Lifter Muda, Rahmat, Buka Peluang Meraih Medali Olimpiade
Keluar sebagai juara Grup B dengan total angkatan 342 kg, lifter kelas 73 kg, Rahmat Erwin Abdullah, berpotensi meraih medali Olimpiade Tokyo. Sekarang, lifter Indonesia berusia 20 tahun itu menanti hasil laga Grup A.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TOKYO, RABU —Lifter muda Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, tampil memukau dalam laga Grup B angkat besi kelas 73 kilogram Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, Rabu (28/7/2021). Lifter yang belum genap 21 tahun itu berhasil mempertajam rekor total angkatan pribadi menjadi 342 kg sehingga membuka peluang meraih medali yang masih menunggu hasil laga Grup A, Rabu petang.
”Rahmat mencapai total angkatan 342 kg dan menjadi juara Grup B. Hasil ini diharapkan membuatnya masuk lima besar hasil keseluruhan (Grup A dan B). Kalau bisa masuk lima besar, ini sudah menjadi kejutan besar Olimpiade Tokyo. Tetapi, semoga Dewi Fortuna (keberuntungan) mendatangi Indonesia agar Rahmat bisa dapat medali,” terang Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Hadi Wihardja, dalam keterangan pers, Rabu.
Dalam Grup B, Rahmat berhasil melakukan angkatan snatch 152 kg di kesempatan ketiga seusai sukses melakukan angkatan pertama 142 kg dan angkatan kedua 147 kg. Aksi sensasional lifter asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu berlanjut di angkatan clean and jerk.
Lifter kelahiran 13 Oktober 2000 tersebut berhasil melakukan angkatan clean and jerk 190 kg di kesempatan ketiga setelah sukses melakukan angkatan pertama 180 kg dan gagal melakukan angkatan kedua 190 kg. Dengan ini, dia membukukan total angkatan 342 kg dan keluar sebagai yang terbaik dari grup tersebut.
Empat lifter lain di Grup B mencatat hasil angkatan jauh di bawah Rahmat. Tempat kedua ditempati lifter Meksiko, Jorge Adan Cardenas Estrada, dengan total angkatan 320 kg (snatch 170 kg, clean and jerk 175 kg) dan urutan ketiga lifter Arab Saudi, Mahmoud Mohammed S Alhumayd, dengan total angkatan 306 kg (snatch 141 kg, clean and jerk 165 kg).
Secara keseluruhan, Rahmat berhasil mempertajam rekor pribadinya. Sebelum ini, rekor total angkatan terbaiknya 335 kg (snatch 148 kg, clean and jerk 187 kg) saat duduk di peringkat keempat Kejuaraan Asia 2020 di Tashkent, Uzbekistan, April 2021.
Potensi Rahmat merebut medali cukup besar, terutama perunggu. Melihat peta kekuatan Grup A, hanya dua dari sembilan lifter yang berlaga yang bisa mencapai total angkatan di atas 342 kg.
Capaian Rahmat kali ini sesuai dengan harapan pelatih dan jajaran PB PABSI yang menargetkan anak dari mantan lifter nasional Erwin Abdullah itu bisa mempertajam rekor total angkatan menjadi 340-345 kg. Menurut Dirdja Wihardja, pelatih kepala angkat besi, hasil itu bisa membuka peluang untuk merengkuh medali yang ditentukan setelah laga Grup A tuntas.
”Kalau Rahmat bisa mempertajam rekor total angkatan pribadi menjadi 340-345 kg, dia berpeluang menyodok ke lima besar atau mungkin meraih medali. Tetapi, untuk dapat emas, itu sulit karena rekor pribadi Rahmat jauh di bawah lifter China, Zhiyong Shi, yang jadi unggulan pertama sekaligus pemegang rekor dunia untuk angkatan snatch, clean and jerk, dan total angkatan,” ujar Dirdja.
Potensi perunggu
Potensi Rahmat merebut medali cukup besar, terutama perunggu. Melihat peta kekuatan Grup A, hanya dua dari sembilan lifter yang berlaga yang bisa mencapai total angkatan di atas 342 kg dalam beberapa kejuaraan prestisius terakhir sebelum Olimpiade. Pertama, lifter unggulan pertama asal China, Zhiyong Shi.
Lifter 27 tahun itu mencatat total angkatan 363 kg (snatch 169 kg, clean and jerk 194 kg) ketika menjuarai Kejuaraan Asia 2020. Bahkan, dia mempertajam rekor dunia snatch atas namanya sendiri dari 166 kg pada Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand, menjadi 169 kg pada Kejuaraan Asia 2020. Dua rekor dunia lain kelas itu masih digenggamnya, yaitu clean and jerk 198 kg yang dicetak pada Piala Dunia 2019 di Tianjin, China, dan total angkatan 363 kg pada Kejuaraan Dunia 2019 ataupun Kejuaraan Asia 2020.
Pesaing kedua adalah lifter Amerika Serikat, Clarence Cummings Jr, dengan total angkatan 343 kg (snatch 155 kg, clean and jerk 188 kg) saat menjuarai Kejuaraan Pan American 2020 di Santo Domingo, Dominika. Sisanya, yang paling mendekati 342 kg, yakni lifter Venezuela, Julio Ruben Mayora Pernia, dengan total angkatan 341 kg (snatch 156 kg, clean and jerk 185 kg) ketika berada di tempat kedua dalam Kejuaraan Pan American 2020.
Kalau itu tercapai, Rahmat mengulangi keajaiban yang dilakukan lifter Korea Utara, Om Yun-chol, yang pernah meraih medali, bahkan emas, dari Grup B di Olimpiade London 2012. Kala itu, Yun-chol yang masih berusia 20 tahun tampil luar biasa di kelas 56 kg Olimpiade edisi ke-30 tersebut.
Lifter asal Hamgyong Utara itu membukukan total angkatan 293 kg (snatch 125 kg, clean and jerk 168 kg). Siapa sangka, beberapa jam kemudian atau seusai laga Grup A, capaiannya menjadi yang terbaik dan berhak mendapatkan emas. ”Itu sangat jarang sekali terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa terulang kembali. Mudah-mudahan, ada keberuntungan yang menaungi Rahmat kali ini,” terang Dirdja.