Kesempatan mencoba lapangan pertandingan dimanfaatkan atlet Paralimpiade Indonesia untuk beradaptasi. Setelah beberapa kali menjalani sesi latihan, mereka sudah mulai mengenali karakter lapangan pertandingan
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TOKYO, MINGGU Dua hari jelang pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, hampir semua atlet Indonesia telah menjalani latihan perdana di lapangan pertandingan masing-masing cabang olahraga. Mereka mulai bisa beradaptasi dengan gelanggang pertandingan setelah beberapa kali berlatih.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (National Paralympic Committee/NPC) Rima Ferdianto mengatakan, atlet yang belum berlatih di gelanggang Paralimpiade Tokyo adalah atlet para-menembak Hanik Puji Astuti dan Bolo Triyanto yang masih berada di Indonesia dan atlet para-atletik yang belum mendapat jadwal mencoba lintasan lomba.
"Sejumlah atlet yang di Tokyo sudah memulai latihan resmi. Kami sedang menunggu dua atlet para-menembak. Mereka baru terbang ke Tokyo hari Senin," kata Rima, dihubungi dari Jakarta, Minggu (8/2021).
Hanik dan Bolo berangkat dengan didampingi pelatih Haris Hariyadi beserta tiga orang staf. Keduanya akan berlatih di Asaka Shooting Range dan tampil perdana pada 30 Agustus 2021. Hanik akan turun di nomor SH1 putri air rifle standing 10 meter. Selain itu Hanik juga akan berduet bersama Bolo di nomor campuran 10 meter air rifle prone SH2.
Klasifikasi SH1 diperuntukkan bagi atlet dengan nomor pistol dan senapan yang tak membutuhkan alat bantu berdiri khusus. Sedangkan klasifikasi SH2 diperuntukkan bagi atlet yang memiliki gangguan tungkai bagian atas dan membutuhkan alat bantu berdiri.
Mereka telah menjalani pemusatan latihan selama setahun lebih di Surakarta, Jawa Tengah. Kini tahapan latihan atlet para-menembak telah mencapai persiapan akhir.
“Persiapan saya untuk tampil di Paralimpiade sudah cukup baik. Untuk persiapan teknis, fisik dan performa udah sesuai dengan target yang diharapkan selama pelatnas,” ucap Hanik melalui siaran pers NPC.
Menurut Hanik, untuk mengasah mental bertanding, tim para-menembak Indonesia memiliki pola latihan tersendiri. Sebagai contoh, untuk persiapan mental bertanding, Hanik dan Bolo berlatih simulasi bagaikan sedang berlaga di pertandingan resmi.
"Saat ini semua latihan yang dilakukan dianggap sebagai pertandingan final supaya mental kami lebih terasah. Di menembak, kunci utama untuk meraih keberhasilan adalah mengontrol mental sendiri. Semoga ketika perlombaan nanti mental kami sudah siap,” katanya.
Menjelang keberangkatan ke Jepang, Haris mengaku puas dengan persiapan yang dilakukan Hanik dan Bolo. Fokus latihan yang dijalani saat ini adalah bertujuan untuk menjaga konsentrasi dan poin terbaik yang didapat atlet saat latihan.
“Program latihan saat ini lebih mengedepankan untuk mempertahankan fokus dan torehan poin tertinggi atlet supaya tetap terjaga hingga hari pertandingan nanti,” kata Haris.
Di cabang para-tenis meja, atlet Indonesia menjalani tiga kali sesi latihan. Dua sesi latihan di lokasi laga, di Tokyo Metropolitan Gymnasium dan satu sesi latihan di lokasi yang disediakan panitia. Para atlet dari tiap negara diberi kesempatan mencoba lapangan pertandingan maksimal dua jam.
Atlet para-tenis meja Indonesia David Jacobs mengatakan, berlatih di lokasi pertandingan terasa berbeda karena tempatnya sangat megah. Pantulan bola yang dihasilkan meja pertandingan sedikit berbeda dengan meja di pelatnas. Meski demikian, Jacobs mengaku mulai bisa beradaptasi dalam dua kali sesi latihan resmi.
"Sudah mulai bisa enak dengan meja pertandingan. Awalnya cuma menyesuaikan, servis kita seperti apa yang cocok dengan mejanya. Lalu melihat pantulan bolanya seberapa. Saat menyerang juga laju bolanya seperti apa, itu sudah saya ketahui," kata Jacobs.
Setelah ini, latihan akan kembali dilakukan di lapangan latihan karena sesi mencoba lapangan pertandingan hanya berlangsung dua kali. Atlet para-tenis meja Indonesia akan menjalani pertandingan perdana pada 25 Agustus 2021. Sehari sebelum hari pertandingan, Jacobs diberi waktu satu hari untuk beristirahat.
Sudah mulai bisa enak dengan meja pertandingan. Awalnya cuma menyesuaikan, servis kita seperti apa yang cocok dengan mejanya. Lalu melihat pantulan bolanya seberapa.
Prosedur ketat
Sementara itu di cabang olahraga para-balap sepeda, atlet para-balap sepeda Indonesia Muhammad Fadli Imammuddin juga telah menjajal latihan perdana di lintasan Izu Velodrome, Shizuoka, yang menjadi lokasi pertandingan. Sebelum mencoba lapangan pertandingan, Fadli harus melewati prosedur pemeriksaan yang cukup panjang dan ketat.
Setibanya di Izu CIty, Fadli langsung melakukan registrasi untuk mendapatkan kunci masuk ruangan di Center House Track Accomodation Cycling. Perlengkapan balap sepeda juga baru bisa diangkut ke gudang penyimpanan di Izu Velodrome.
Sejumlah prosedur kembali harus dijalani Fadli dan tim termasuk pengambilan sampel pemeriksaan doping melalui darah dan urin. Sesuai jadwal yang diberikan panitia, Fadli berkesempatan mencoba lintasan selama 3,5 jam.
Latihan perdana di Izu Velodrome dijalani Fadli sesuai program yang diberikan pelatih. Fadli memulai dengan latihan adaptasi kondisi trek yang dilanjutkan dengan adaptasi kondisi lintasan dengan berbagai rasio gear sesuai performa.
Fadli menutup sesi latihan resmi dengan adaptasi mencoba empat putaran dengan berbagai rasio gear untuk mengetahui kecepatan, putaran, heat rate, dan waktu di setiap lap. Terkait dengan calon lawan, pelatih Fadli, Fadilah Umar mengaku belum bisa mengetahui secara persis bagaimana kekuatan pesaing.
“Kami belum tahu kekuatan lawan. Daftar nama pebalap baru akan dirilis panitia setelah check list number, license, control Jersey, dan technical meeting yang akan diadakan pada 24 Agustus," ujarnya.
Paralimpiade Tokyo 2020 merupakan kesempatan pertama Fadli berkompetisi di Paralimpiade sejak ia memutuskan menjadi atlet para-balap sepeda pada 2017. Meski tidak ada target khusus yang diberikan pemerintah, tetapi Fadli bertekad dan optimistis tampil maksimal. Paralimpiade Tokyo, bagi Fadli, adalah salah satu momen yang sangat ia nantikan setelah hampir satu tahun menjalani pemusatan latihan nasional.