Lawan Berat Sejak Penyisihan Grup Piala Thomas dan Uber
Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia menghadapi lawan berat sejak penyisihan grup putaran final di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober 2021. Tim putra bergabung dengan Taiwan, sedangkan putri dengan Jepang.
Oleh
Johanes Waskita Utama
·5 menit baca
KUALA LUMPUR, RABU — Tim bulu tangkis putra dan putri Indonesia telah bertemu lawan berat sejak penyisihan grup pada putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober 2021. Hal ini sesuai dengan hasil pengundian grup yang berlangsung di Markas Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/8/2021). Turnamen yang harusnya terselenggara pada 2020 ini telah tertunda dua kali karena pandemi Covid-19.
Tim Piala Thomas Indonesia yang menjadi unggulan pertama ditempatkan di Grup A bersama Taiwan, Aljazair, dan Thailand. Adapun Greysia Polii dan kawan-kawan di tim Piala Uber yang menjadi unggulan 5/8 juga ditempatkan di Grup A bersama unggulan teratas Jepang, Jerman, dan Perancis. Posisi unggulan ditentukan berdasarkan jumlah poin peringkat dari tiga pemain tunggal dan dua pasangan ganda terbaik di tiap negara.
Tim Piala Thomas Taiwan yang ditempatkan sebagai unggulan 5/8 menjadi lawan berat Indonesia untuk keluar sebagai juara Grup A. Selain memiliki dua tunggal putra yang cukup baik, yakni pemain senior Chou Tien Chen (peringkat ke-4 dunia) dan Wang Tzu Wei (peringkat ke-11), ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin kini tengah berada dalam penampilan terbaik mereka.
Setelah merebut tiga gelar beruntun pada Januari 2021, yakni dua turnamen BWF World Tour di Thailand, ditambah turnamen tutup musim BWF World Tour Finals, pasangan peringkat ketiga dunia ini meneruskan kiprah mereka di Olimpiade Tokyo 2020. Pada ajang olahraga tertinggi di dunia itu, Lee/Yang merebut medali emas.
Dalam perjalanan ke tangga juara, mereka menyingkirkan pasangan nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, di perempat final dan ganda putra nomor dua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, di semifinal. Hendra/Ahsan juga dua kali mereka kalahkan dalam perjalanan menjadi juara di Thailand, yakni pada semifinal Toyota Thailand Terbuka dan final BWF World Tour Finals.
Secara keseluruhan, Hendra/Ahsan masih unggul 6-5 dari Lee/Yang dari 11 pertemuan, tetapi pasangan senior Indonesia itu selalu kalah pada tiga pertemuan terakhir. Adapun Kevin/Marcus yang hampir pasti bertemu dengan Lee/Yang sebagai ganda pertama di Aarhus, unggul 3-1 dari 4 pertemuan, tetapi kalah dalam duel terakhir di Tokyo 2020.
Seiring dibatalkannya Korea Terbuka, sekarang kami fokus ke Piala Sudirman, Thomas, dan Uber. Di sini lain, ini jadi menguntungkan karena waktu persiapan jadi lebih panjang.
Di nomor tunggal, tunggal pertama Indonesia Anthony Sinisuka Ginting masih berbagi angka 6-6 dari 12 pertemuan dengan Chou Tien Chen, tetapi kalah pada dua pertemuan terakhir. Jonatan Christie, tunggal kedua Indonesia, juga tertinggal 3-6 dari Wang Tzu Wei meski menang pada pertemuan terakhir pada Indonesia Masters 2020.
Kondisi ini membuat tim putra Indonesia harus berjuang keras memastikan dua poin dari tunggal ketiga dan ganda kedua. Selain itu, tetap berusaha merebut poin dari tiga laga yang akan berlangsung sengit, yakni tunggal pertama dan kedua, serta ganda pertama.
Di bagian putri, dengan mengandalkan poin pada ganda pertama Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Indonesia perlu memastikan kemenangan pada dua laga melawan Jerman dan Perancis untuk memastikan posisi runner-up grup. Posisi juara grup hampir pasti dikuasai Jepang, juara bertahan Piala Uber, yang memiliki kekuatan komplet di tunggal dan ganda.
Meski gagal total di Olimpiade Tokyo 2020, para pebulu tangkis putri Jepang masih menjadi tim terkuat di dunia. Di tunggal, mereka memiliki Nozomi Ukuhara (peringkat ke-3) dan Akane Yamaguchi (peringkat ke-5). Adapun di nomor ganda, terdapat pasangan terbaik dunia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakanan Nagahara (peringkat ke-3).
Terkait tantangan tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menetapkan kejuaran beregu Piala Thomas dan Uber bersama kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia (26 September-3 Oktober), sebagai fokus utama setelah dibatalkannya Korea Terbuka, turnamen BWF Super 500 yang sedianya berlangsung pada 31 Agustus-5 September.
Meski menyesalkan dibatalkannya turnamen Korea Terbuka, yang semula akan dijadikan ajang untuk menguji para pemain yang disiapkan untuk bergabung ke kejuaraan beregu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan bisa menerima. ”Seiring dibatalkannya Korea Terbuka, sekarang kami fokus ke Piala Sudirman, Thomas, dan Uber. Di sini lain, ini jadi menguntungkan karena waktu persiapan jadi lebih panjang,” kata Rionny, pekan lalu.
Hasil undian
Pengundian grup Piala Thomas dan Uber 2020 dipimpin Major Event Manager BWF Venugopal Mahalingam untuk menempatkan 16 tim putra dan 16 tim putri masing-masing pada empat grup. Sistem penyisihan Piala Thomas dan Uber yang diikuti 16 tim telah dilakukan sejak 2014. Sejak saat itu pula terjadi kejutan di hasil akhir.
Pada 2014, tim Piala Thomas Jepang untuk pertama kalinya keluar sebagai juara, menembus dominasi China, Indonesia, dan Malaysia, tiga negara yang sebelumnya menguasai Piala Thomas. Dua tahun kemudian, Denmark juga memecah telur dengan merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya, dengan mengalahkan Indonesia di final. Pada 2018, giliran tim Piala Uber Jepang yang meruntuhkan takhta China, dengan merebut trofi untuk pertama kalinya dalam 27 tahun.
Dari hasil undian Piala Thomas, tuan rumah Denmark menjadi unggulan di Grup B bersama Korea Selatan, Perancis, dan Jerman. Juara bertahan China tergabung di Grup C bersama India, Belanda, Tahiti. Adapun Jepang yang menjadi unggulan kedua ditempatkan di Grup D bersama Malaysia, Kanada, dan Inggris.
Di bagian putri, Thailand yang menjadi unggulan 3/4 berada di Grup B bersama India, Spanyol, dan Skotlandia. Korea Selatan, juara Piala Uber 2010, menjadi unggulan Grup C bersama Taiwan, Tahiti, dan Mesir. Adapun unggulan kedua, China, berada di Grup D bersama Denmark, Malaysia, dan Kanada.