Max Verstappen meraih posisi start terdepan kedua musim ini setelah Bahrain. Namun, balapan seri Perancis ini bisa menjadi ulangan seri Bahrain di mana Mercedes mampu menang berkat taktik jitu dalam pergantian ban.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LE CASTELLET, SABTU — Strategi pitstop akan menjadi penentu balapan Formula 1 seri Perancis di Sirkuit Paul Ricard, Minggu (20/6/2021). Mengingat semua pebalap di posisi 10 besar start akan menggunakan ban berkompon lunak, kelihaian mengelola ban sebelum menggantinya dengan kompon keras akan sangat krusial. Celah ini membuka peluang Mercedes mengulang kemenangan di Bahrain, yaitu saat mobil mereka kalah cepat dibandingkan dengan mobil Red Bull.
Mercedes kembali gagal meraih posisi start terdepan pada seri Perancis. Pole position diraih oleh pebalap Red Bull, Max Verstappen, yang pada akhir pekan ini menggunakan mesin baru. Dia menjadi satu-satunya pebalap yang menembus waktu di bawah 1 menit 30 detik, yaitu 1 menit 29.990 detik dalam kualifikasi, Sabtu (19/6/2021).
Verstappen unggul 0,258 detik atas pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang bakal start dari posisi kedua. Rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas, menempati posisi start ketiga, disusul rekan setim Verstappen, Sergio Perez.
Meskipun Verstappen unggul cukup meyakinkan dari Hamilton, balapan pada akhir pekan ini belum tentu akan menjadi miliknya. Dengan pilihan ban yang sama, yaitu kompon lunak untuk start balapan pada hari Minggu, posisi mereka relatif sejajar dari sisi taktik. Namun, eksekusi strategi akan menjadi penentu, seperti saat Hamilton mengalahkan Verstappen di Bahrain dengan strategi penggunaan ban medium.
Sirkuit Bahrain memang berbeda dengan Paul Ricard, termasuk kondisi temperatur. Sirkuit seri Perancis ini lebih optimal dalam penerapan taktik sekali pitstop. Taktik itu umumnya dieksekusi dengan menggunakan ban berkompon lunak atau medium saat start, kemudian mengganti kompon keras hingga akhir balapan. Momentum penggantian ban akan sangat menentukan posisi di trek.
Kesulitan Mercedes
Jika melihat kesulitan Mercedes meraih kecepatan saat menggunakan ban berkompon lunak, mereka sepertinya akan lebih awal melakukan pitstop, terutama jika Verstappen memimpi balapan. Hamilton akan memaksimalkan ban berkompon keras melebihi jumlah putaran yang seharusnya. Taktik mengelola ban hingga habis ini menjadi kelihaian Hamilton seperti musim lalu, saat finis terdepan dengan kondisi ban pecah di Silverstone, Inggris.
Verstappen kini dalam motivasi sangat tinggi untuk menebus 25 poin yang hilang di seri sebelumnya, Baku, Azerbaijan. Dia akan mengerahkan kemampuannya untuk meraih kemenangan.
Mercedes juga memiliki masalah ban di Paul Ricard, terutama dengan ban berkompon lunak. Hal itu terkuak dalam sesi latihan kedua, Jumat. Kala itu, Bottas dan Hamilton tidak bisa memperbaiki waktunya untuk mengalahkan Verstappen. Namun, mereka memiliki peluang memaksimalkan ban berkompon keras.
”Semuanya terasa jelek, tetapi saya pikir kompon keras terasa lebih baik karena sepertinya lebih tahan dengan temperatur di sini. Adapun ban yang lebih lunak terasa lebih buruk,” ujar Hamilton.
Namun, Hamilton akan mengawali balapan dengan ban kompon lunak, sama dengan yang dipakai oleh Bottas, Verstappen, dan Perez. Ketiganya mencetak waktu tercepat dalam sesi kedua kualifikasi (Q2) dengan ban itu. Hamilton sepertinya akan lebih memaksimalkan ban keras untuk meraih kemenangan akhir pekan ini.
Taktik itu berpeluang besar memangkas selisih kecepatan antara Mercedes W12 dan Red Bull RB16B, seperti yang diungkapkan Kepala Tim Mercedes Toto Wolff seusai kualifikasi. ”Kami kekurangan pace, itu kenyataan. Kami perlu meraihnya dari mana saja. Kami mencarinya bukan hanya pada satu bagian,” ujarnya kepada Formula 1.
Hamilton juga mengakui Red Bull lebih cepat, tetapi persaingan belum selesai. ”Ini akhir pekan yang sangat sulit. Bukan secara fisik, melainkan dalam usaha membuat mobil dalam posisi enak dipacu. Anda tidak akan percaya berapa banyak saya melakukan perubahan dan berakhir dengan kembali mendekati awal,” ujar pebalap asal Inggris itu.
Peluang turun hujan
Ia pun mengomentari lawannya, Verstappen. ”Saya pikir, mereka memiliki mesin baru. Bukan spesifikasi baru, tetapi sebuah mesin baru dan sangat cepat saat di trek lurus. Kami akan terus berusaha keras, berjuang dan mengerahkan segalanya. Bisa ada strategi yang menarik besok. Menurut saya, besok akan turun hujan, jadi ada peluang menyaksikan jagoan hujan,” ungkap Hamilton.
Persaingan saat start dan memasuki Tikungan 1 di Paul Ricard biasanya menciptakan drama karena sering terjadi senggolan dan tabrakan. Maka, akan menjadi persaingan sengit antara Verstappen dan Hamilton untuk meraih posisi terdepan setelah Tikungan 1.
Verstappen kini dalam motivasi sangat tinggi untuk menebus 25 poin yang hilang di seri sebelumnya, Baku, Azerbaijan. Dia akan mengerahkan kemampuannya untuk meraih kemenangan dan menjauh dari Hamilton dalam klasemen pebalap.
”Meraih posisi start terdepan sangat menyenangkan. Namun, tidak ada poin yang dicetak hari ini. Kami harus menyelesaikan (target menang) besok dan berusaha meraih 25 poin yang hilang di Baku,” ujar Verstappen. Dia juga yakin mobilnya bisa kompetitif karena bisa meraih pace yang bagus pada latihan Jumat yang menjadi simulasi balapan.