Kerinduan dan Rivalitas Panaskan ”Perang Saudara” di Wembley
Duel Inggris versus Skotlandia di Grup D menghidupkan kenangan, rivalitas, dan patriotisme seperti film "Braveheart" yang dibintangi Mel Gibson. Suporter kedua tim pun melayangkan gertakan jelang "perang saudara" itu.
Oleh
Adjie Masdyka Sudaryanto dari London, Inggris
·4 menit baca
Pada Piala Eropa 2020, tiada laga lainnya yang lebih dinanti-nanti di Britania Raya selain duel Inggris versus Skotlandia. Duel ”perang saudara” itu sarat sejarah, rivalitas, dan nostalgia, yang terjalin sejak Abad Pertengahan.
Sir Alex Ferguson, manajer legendaris Manchester United, menangis haru ketika melihat timnas sepak bola negara asalnya, Skotlandia, lolos ke Piala Eropa 2020, melalui playoff, tahun lalu. ”Sungguh fantastis. Itu adalah dorongan (gairah) yang kami butuhkan seusai berkutat dengan pandemi,” ujar Ferguson dalam wawancara dengan The Scottish Sun, April lalu.
Ferguson sangat merindukan Skotlandia tampil di turnamen besar. Kali terakhir sebelumnya mereka bermain di Piala Eropa adalah pada 1996 silam, yaitu di Inggris. Serupa tahun ini, Skotlandia kala itu berada di grup yang sama dengan Inggris. Lagi-lagi, reuni itu juga digelar di Stadion Wembley, London, Inggris.
Ambisi Gary McAllister dan kawan-kawan lolos ke fase gugur saat itu dikandaskan Inggris lewat gol-gol Alan Shearer dan Paul Gascoigne. Pada laga di Stadion Wembley, Inggris, itu, Skotlandia takluk 0-2.
”Itu salah satu momen yang sulit terlupakan. Saya berusia 9 atau 10 tahun dan tengah berada di pesta pernikahan, ketika itu. Saya dan teman-teman lantas menyelinap ke kamar hotel untuk menontonnya. Saya terpesona oleh gol (indah) \'Gazza\' (Paul Gascoigne). Rasanya seperti baru kemarin,” ujar Ben, suporter Inggris, di London, Rabu (16/6/2021).
Seperempat abad berlalu, tim Skotlandia memiliki kans langka membalaskan kekalahan lama itu di Wembley. Skotlandia dan Inggris akan kembali berduel pada laga penyisihan Grup D Piala Eropa 2020, Sabtu (19/6/2021) dini hari WIB.
”Sebagai orang Skotlandia yang tinggal di Inggris, dengan bangga saya mengibarkan Saltire (bendera Skotlandia). Ayo Braveheart (hati pemberani) kalian bisa!” ungkap Maureen Hutchison, fans Skotlandia, lewat sosial media.
Braveheart yang disebutkan Hutchison merujuk ke film layar lebar yang dibintangi aktor Hollywood, Mel Gibson. Film buatan tahun 1995 itu mengisahkan perjuangan heroik William Wallace (Gibson) untuk membebaskan Skotlandia dari cengkeraman Kerajaan Inggris pada akhir abad ke-13 silam.
Wallace lantas dipenggal, namun spiritnya untuk keluar dari bayang-bayang Inggris terus hidup di diri generasi Skotlandia selanjutnya. Maka, tidak heran pertemuan kedua negeri itu di kancah sepak bola selalu sengit, panas, dan menegangkan.
Duel sepak bola itu berawal di Hamilton Crescent, Glasgow, Skotlandia, 30 November 1872. Pada St Andrew\'s Day atau hari nasional Skotlandia itu, tim tuan rumah yang diperkuat para pemain klub Queen\'s Park sukses menahan Inggris, 0-0. Laga itu lantas dikenal sebagai pertandingan sepak bola antarnegara pertama yang tercatat dalam sejarah.
Sejak masa itu hingga saat ini, Inggris dan Skotlandia telah 114 kali bertanding. Meskipun kalah kualitas dari Inggris, Skotlandia mampu 41 kali menang. Adapun Inggris 48 kali mengalahkan "saudara" tirinya itu.
Sir Alex mengira mereka (Skotlandia) bakal mengalahkan Inggris. Lewati dulu laga pertama dengan baik sebelum melakukannya!(Rio Ferdinand)
Kemenangan terakhir Skotlandia atas Inggris terjadi jelang pergantian milenium, yaitu pada November 1999 silam. Kala itu, Donald Hutchison dan rekan-rekan menjungkalkan tim ”Tiga Singa” yang diperkuat Gareth Southgate, Michael Owen, dan Shearer, 1-0, pada laga kualifikasi Piala Eropa Belgia-Belanda 2000 di Wembley.
Tahun ini, Skotlandia menaruh harapan pada para pemain generasi barunya, seperti Andrew Robertson dan Kieren Tierney, untuk mengulang kisah epik serupa. ”Kami percaya dengan pasukan saat ini. Namun, mereka (para pemain) juga harus yakin dengan kemampuannya. Singa liar bakal mengaum besok,” ujar Connor McGlone, pendukung Skotlandia lainnya.
Namun, seperti biasa, suporter Inggris tidak gentar. Mereka percaya diri tim Tiga Singa mampu mencabik-cabik Skotlandia. Dari empat duel terakhir setelah 1999, Inggris tiga kali menang dan sekali imbang.
”Kenapa Inggris dan Skotlandia jarang bertemu di laga kompetitif akhir-akhir ini? Ya, itu karena Skotlandia lebih buruk (gagal tampil di turnamen besar) ketimbang Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Maka, saya yakin Inggris akan menang besar, 3-0 atau 4-0,” ujar Aaron, pendukung Inggris lainnya.
Ia berharap laga kedua tim di Wembley nanti bisa menyajikan tontonan epik tidak terlupakan seperti pada 1996. ”Sir Alex mengira mereka (Skotlandia) bakal mengalahkan Inggris. Lewati dulu laga pertama dengan baik sebelum melakukannya!” ujar Rio Ferdinand, mantan pemain Inggris, dikutip Dailystar. (JON)