Untuk pertama kali di Olimpiade, dua wakil Asia lolos ke perempat final sebagai juara grup. Korsel dan Jepang berpeluang saling pukul di babak final untuk memperebutkan medali emas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
YOKOHAMA, RABU — Keseriusan dua raksasa Asia, Korea Selatan dan Jepang, mengejar medali di Olimpiade Tokyo mulai menunjukkan hasil. Meskipun sempat tidak diunggulkan, kedua tim itu sukses mengunci puncak klasemen penyisihan grup untuk melaju ke perempat final. Kedua tim itu berpeluang menciptakan sejarah dengan menghadirkan duel Asia di final sepak bola putra Olimpiade.
Bermain di Benua Asia menjadi kesempatan terbaik Korsel dan Jepang melampaui prestasi terbaiknya di masa lampau, yaitu merebut medali perunggu sepak bola putra Olimpiade. Korsel memiliki prestasi terbaik di Olimpiade dengan merebut medali perunggu di London 2012. Tim berjuluk ”Pasukan Taegeuk” itu meraih medali pertamanya di cabang sepak bola tersebut seusai mengalahkan tetangganya, Jepang, 2-0.
Serupa Korsel, prestasi terbaik tim putra Jepang di Olimpiade juga berupa medali perunggu. Tim ”Samurai Biru” justru menjadi negara Asia pertama yang mampu membawa pulang medali dari sepak bola putra di pesta olahraga terbesar di dunia itu. Capaian bersejarah Jepang terebut tercipta di Olimpiade 1968 yang diselenggarakan di Meksiko. Hebatnya lagi, Jepang mengalahkan tuan rumah Meksiko untuk merebut medali perunggu.
Lalu, untuk kali pertama, di Olimpiade pada tahun ini, ada dua tim Asia yang menduduki peringkat pertama babak penyisihan grup. Korsel berhasil menjaga konsistensi untuk lolos ke fase grup sejak Olimpiade 2012. Namun, Korsel mulai bisa memuncaki babak penyisihan grup sejak Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Semengtara Jepang juga memiliki kesempatan kedua untuk lolos ke fase gugur sebagai juara grup. Pertama kalinya ”Samurai Biru” meraih capaian itu adalah di London 2012. Namun, ketika itu Jepang gagal membawa pulang medali karena kalah dari Korsel dalam perebutan tempat ketiga atau medali perunggu.
Jauh lebih baik
Pelatih Korsel Kim Hak-bum menilai, kondisi timnya saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan di Rio de Janeiro 2016. Ia menyebutkan, Korsel telah menunjukkan perkembangan di tiga laga penyisihan tahun ini.
Pasukan Taegeuk memulai kiprahnya di Olimpiade Tokyo dengan menelan kekalahan dari Selandia Baru, 0-1. Kemudian, Korsel mengamuk di dua laga berikutnya, yaitu menghancurkan Romania, 4-0, serta menggilas Honduras, 6-0, di Stadion Nissan, Yokohama, Rabu (28/7/2021) sore. Alhasil, Korsel menduduki peringkat pertama Grup B dengan enam poin.
Kemenangan atas Honduras pun disambut baik Kim. Hasil itu merupakan balas dendam manis yang dilakukan Korsel atas Honduras, tim yang mengalahkan mereka di babak perempat final Olimpiade 2016.
”Menjadi juara grup hanyalah awal dari perjalanan kami. Selanjutnya, kami akan menghadapi fase gugur. Jadi, saya akan mempersiapkan kembali semua pemain agar mampu menjaga konsistensi,” kata Kim kepada Yonhap.
Selanjutnya, di babak gugur, Korsel akan menghadapi Meksiko yang berpredikat sebagai tim peringkat kedua di Grup A. Meksiko memastikan tempat di fase gugur seusai menumbangkan Afrika Selatan, 3-0, di Stadion Sapporo Dome pada laga terakhir penyisihan grup, Rabu WIB.
”Kami menargetkan menjadi yang terbaik,” ujar Kim ketika ditanya terkait targetnya di Olimpiade Tokyo setelah mampu melewati penyisihan grup.
Sementara itu, Jepang menjadi satu-satunya tim yang mampu menyapu bersih seluruh laga di babak penyisihan grup dengan kemenangan. Para pemain Jepang mampu tampil dengan kemampuan terbaik di rumahnya sendiri.
Kami akan berjuang maksimal untuk menembus final. Saya akan sangat senang jika bisa bertemu Spanyol di partai puncak. Saya ini setengah orang Brasil dan setengah orang Spanyol. (Dani Alves)
Tim-tim lawan, yang memiliki tradisi sepak bola kuat, seperti Afrika Selatan, Meksiko, dan Perancis, tidak berdaya di hadapan Samurai Biru ketika berjumpa di babak penyisihan Grup A. Pada laga terakhir, Jepang membenamkan Perancis dengan skor telak, 4-0.
Sekali lagi, penyerang Takefusa Kubo menunjukkan andil besarnya bagi Jepang. Pemain yang dimiliki klub raksasa Spanyol, Real Madrid, itu membuka keran gol Jepang ke gawang Perancis. Kubo pun menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak gol di tiga pertandingan babak penyisihan grup Tokyo 2020.
”Ini adalah kesempatan pertama dan terakhir saya berkompetisi di Olimpiade yang diselenggarakan di Jepang. Saya tidak ingin merasakan penyesalan. Saya ingin menggoreskan sejarah baru bagi negara saya,” ungkap Kubo, dilansir laman resmi FIFA seusai laga itu.
Andai mampu tampil konsisten dan meraih kemenangan di babak perempat final dan semifinal, Korsel dan Jepang akan berjumpa di partai puncak. Sebelumnya, dua kekuatan utama sepak bola Asia itu telah bertemu dan saling memperebutkan medali emas di Asian Games 2018 di Indonesia.
Brasil dan Spanyol
Selain berpeluang menampilkan final yang mempertemukan dua wakil Asia, hasil penyisihan grup sepak bola putra juga membuka kesempatan hadirnya final idaman, yakni Brasil melawan Spanyol. Dua tim yang sejak awal mengincar emas di Olimpiade Tokyo itu mampu memenuhi ekspektasi banyak orang untuk menjadi pemuncak di grup masing-masing.
”Selecao” adalah juara Grup D setelah mampu mengungguli Pantai Gading, Jerman, dan Arab Saudi, dalam persaingan di grup itu. Di perempat final, Brasil akan menghadapi Mesir.
Sementara Spanyol bermain imbang 1-1 dengan Argentina di laga penentuan penyisihan grup, kemarin. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Saitama, Jepang, itu, Spanyol sempat unggul lewat sepakan sang kapten, Mikel Merino. Akan tetapi, keunggulan itu buyar setelah pemain lawan, Tomas Belmonte, mencetak gol penyama kedudukan pada tiga menit jelang berakhirnya laga tersebut.
Namun, hasil imbang itu cukup membawa Spanyol menjadi juara Grup C. Selanjutnya, ”La Furia Roja” akan menghadapi kuda hitam asal Afrika, Pantai Gading. Tim berjuluk ”Si Gajah” itu tidak terkalahkan di penyisihan grup. Mereka mampu menahan imbang dua raksasa, Brasil dan Jerman.
”Kami akan berjuang maksimal untuk menembus final. Saya akan sangat senang jika bisa bertemu Spanyol di partai puncak. Saya ini setengah orang Brasil dan setengah orang Spanyol berkat karier sepak bola saya,” ujar kapten Brasil, Dani Alves, antusias, seperti dikutip Marca. (AFP)