”Minions” Lolos ke Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjaga harapan medali Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang bulu tangkis dengan lolos ke perempat final. Posisi ini dipastikan setelah memetik kemenangan kedua di Grup A.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TOKYO, SENIN — Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjawab tantangan menghadapi lawan sepadan dengan kemenangan. Kemenangan dua gim yang didapat pada pertandingan kedua di Grup A Olimpiade Tokyo 2020 itu meloloskan pasangan berjulukan ”Minions” itu ke perempat final.
Di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (26/7/2021), Kevin/Marcus mengalahkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), 21-13, 21-12. Ditambah dengan kemenangan pada laga pertama, atas Ben Lane/Sean Vendy (Inggris Raya), Sabtu, ganda putra nomor satu dunia itu pun memastikan satu tiket perempat final.
Kevin/Marcus dipastikan menempati peringkat dua besar grup sebagai syarat lolos ke perempat final meski akan memainkan satu laga lagi, Selasa. Satu tiket lainnya dari Grup A akan diperebutkan oleh Rankireddy/Shetty dan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan).
Pada laga terakhir grup ini, Selasa (27/7/2021), Lee/Wang akan berhadapan dengan Kevin/Marcus, sedangkan Rankireddy/Shetty melawan Lane/Vendy yang telah dipastikan tersingkir.
Dengan diikuti 16 wakil yang dibagi dalam empat grup pada babak penyisihan dalam setiap nomor ganda, setiap pasangan harus berada di peringkat dua besar grup untuk mendapat tempat pada perempat final.
Rankyreddy/Shetty sebenarnya menjadi lawan yang sepadan untuk Kevin/Marcus. Meski selalu kalah dalam delapan pertemuan sebelumnya, mereka selalu memberi perlawanan ketat karena memiliki tipe permainan sama, yaitu mengandalkan kecepatan dalam bergerak.
Akan tetapi, di Tokyo, Rankireddy/Shetty tidak kuasa menghadapi Kevin/Marcus yang lebih cepat, tak hanya dalam memukul dan menguasai lapangan, tetapi juga dalam membaca gerakan lawan. Pada satu momen di gim pertama, misalnya, Kevin dengan cepat melangkah ke dekat net, meloncat, untuk memukul kok yang dilambungkan lawan.
”Bagaimana dia bisa melakukan itu? Sukamuljo sudah bisa menebak arah, bahkan, sebelum lawan memukul,” kata mantan pebulu tangkis Gillian Clark yang menjadi komentator pertandingan tersebut.
Selain Kevin/Marcus, ganda putra Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, akan memainkan laga kedua, Senin. Mereka akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Akan tampil pula ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akan melawan Chloe Birch/Lauren Smith (Inggris Raya).
Praveen/Melati peringkat kedua
Sementara itu, ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tak bisa keluar dari tekanan ketika berhadapan dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Kekalahan dari pasangan Jepang itu menempatkan mereka di peringkat kedua Grup C.
Sehari sebelum berhadapan, Senin, kedua pasangan telah memastikan lolos ke perempat final dengan menempati peringkat dua besar. Maka, kemenangan Watanabe/Higashino dengan skor 21-13, 21-10 pun memastikan posisi mereka sebagai juara Grup C dan Praveen/Melati di peringkat kedua. Dua pasangan lain, Mathias Christiansen/Alexandra Boeje (Denmark) dan Simon Leung/Gronya Somerville, telah dipastikan tersingkir dari persaingan ganda campuran sejak Minggu lalu.
Tampil untuk memperebutkan posisi juara grup, Praveen/Melati tak pernah menemukan cara untuk keluar dari tekanan Watanabe/Higashino pada pertemuan kelima mereka. Dari empat pertemuan sebelumnya, mereka berbagi dua kemenangan.
Di gim pertama, ganda Indonesia peringkat keempat dunia itu langsung tertinggal, 0-8. Pada gim kedua, persaingan berimbang hanya terjadi pada awal permainan.
Selebihnya, hampir sepanjang pertandingan yang berjalan selama 32 menit, Praveen/Melati tak bisa membendung permainan cepat pasangan Jepang peringkat kelima dunia itu. Watanabe tak hanya bergerak cepat di belakang, sebagai tukang smes. Dia juga cekatan untuk mencegat pukulan lawan di depan net.
Bagaimana dia bisa melakukan itu? Sukamuljo sudah bisa menebak arah, bahkan, sebelum lawan memukul.
Kemampuan pemain berusia 24 tahun itu terasah karena dia juga bermain pada ganda putra, bersama Hiroyuki Endo. Mereka menempati peringkat keempat dunia.
Kecepatan kedua pemain Jepang dalam bergerak dan membaca permainan lawan itu tak dapat dibendung Melati yang bertugas menjaga bagian depan lapangan. Akurasi pemain yang untuk pertama kalinya tampil di Olimpiade ini juga kurang sehingga kok sering kali tak dapat menyeberangi net.
”Kekalahan ini terjadi bukan karena kami tidak mempersiapkan diri, tetapi karena kami tak bisa keluar dari tekanan,” komentar Melati.
”Kami tak bisa keluar dari tekanan sejak awal permainan. Penampilan kami tidak terlalu bagus. Namun, kami akan mencoba lebih baik untuk laga berikutnya,” tambah Praveen.
Sementara Watanabe mengatakan, pengalaman empat kali melawan Praveen/Melati membuatnya tak kesulitan untuk menerapkan pola yang bisa meredam mereka. Hingga saat ini, dia juga bisa menjaga diri untuk bermain di level tinggi pada nomor ganda campuran dan putra.
Lawan Praveen/Melati dan perempat finalis lain akan ditentukan melalui undian. Pertandingan babak delapan besar ganda campuran akan berlangsung Rabu (28/7/2021), lebih dulu dari empat nomor lain.