Memiliki penyerang tajam menjadi salah satu syarat sebuah negara untuk merebut medali emas Olimpiade di cabang sepak bola. Vivianne Miedema dan Richarlison adalah pemuncak daftar pencetak gol sementara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
YOKOHAMA, KAMIS — Babak perempat final cabang sepak bola Olimpiade Tokyo 2020 dimulai Jumat (30/1/2021) ini. Delapan tim terbaik sepak bola putri dan putra membutuhkan seorang mesin gol yang membuka peluang merebut medali emas.
Dalam sejarah Olimpiade, sebuah tim perlu memiliki pemain yang mencetak minimal empat gol untuk menjadi juara di sepak bola putri dan minimal tiga gol di sepak bola putra.
Di sepak bola putri, ada lima tim yang memiliki pemain yang telah mencetak lebih dari tiga gol. Mereka adalah Stina Blackstenius di Swedia, Ellen White di Britania Raya, Marta di Brasil, serta Samantha Kerr di Australia masing-masing telah menghasilkan tiga gol.
Adapun Belanda telah memiliki tiga pemain yang secara akumulasi telah menyumbangkan 15 goldari 21 gol tim ”Oranye” di babak penyisihan. Mereka Vivianne Miedema (8 gol), Lieke Martens (4), dan Lineth Beerensteyn (3). Miedema adalah andalan utama Belanda untuk menghasilkan gol demi menjadi tim terbaik.
Meskipun baru lolos fase grup, Miedema telah memecahkan rekor gol pada Olimpiade, yang sebelumnya dimiliki legenda Kanada, Christine Sinclair, yang mencetak enam gol pada London 2012. Pemain Arsenal itu mencetak delapan gol dalam 177 menit berlaga di Tokyo 2020, atau rata-rata satu gol setiap 22 menit.
Pelatih Belanda Sarina Wiegman berharap ketajaman Miedema bisa terjaga saat menghadapi Amerika Serikat di Stadion Nissan, Yokohama, Jumat (30/7) pukul 18.00 WIB. Meskipun cedera minor di fase grup, Wiegman memastikan, Miedema sudah dalam kondisi fit.
AS selalu ingin meredam penyerang setiap lawan, tetapi kami memiliki sesuatu yang akan sulit diredam berkat penampilan Miedema dan pemain depan lain.
”AS selalu ingin meredam penyerang setiap lawan, tetapi kami memiliki sesuatu yang akan sulit diredam berkat penampilan Miedema dan pemain depan lain. Kami telah memiliki rencana spesifik untuk mengatasi mereka,” ujar Wiegman kepada De Telegraaf.
Sementara itu, Richarlison, penyerang Brasil, menjadi pemuncak daftar gol di sepak bola putra. Penyerang Everton itu mencetak lima gol dari dua laga melawan Jerman dan Arab Saudi. Richarlison pun bertekad akan menjaga ketajamannya saat menghadapi Mesir, Sabtu (31/7/2021) pukul 17.00, di Stadion Saitama. I
”Saya ingin bermain di Yokohama pada laga final seperti idola saya, Ronaldo, yang membawa Brasil juara Piala Dunia 2002 di stadion itu. Ketika bermain di Yokohama melawan Arab Saudi, saya melihat foto dirinya (Ronaldo), itu memotivasi saya,” kata Richarlison, dilansir FIFA.
Pesaing Richarlison adalahTakefusa Kubo (Jepang) serta duo Korea Selatan, Hwang Ui-jo dan Lee Kang-in. Mereka telah mencetak tiga gol dan menjadi andalan bagi tim masing-masing untuk lolos ke babak gugur.
Ketiganya berkembang di Eropa. Kubo, yang dikontrak Real Madrid, merasakan persaingan di La Liga bersama Real Mallorca, Villarreal, dan Getafe. Lee lulusan akademi sepak bola Valencia dan telah tampil reguler di skuad utama untuk tim yang bermarkas di Stadion Mestalla itu. Adapun Hwang bermain untuk tim Liga Perancis, Bordeaux, sejak 2019.
Minimal empat gol
Sejak menggunakan format 12 negara pada Olimpiade 2008, para juara di cabang sepak bola putri memiliki satu penyerang yang mencetak minimal empat gol. Angela Hucles mencetak empat gol untuk membantu AS meraih medali emas Beijing 2008. Empat tahun berselang giliran Abby Wambach yang memimpin daftar gol AS dengan lima gol untuk membawa ”The Stars and Stripes” meraih emas Olimpiade keempat pada London 2012.
Pada Rio de Janeiro 2016, Jerman bisa menjadi juara berkat penampilan tajam Melanie Behringer. Pemain yang kini membela Bayern Muenchen itu mencetak lima gol.
Sementara itu, pada cabang sepak bola putra, tim juara minimal memiliki sumber gol yang mencetak minimal tiga gol. Catatan statistik itu mulai berlaku sejak sepak bola putra dimainkan timnas U-23 sejak Barcelona 1992. Pada Olimpiade 1992, Spanyol, sang tuan rumah, menjadi juara berkat penampilan cemerlang Kiko yang mencetak lima gol.
Lalu, legenda Nigeria, Nwankwo Kanu, menciptakan tiga gol untuk membawa ”Si Elang Super” menjadi negara Afrika pertama yang meraih medali emas pertama di cabang sepak bola putra. Kamerun mengikuti jejak Nigeria di Sydney 2000 berkat empat gol sumbangan Patrick M’Boma.
Argentina meraih medali emas dalam dua Olimpiade selanjutnya di Athena 2004 dan Beijing 2008. Pada Athena 2004, ”La Albiceleste” memiliki Carlos Tevez yang mencetak delapan gol yang menjadi rekor gol terbanyak dalam satu edisi sepak bola putra di Olimpiade. Pada Beijing 2008, statistik gol itu terjadi pengecualian, sebab Argentina menjadi juara tanpa memiliki satu pemain dengan torehan tiga gol. Namun, terdapat empat pemain yang sama-sama mencetak dua gol, yaitu Lionel Messi, Angel Di Maria, Sergio Aguerro, dan Ezequiel Lavezzi.
Pada Olimpiade 2012 giliran Meksiko meraih medali emas. Sumber gol utama Meksiko saat itu ialah Oribe Peralta yang mencetak empat gol. Kemudian, Neymar mampu mencetak empat gol untuk mempersembahkan medali emas pertama Brasil di Olimpiade pada Rio de Janeiro 2016.