Terance Mann, Pencabut Kutukan Setengah Abad Clippers
Keajaiban satu malam Terance Mann menghapus kutukan setengah abad LA Clippers. Mann, pria yang tidak dianggap sebelumnya, menjadi sosok paling penting dalam sejarah tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Guard Los Angeles Clippers, Terance Mann, mencetak angka pada paruh kedua gim keenam melawan Utah Jazz dalam semifinal Wilayah Barat NBA, Sabtu (19/6/2021) WIB. Clippers memenangi laga itu dengan skor 131-119 dan lolos ke final wilayah.
LOS ANGELES, SABTU — Terance Mann, forward musim kedua yang dipilih dalam urutan draf ke-48, ternyata sosok yang dinantikan Los Angeles Clippers selama setengah abad. Penampilan ajaib pebasket 24 tahun ini mengantarkan Clippers lolos ke final wilayah pertama kali dalam sejarah klub. Mann, tanpa label bintang, justru menjadi pahlawan tim. Bukan sang megabintang Kawhi Leonard.
Pemandangan tak lazim terlihat di Staples Center seusai gim keenam semifinal Wilayah Barat antara Clippers versus Utah Jazz, Sabtu (19/6/2021). Ribuan pendukung, termasuk Pelatih Clippers Tyronn Lue, berdiri. Mereka bersorak dan bertepuk tangan menyambut Mann, sang pahlawan kemenangan.
Mann menampilkan aksi fenomenal dengan mencetak 39 poin dalam 36 menit. Pemain atletis setinggi 1,96 meter mengantarkan Clippers bangkit dari ketinggalan 22 poin di paruh pertama, 50-72. Berkat tangannya yang sedang penuh keberuntungan, Clippers memenangi laga ini, 131-119.
Kutukan berakar Clippers yang selalu terhenti dalam delapan kali semifinal wilayah sejak 1970 telah berakhir. Tim asuhan Lue lolos ke final Wilayah Barat lewat kemenangan atas unggulan pertama Jazz, 4-2.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Guard Los Angeles Clippers, Terance Mann (kanan), dipeluk oleh Paul George setelah mencetak angka pada paruh kedua gim keenam melawan Utah Jazz dalam semifinal Wilayah Barat NBA, Sabtu (19/6/2021) WIB. Clippers memenangai laga itu dengan skor 131-119 dan lolos ke final wilayah.
Pesta berlanjut ke ruang ganti. Tim Clippers dipimpin sang bintang Paul George menyirami Mann. Mereka begitu bangga terhadap pemain yunior tim itu. Mann mampu menggantikan peran Leonard yang tidak bisa tampil dalam dua laga terakhir karena cedera lutut.
”Anda melihat penampilan lengkap dari seorang pemain musim kedua. Dia mendominasi ketika menyerang dan bertahan. Dia sangat krusial hari ini. Sejujurnya, dia yang menopang kami seorang diri untuk bisa bertahan di laga ini,” kata George.
Anda melihat penampilan lengkap dari seorang pemain musim kedua. Dia mendominasi ketika menyerang dan bertahan.
Mann seakan punya kontrol otomatis saat menembak. Dia memasukkan bola dari mana pun. Akurasi lemparan keseluruhannya mencapai 71 persen (15-21). Dia juga amat menawan dari lemparan tiga poin, 7 kali masuk dalam 10 percobaan.
Pemain berambut gimbal ini berhasil membongkar teka-teki pertahanan area dalam Jazz yang diperkuat peraih tiga kali Defensive Player of The Year, Rudy Gobert. Dia membuat pria raksasa setinggi 2,16 meter itu mati kutu. Berkali-kali Mann mencetak poin di depan wajah Gobert.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Guard Los Angeles Clippers, Terance Mann, merayakan poin yang dihasilkannya bersama penonton pada paruh kedua gim keenam melawan Utah Jazz dalam semifinal Wilayah Barat NBA di Los Angeles, Sabtu (19/6/2021) WIB.
”Mann adalah salah satu pemain muda terbaik yang pernah berada di sekitar saya. Dia bekerja sangat keras untuk meningkatkan permainan. Dia mengingatkan saya pada diri sendiri. Kami selalu berlatih bersama, saya suka intensitasnya,” kata George.
Lue bahkan masih tidak percaya keajaiban ini bisa terjadi. Sang pelatih mengira gim ini akan berakhir dengan kemenangan Jazz lalu seri berlanjut menuju gim ketujuh di markas lawan. Namun, mereka justru mampu bangkit berkat percikan api dari Mann.
Selain Mann, Lue juga memuji penampilan keseluruhan tim. George (28 poin, 7 asis, 9 rebound), Reggie Jackson (27 poin, 10 asis), dan Nicolas Batum (16 poin, 7 rebound) juga berperan besar dalam kemenangan ini.
”Saya memuji pendukung yang tetap bertahan sampai akhir. Mereka tetap menyemangati para pemain. Tim ini terlihat sangat lapar mencari kesuksesan dan para pemain pun mengikutinya,” ujar pelatih yang membawa Cleveland Cavaliers juara NBA untuk pertama kali itu.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Pemain Utah Jazz, Royce O’Neale (kiri), dan pemain Los Angeles Clippers, Paul George, mengejar bola yang terlepas pada paruh kedua gim keenam melawan Utah Jazz dalam semifinal Wilayah Barat NBA di Los Angeles, Sabtu (19/6/2021) WIB.
Kembali ke 2019, tidak ada yang berharap lebih pada Mann. Dia hanyalah rookie yang diambil pada putaran kedua. Saat kedatangan Mann musim itu, hadir juga Leonard berstatus dua kali peraih MVP Final yang baru mengantar Toronto Raptors juara.
Mann memang bukan sosok yang diharapkan seperti Leonard, melainkan dia menjadi pria paling dibutuhkan untuk mencabut kutukan Clippers. Pria kelahiran Brooklyn ini mengambil tanggung jawab mahabesar milik Leonard ketika sang megabintang hanya bisa berada di pinggir lapangan.
Dia begitu berani mengambil lemparan dalam laga penentu tersebut. Padahal, Mann hanya mencetak rata-rata 5 poin dalam lima laga sebelumnya seri ini. Sang pemain juga sempat dituding sebagai biang kekalahan pada seri babak pertama playoff melawan Dallas Mavericks. Namun, dia berhasil menaklukkan semua keraguan tersebut.
Kata alumni Florida State ini, dia sama sekali tidak terkejut dengan aksi heroiknya. ’Saya percaya pada kerja keras. Ketika Anda bekerja keras, Anda akan percaya diri. Jadi, Anda tidak akan terkejut ketika hal seperti ini terjadi. Saya hanya ingin melihat, apa yang bisa saya lakukan,” ujar Mann, yang punya ibu seorang pelatih klub universitas bola basket putri (Daynia La-Force).
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Pemain Los Angeles Clippers, Reggie Jackson (kanan), menembak bola di bawah penjagaan pemain Utah Jazz, Royce O’Neale, pada paruh kedua gim keenam melawan Utah Jazz dalam semifinal Wilayah Barat NBA di Los Angeles, Sabtu (19/6/2021) WIB. Clippers memenangi laga itu dengan skor 131-119 dan lolos ke final wilayah.
Firasat mantan pelatih Clippers, Doc Rivers, terbukti tepat. Dia memilih Mann dalam draf karena yakin sang pemain punya bakat terpendam. Rivers melihat kemampuannya dalam olah bola sebagai point guard, juga intensitas tinggi saat bertahan. Mann yang serba bisa sekarang lebih berperan sebagai forward.
Bagi pendukung Clippers, musim ini menjadi sangat indah. Mereka bisa menghapus memori buruk musim lalu ketika ditaklukkan Denver Nuggets pada semifinal wilayah. Padahal, tim ini sudah unggul 3-1 dalam seri tersebut. Mereka membuktikan diri sebagai tim yang punya mentalitas juara dengan membalikkan keadaan 0-2 dalam seri versus Jazz dan Mavericks musim ini.
Lebih spesialnya, sang rival sekota, LA Lakers, bersama LeBron James sudah tersingkir pada babak pertama. Status Clippers sebagai pelengkap turnamen mulai pudar. Clippers akan menghadapi Phoenix Suns di final wilayah, tim yang menumbangkan juara bertahan Lakers.
Di sisi lain, Gobert dan rekan-rekan kembali harus gigit jari. Mereka lagi-lagi gagal menembus final wilayah setelah terakhir kali pada 2007. Padahal, tim asuhan Quin Snyder ini memiliki rekor terbaik pada musim reguler, 52-20.
”Saya pikir mereka tim yang lebih kuat dalam seri ini. Mereka lebih terhubung. Mereka bisa membalikkan keadaan bersama meski tertinggal 22 poin. Beberapa tahun belakangan ini selalu berakhir frustrasi untuk kami. Kami harus menjamin ini tidak akan terulang di masa depan,” kata Gobert. (AP/REUTERS)