Jaenal Aripin kembali belum berhasil lolos ke final individu. Atlet balap kursi roda ini terkendala trauma kesalahan kualifikasi sebelumnya dan cuaca dingin di Tokyo, Jepang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Atlet balap kursi roda kelas T54, Jaenal Aripin (33), kembali gagal lolos ke final dalam kualifikasi nomor 100 meter Paralimpiade Tokyo 2020 pada Rabu (1/9/2021). Jaenal tampil kurang maksimal karena masih terbayang kesalahan start yang membuatnya didiskualifikasi dari lomba nomor 400 meter pada Minggu kemarin.
Jaenal harus puas finis di peringkat ke-4 dengan catatan waktu 14,53 detik. Tampil di lintasan tiga, dia tampak kurang yakin saat memulai lomba. Atlet asal Bandung ini sempat berada di peringkat ke-5, sampai akhirnya bisa menyusul atlet Australia, Luke Bailey (14,55 detik), jelang garis finis.
Performa tersebut tak cukup mengantar Jaenal lolos ke final. Dua spot menuju final direbut oleh Athiwat Paeng-Nuea (Thailand/14,00 detik) dan Vun Van (Kamboja/14,39 detik). Adapun atlet unggulan asal China, Yang Liu, harus puas menempati peringkat ke-3 (14,47 detik).
Saya juga tidak memungkiri ini karena ada rasa trauma. Efek dari kesalahan kemarin hatinya kurang tenang.
”Tadi belum maksimal ya, belum bisa mencatatkan waktu terbaik, hanya finis posisi ke-4. Keluar start kurang bagus, jadinya kurang bagus. Saya juga tidak memungkiri ini karena ada rasa trauma. Efek dari kesalahan kemarin hatinya kurang tenang,” kata Jaenal saat dihubungi dari Jakarta.
Adapun Jaenal sempat didiskualifikasi pada lomba nomor 400 meter karena melakukan false start. Dia terlalu bersemangat dalam lomba perdananya di Tokyo tersebut sehingga tidak fokus pada aba-aba start. ”Saat itu terlalu bersemangat ingin bikin personal best, tetapi saya bikin kesalahan. Malah didiskualifikasi,” ujarnya.
Pengalaman pahit itu membuatnya ragu dalam lomba kali ini. Dia lebih berhati-hati saat melakukan awalan. Akibatnya, Jaenal tertinggal pada awal lomba. Ketinggalan dalam awalan nomor 100 meter sangat berpengaruh terhadap hasil akhir.
Kata Jaenal, dia masih belum puas dengan catatan waktunya hari ini. Dia menargetkan bisa mencapai catatan pribadi terbaik di Tokyo, 14,4 detik. ”Ternyata tidak gampang juga balikin mental,” katahnya.
Di sisi lain, Jaenal juga kurang nyaman dengan kondisi cuaca di trek Olympic Stadium. Dia menilai suhu udara di trek cukup dingin, sangat berbeda dengan tempat pemusatan latihan nasional di Solo.
”Mungkin karena dari semalam hujan terus ya. Hari ini juga mendung mau hujan. Jadi seperti tidak ada panas-panasnya. Mungkin itu pengaruh juga ke penampilan. Tetapi intinya saya sudah berjuang semaksimal mungkin. Inilah hasilnya,” ujar peraih perak dalam nomor 200 meter Asian Para Games 2018 tersebut.
Meskipun gagal lolos dalam nomor individu, Jaenal masih punya tekad besar untuk merebut medali. Dia masih akan bertarung dengan atlet Paralimpiade Indonesia lain dalam nomor estafet, Jumat besok.
Kontingen Indonesia belum mampu menambah medali lagi saat ini. Tim Merah Putih sementara menduduki peringkat ke-60 dengan raihan 1 medali perak dan 2 medali perunggu. Indonesia masih punya peluang medali emas lewat cabang bulu tangkis yang akan mulai berlangsung hari ini.