“Minions” Lolos ke Perempat Final, Hendra/Ahsan Jaga Peluang
Peluang Indonesia untuk menambah medali Olimpiade masih terjaga dengan lolosnya ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon ke perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
TOKYO, SENIN - Dua ganda putra Indonesia tampil memukau ketika dihadapkan pada lawan sepadan untuk pertama kalinya di Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan yang diperoleh pada laga kedua penyisihan grup meloloskan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke perempat final, dan membuka peluang besar Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan untuk mengikuti mereka.
Kevin/Marcus lolos dari penyisihan Grup A setelah memastikan diri menjadi dua pasangan terbaik melalui kemenangan atas Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India). Di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (26/7/2021), ganda Indonesia berjulukan ”Minions” itu menang, 21-13, 21-12.
Ganda putra nomor satu dunia tersebut tinggal menanti posisi dalam grup melalui dua laga, pada Selasa. Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), sedangkan Rankireddy/Shetty melawan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris Raya). Dua laga itu juga akan memastikan peraih satu tiket lain dari Grup A, antara Lee/Wang dan Rankireddy/Shetty.
Persaingan setiap nomor ganda Olimpiade diikuti 16 pasangan yang dibagi dalam empat grup pada penyisihan. Mereka harus memperebutkan dua posisi teratas untuk tampil pada perempat final.
Kunci kemenangan dua gim atas pasangan India, yang juga memiliki karakter permainan cepat seperti Kevin/Marcus, disebutkan Kevin, adalah kemampuan mereka untuk mengontrol jalannya pertandingan sejak awal.
Meski sudah memastikan tempat pada perempat final dalam debut di Olimpiade, Kevin/Marcus tak ingin melihat peluang terlalu jauh ke depan. Mereka menegaskan, masih harus fokus pada satu pertandingan grup tersisa.
”Tentu kami ingin mendapat medali emas, tetapi itu masih jauh dan tidak ingin menjadi tekanan lebih besar bagi diri sendiri. Kami hanya ingin mengikmati setiap pertandingan. Fokusnya selangkah demi selangkah,” tutur Marcus.
Hendra/Ahsan juga harus mengarahkan fokus pada satu laga sisa di Grup D. ”The Daddies”, begitu julukan yang diberikan penggemar mereka, akan berhadapan dengan lawan paling solid di grup, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), 21-16, 21-19.
Hasil itu, serta kemenangan dua gim atas Jason Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada), membuka peluang besar Hendra/Ahsan ke perempat final. Berdasarkan hitungan matematis, ada beberapa skenario yang bisa meloloskan mereka ke babak delapan besar, salah satunya dengan meraih satu gim kemenangan atas Choi/Seo.
Skenario terburuk adalah dengan membandingkan selisih perolehan poin antara Hendra/Ahsan, Choi/Seo, dan Chia/Soh. Tetapi, Hendra/Ahsan tetap memiliki peluang terbesar dengan selisih 26 poin dari dua pertandingan. Sementara itu, Choi/Seo memilik selisih positif 12 poin dan Chia/Soh dengan positif satu poin.
”Besok bukan pertandingan mudah karena pasangan Korea adalah pasangan hebat. Kami akan berdiskusi dengan pelatih, dan untuk saat ini fokus dulu untuk pemulihan,” komentar Hendra. Adapun Ahsan mengatakan, kekuatan dan pertahanan rapat Choi/Seo menjadi faktor yang harus mereka waspadai.
Tentu kami ingin mendapat medali emas, tetapi itu masih jauh dan tidak ingin menjadi tekanan lebih besar bagi diri sendiri. Kami hanya ingin mengikmati setiap pertandingan. Fokusnya selangkah demi selangkah.
Ganda Indonesia berperingkat kedua dunia itu telah empat kali bertemu Choi/Seo dengan hasil tiga kali kalah. Tetapi, Hendra/Ahsan memiliki modal karena satu-satunya kemenangan didapat pada pertemuan terakhir yang belum lama terjadi, yaitu pada semifinal turnamen Final BWF 2020 yang digelar di Thailand, Januari 2021.
Tiga kali juara dunia itu juga membawa bekal permainan taktis yang diperagakan ketika mengalahkan Chia/Soh. Menghadapi lawan lebih muda yang memiliki kecepatan dan kekuatan, Hendra/Ahsan menggunakan kecerdikan agar Chia/Soh mengikuti pola permainan mereka.
Pada hampir sepanjang laga, Chia/Soh kesulitan untuk menyerang karena Hendra/Ahsan selalu menutup perebutan poin dengan cepat, yaitu melalui servis dan pengembalian servis yang variatif dalam arah dan kecepatan.
Jernihkan pikiran
Selain Kevin/Marcus, dua wakil lain pada nomor ganda mendapat tiket perempat final. Mereka adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Praveen/Melati akan tampil lebih dulu pada babak delapan besar, Rabu. Berdasarkan undian yang digelar Senin malam, Praveen/Melati akan bertemu ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China).
Dari sembilan pertemuan sebelumnya, Praveen/Melati tertinggal 2-7. Dua kemenangan pasangan asal PB Djarum itu atas Zheng/Huang diperoleh dalam dua turnamen beruntun, perempat final Denmark dan final Perancis Terbuka 2019. Pada kedua turnamen itu, Praveen/Melati menjadi juara.
Akan tetapi, kesolidan mereka saat tampil di Eropa, dua tahun lalu, belum terlihat dalam tiga pertandingan yang dijalani dalam persaingan Grup C. Praveen/Melati kesulitan keluar dari tekanan ketika berhadapan dengan lawan yang memiliki kemampuan berimbang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), pada perebutan posisi juara grup. Mereka kalah 13-21, 10-21 dan lolos ke perempat final sebagai runner up Grup C.
”Kami bukannya tidak siap menghadapi pertandingan hari ini, tetapi kami berada dalam tekanan sepanjang pertandingan dan tidak bisa keluar,” kata Melati.
Perempat final lain mempertemukan Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris Raya) dengan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hongkong). Pemenang laga ini akan bertemu pemenang laga Praveen/Melati lawan Zheng/Huang pada semifinal.
Pada paruh undian bawah, perempat final akan terjadi antara unggulan kedua, Wang Yilyu/Huang Dongping (China), dan Seo Seung-jae/Cha Yoo-jung (Korea Selatan) serta Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) lawan Watanabe/Higashino.
Sementara itu, tambahan empat emas, yakni dua dari judo, dan masing-masing satu dari skateboard serta tenis meja pada Senin, melambungkan tuan rumah Jepang ke puncak daftar perolehan medali. Jepang, yang sudah mengumpulkan empat emas judo, memimpin dengan delapan emas, dua perak, dan tiga perunggu, mengungguli Amerika Serikat (7-3-4) dan China (6-5-7).
Sebanyak 23 negara telah berhasil mendapat emas di Tokyo 2020, dan total 51 negara mendapat setidaknya 1 medali perunggu. Indonesia yang mengoleksi 1 perak dan 1 perunggu dari cabang angkat besi, berada di peringkat ke 28 bersama Ceko, Spanyol, Serbia, dan Swiss. Satu perak disumbangkan lifter senior Eko Yuli Irawan di kelas 61 kilogram putra, sedangkan perunggu hasil kerja keras lifter putri Windy Cantika Aisah.