Leani Ratri, atlet bulu tangkis putri Indonesia, mengguncang Paralimpiade Tokyo dengan penampilan dominan di tiga nomor dalam sehari. Dominasi atlet unggulan teratas dalam seluruh nomor itu ditempa kucuran air matanya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Stadion Nasional Yoyogi, Jepang, menjadi saksi bisu dominasi pebulu tangkis putri Indonesia, Leani Ratri Oktila (30), di Paralimpiade Tokyo 2020. Leani, yang tampil di tiga nomor sekaligus dalam sehari, Kamis (2/9/2021), menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan mudah.
Atlet klasifikasi SL4 (disabilitas tubuh bagian bawah lebih ringan) itu mengawali dominasinya di laga penyisihan Grup A ganda putri SL3-SU5 pada pukul 07.00. Berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, Leani menumbangkan ganda putri Thailand, Saensupa Nipada/Srivanakul Chanida, 21-9, 21-13.
Baru beristirahat sejenak, Leani harus bertarung lagi dalam penyisihan Grup A tunggal putri SL4 pada pukul 10.20. Dia kembali menang mudah, kali ini atas rekannya di tunggal putri, Khalimatus, 21-14, 21-10.
Tugas Leani belum berakhir seusai memenangi dua laga itu. Bersama Hary Susanto, Leani kembali bertarung pada laga penentu Grup A ganda campuran SL3-SU5, pukul 18.00. Lagi-lagi, dia menang tanpa banyak peluh atas Jan Niklas Pott/Katrin Seibert (Jerman), 21-7, 21-17.
Leani/Hary pun lolos ke semifinal ganda campuran sebagai pemuncak grup. Pasangan juara dunia itu telah bertanding dua kali, termasuk mengalahkan Daisuke Fujihara/Akiko Sugino (Jepang) pada Rabu malam.
Artinya, Leani telah bermain empat kali di Stadion Yoyogi dalam sekali terbitnya matahari. Dia memperlihatkan dominasi mutlak dengan memenangi seluruh laga itu. Penampilannya pun tidak terlihat menurun, meskipun jeda antarlaga itu sangat singkat.
Saya ingin mengharumkan nama Indonesia lagi. Namun, saya tidak mau terbebani, hanya mau fokus (satu demi satu) pertandingan saja. (Leani Ratri)
Kata Leani, kuncinya adalah persiapan matang. Dia selalu siap melahap program pelatih dalam pemusatan latihan nasional di Solo, Jawa Tengah.
”Saya main beberapa kali sehari sudah biasa karena dipersiapkan di pelatnas. Kami juga sering simulasi. Kuncinya fokus satu demi satu (laga),” ucapnya saat dihubungi dari Jakarta.
Unggulan pertama dalam tiga nomor sekaligus tersebut tidak hanya memperlihatkan kehebatan fisik. Dia juga memperlihatkan kesiapan mental. Leani nampak rileks, meskipun dibenani target medali dan status unggulan di Tokyo.
”Dia semakin matang, lebih cermat. Sekarang, ia bisa mengatur permainan lebih baik dan tidak terburu-buru. Tidak ada lagi smash yang melebar sampai setengah meter seperti di Asian Para Games (2018) dulu,” ucap pelatih bulu tangkis Indonesia, Sapta Kunta Purnama.
Air mata dan keringat
Kematangan itu tidak datang dalam semalam. Air mata dan keringatnya telah bercucuran. Salah satu pelecut terbesar Leani adalah kekalahan di final tunggal putri Asian Para Games 2018 dari Cheng He Fang (China). Saat itu, dia sangat kecewa meskipun meraih dua emas dari ganda putri dan campuran.
Leani kecewa karena berambisi meraih emas tunggal putri. Dia berniat mempersembahkan medali itu untuk ibunya yang berulang tahun. Kisah getir itulah yang melecutnya tampil hebat dalam semua nomor di Tokyo. Ia pun langsung membalas kekalahan dari Cheng di final Kejuaraan Dunia Basel 2019.
Motivasi ganda itu melengkapi kemampuan tekniknya yang berada di atas rata-rata atlet bulu tangkis paralimpiade lainnya. Ia baru berkarier di paralimpiade seusai mengalami kecelakaan lalu lintas pada 2011. Sebelumnya, dia merupakan atlet daerah yang biasa tampil di Pekan Olahraga Nasional. Pengalaman itu membuat pukulan-pukulannya sangat matang.
Sekarang, Leani berharap bisa menggabungkan prestasi terbaik dalam tiga nomor tersebut di Tokyo. “Ajang Paralimpiade pasti berbeda rasanya, tetapi saya anggap ini sama seperti ajang lainnya. Saya ingin mengharumkan nama Indonesia lagi. Namun, saya tidak mau terbebani, hanya mau fokus (satu demi satu) pertandingan saja,” tambahnya.
Leani akan kembali bertarung dalam dua nomor pada Jumat. Dia akan menghadapi laga tunggal putri melawan Faustine Noel (Perancis) dan laga ganda putri menghadapi pasangan tuan rumah, Noriko Ito dan Ayako Suzuki. Jika menang, dia akan melaju ke semifinal sebagai juara grup dalam dua nomor tersebut.
Di semifinal ganda campuran, Leani/Hary masih menunggu lawan dari Grup B. Mereka baru akan bertarung pada Sabtu besok. Kata Hary, dia masih beradaptasi karena lampu di lapangan cukup silau. Sementara itu, angin juga berembus cukup kencang. “Ya, kami mencoba menikmati saja,” ucapnya.
Harapan Suryo
Adapun Suryo Nugroho, pebulu tangkis tunggal putra SU5 (disabilitas tubuh bagian atas) Indonesia menjaga asa lolos ke semifinal. Setelah kalah dalam laga pembuka dari rekan senegara, Dheva Anrimusthi pada Rabu, Suryo menang mudah atas wakil Polandia, Bartlomiej Mroz, 21-13, 21-10, kemarin
Pertandingan Grup A ini sempat sengit pada gim pertama. Suryo melakukan berkali-kali kesalahan servis yang membuat skor imbang, 7-7. Setelah itu, dia langsung memutuskan untuk mengganti gaya servis, dari pendek jadi panjang. Perubahan itu sukses, membuat Suryo tidak membuang poin percuma.
“Saya memutuskan untuk mengurangi risiko karena butuh kemenangan. Jadi, saya ubah servisnya. Tadi, awal-awal juga sempat penyesuaian karena kondisi angin. Kemarin kan main malam, hari ini siang. Jadi, beda kondisi lapangannya,” ucap atlet asal Surabaya itu.
Setelah mulai nyaman, Suryo tidak terbendung lagi oleh sang lawan. Mroz justru berkali-kali membuat kesalahan sendiri karena kesulitan menahan bola dari Suryo. Laga ini pun berakhir hanya dalam 31 menit.
Besok, Suryo akan menjalani laga penentu melawan wakil Perancis, Meril Loquette. Pemenang laga ini akan otomatis lolos ke semifinal, mendampingi Dheva. Adapun Dheva telah memastikan tiket semifinal dengan menaklukkan Loquette, 21-10, 21-10, kemarin sore.
Jika Suryo menang, Indonesia dipastikan mengirim dua wakil dalam semifinal tunggal putra. Artinya, kontingen Indonesia setidaknya akan meraih minimal medali perunggu. “Untuk besok, yang pasti (saya) harus tetap fokus dan mengurangi kesalahan yang simpel,” kata Suryo.