Lebih Jeli Saat Berjumpa Lawan Sepadan pada Laga Kedua Olimpiade
Dua ganda putra terbaik dunia dari Indonesia, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan, akan menghadapi lawan lebih tangguh pada Senin (26/7/2021). Kedua ganda putra tersebut harus konsisten dengan pola permainan mereka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TOKYO, MINGGU — Setelah menjalani ”pemanasan” pada laga pertama, dua pasangan Indonesia yang merupakan dua ganda putra terbaik dunia akan mulai bertemu lawan sepadan sejak laga kedua penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan akan membuka lebar peluang ke perempat final.
Pada persaingan di Grup A, yang disebut sebagai ”grup neraka”, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan bertemu pasangan muda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (26/7/2021). Adapun pada Grup D, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ditantang Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Berstatus sebagai ganda putra peringkat pertama dan kedua dunia, ”Minions” dan ”The Daddies”, masing-masing, ditempatkan sebagai unggulan teratas dan kedua.
Mengacu pada posisi sebagai unggulan terbaik di grup masing-masing, mereka dihadapkan dengan lawan dari peringkat terendah menuju tertinggi pada setip laga. Maka, setelah memenangi pertandingan pertama dalam dua gim, pada Sabtu, kini saatnya dua pasangan berbeda generasi itu menghadapi lawan lebih tangguh.
Berdasarkan statistik pertemuan, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan memiliki keunggulan atas lawan mereka. Kevin/Marcus unggul 8-0 atas Rankireddy/Shetty, sementara Hendra/Ahsan memiliki statistik menang-kalah 6-1 dengan Chia/Soh.
Akan tetapi, lawan yang akan dihadapi hari ini telah memberi kejutan dengan mengalahkan pemain berperingkat lebih baik pada pertandingan Sabtu. Rankireddy/Shetty menang atas pasangan yang paling konsisten pada tahun ini, yaitu Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), sementara Chia/Soh mengalahkan Choi Sogyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Mereka juga harus menghafal kelemahan lawan yang bisa jadi penentu permainan. Setiap pemain, kan, memiliki kelemahan, ini yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Menjelang pertemuan dengan para pembuat kejutan itu, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis, Herry Iman Pierngadi, mengingatkan agar Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan konsisten dengan pola main mereka. ”Mereka juga harus menghafal kelemahan lawan yang bisa jadi penentu permainan. Setiap pemain, kan, memiliki kelemahan, ini yang harus dimanfaatkan dengan baik,” ujar Herry sambil memberi salah satu contoh kelemahan Rankireddy/Shetty pada sisi backhand.
Sebelum berangkat ke Tokyo, Herry juga menuturkan tentang tantangan lebih besar yang akan dijalani Hendra/Ahsan mengingat telah berusia lebih dari 30 tahun. Berhadapan dengan lawan lebih muda dengan kekuatan pukulan dan kecepatan dalam bergerak, Hendra/Ahsan harus bermain dengan cerdik agar bisa menggunakan tenaga seefisien mungkin.
Jika bisa memenangi pertandingan hari ini, dua ganda putra terbaik Indonesia itu memiliki peluang besar menempati peringkat dua besar grup sebagai syarat lolos ke perempat final. Namun, seperti dikatakan Ahsan, dia tak ingin berpikir tentang hitung-hitungan untuk lolos. Perempat finalis Olimpiade London 2012, bersama Bona Septano itu, hanya akan fokus pada pertandingan.
Praveen/Melati ke perempat final
Dari pertandingan yang berlangsung Minggu, ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil lebih baik ketika bisa melepas ketegangan. Berhadapan dengan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark) pada Grup C, pasangan peringkat keempat dunia itu menang, 24-22, 21-19.
Sehari sebelumnya, satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia itu bermain tiga gim ketika berhadapan dengan wakil Australia, Simon Leung/Gronya Somerville. Melati, yang tampil dalam Olimpiade pertamanya, tak dapat bermain maksimal karena merasa tegang.
”Hari ini, kami bermain lebih lepas karena sudah tidak tegang dibandingkan kemarin. Kami pun lebih yakin dengan pukulan dan pola main, serta bisa berkomunikasi lebih baik,” komentar Melati yang mendapat masukan dari pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, di Jakarta. Dalam penampilan di Tokyo, Praveen/Melati didampingi asisten Richard, Nova Widhianto.
Hasil tersebut serta kemenangan yang didapat Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), 21-7, 21-15, atas Leung/Somerville memastikan lolosnya Praveen/Melati dan Watanabe/Higashino ke perempat final dari Grup C. Mereka tinggal memperebutkan status juara grup dalam pertemuan yang akan berlangsung Senin.
Diikuti 16 pasangan yang bersaing dalam empat grup, nomor ganda memperebutkan posisi dua teratas untuk lolos ke perempat final. Adapun sebanyak 42 pemain tunggal bersaing dalam 14 grup.
Sebanyak 12 juara grup akan mendapat tempat pada babak 16 besar, sementara juara Grup A dan P langsung lolos ke perempat final. Kedua grup tersebut, masing-masing, dihuni pemain unggulan pertama dan kedua.
Kemenangan juga didapat dua pemain tunggal dalam laga pertama mereka di Tokyo. Anthony Sinisuka Ginting menang atas Gergely Krausz (Hungaria), 21-13, 21-8. Adapun Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Thet Htar Thuzar (Myanmar), 21-11, 21-8.
”Hari ini, saya bermain cukup baik, tidak ada kendala apa pun meski gugup karena sudah lama tak bertanding. Saya senang dengan performa ini dan semoga bisa berlanjut ke pertandingan berikutnya,” kata Anthony.