-21) dan wakil Jerman Jan Niklas Pott (15-21, 21-23).
“Lawan cukup bagus hari ini ditambah kondisi lapangan juga berat karena angin cukup kencang jadi butuh adaptasi matang dan lebih lama lagi,” kata Hary seperti dikutip dalam rilis media NPC (Komite Paralimpiade Indonesia).
Senasib dengan Hary, tunggal putra SL3 (disabilitas tubuh bawah lebih berat) Ukun Rukaendi juga harus tersingkir di babak grup. Dia takluk di tangan pemain Inggris Raya, Daniel Bethell, 12-21, 8-21. Ukun pun menyudahi perjalannya di Tokyo.