Anak-anak yang hobi catur perlu didorong untuk mengikuti berbagai turnamen catur tingkat pelajar. Dengan sering bertanding, mereka akan terpacu untuk belajar dan berlatih sehingga siap menjadi pecatur tangguh.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompetisi catur di tingkat pelajar, yang dimulai dari SD, sangat penting untuk mengasah kemampuan berpikir dan teknik permainan para pecatur belia. Dengan sering bertanding, para pecatur anak akan terpacu untuk terus belajar dan berlatih sehingga mereka akan semakin matang dan siap dibentuk sebagai pecatur tangguh saat remaja.
”Para orangtua dan guru diharapkan mendorong anak-anak mereka yang hobi catur untuk mengikuti berbagai turnamen catur agar mereka terbiasa bersaing dan terus berusaha meningkatkan diri. Kalah pada satu turnamen tidak masalah karena mereka akan terpacu untuk belajar dan berlatih lagi agar meraih hasil lebih baik di turnamen berikutnya. Kami menghargai inisiatif BPK Penabur untuk menggelar Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional-BPK Penabur Cup secara daring karena menjadi jawaban atas sulitnya menggelar turnamen yang mengumpulkan banyak pecatur,” papar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) GM Utut Adianto, jelang dimulainya Festival Catur BPK Penabur Cup, Kamis (12/8/2021) di Jakarta.
Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional-BPK Penabur Cup akan digelar pada 14-21 Agustus 2021. Festival itu akan dibagi dalam berbagai kategori, dari kelas I SD samapai kelas III SMA. Festival yang digelar secara daring sesuai protokol Federasi Catur Internasional (FIDE) itu akan menggunakan platform Lichess.
Festival nasional itu juga mendapat perhatian dari dari pemerintah. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim akan membuka festival itu pada acara ”Opening Ceremony Virtual”, Sabtu (14/8). Dengan adanya perhatian dari Kementerian Pendidikan, Utut berharap banyak kompetisi catur tingkat pelajar yang akan digelar di masa depan, baik tingkat daerah maupun nasional.
Ketua Umum BPK Penabur mengatakan, pelajar yang belajar catur secara intensif sejak usia di bawah sembilan tahun akan lebih cepat menjadi pecatur yang kuat pada usia remaja. Para pecatur Iran dan India sudah membuktikan hal tersebut.
Di sisi lain, belajar dan bertanding catur sejak dini mempunyai banyak efek samping positif, selain mengasah menjadi pecatur yang kuat. Dampak positif yang didapat dari bermain catur antara lain adalah anak menjadi semakin mudah fokus untuk mempelajari sesuatu, menjadi lebih tenang, disiplin, taat aturan, dan mandiri.
Saat bertanding catur, seorang anak tidak akan mendapat bantuan dari siapa pun. Pada saat itu, mereka akan memaksa diri untuk mengatasi kesulitannya sendiri, menjadi mandiri dan tangguh sejak dari pikiran.
”Saat bertanding catur, seorang anak tidak akan mendapat bantuan dari siapa pun. Pada saat itu, mereka akan memaksa diri untuk mengatasi kesulitannya sendiri, menjadi mandiri dan tangguh sejak dari pikiran. Semakin sering bertanding, mereka akan semakin terlatih menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Dengan demikian, catur dapat membantu Indonesia untuk memiliki generasi masa depan yang berkarakter baik,” tutur Adri.
Anggota Dewan Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya, mengatakan, para pecatur yang sering menjuarai berbagai kompetisi akan dijaring Percasi untuk dilatih menjadi pecatur nasional dan dipersiapkan menjadi grand master pada masa depan. Para pecatur nasional, seperti GM Susanto Megaranto dan WGM Irene Kharisma Sukandar, merupakan pecatur berprestasi sejak anak-anak dan dibimbing secara intensif oleh Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dan Percasi sehingga mereka dapat menjadi grand master catur.
”Sangat penting mendorong anak-anak yang hobi catur untuk mengikuti berbagai turnamen agar pecatur yang berbakat tampil ke permukaan dan dapat dijaring oleh Percasi. Mereka bakal diperlukan untuk regenerasi pecatur nasional pada masa depan,” kata Eka.
Ketua Panitia BPK Penabur Cup Budijanto Gunawan mengatakan, jumlah peserta festival catur nasional tingkat pelajar yang digelar secara virtual sudah mencapai 1.214 orang dari 24 provinsi. Calon peserta masih dapat mendaftar melalui situs Scua.id sampai Jumat (13/8).
Pertandingan akan menggunakan sistem catur cepat dengan waktu 10 menit ditambah 2 detik setiap langkah. Babak penyisihan akan digelar pada 14-15 Agustus untuk mencari 20 peserta terbaik setiap kategori. Para peserta terbaik akan mengikuti final pada 21 Agustus.