Belanda berhasil lolos ke 16 besar Piala Eropa setelah menang 2-0 atas Austria. Ini dianggap sebagai awal kebangkitan Belanda setelah gagal lolos ke Piala Eropa 2016 Perancis dan Piala Dunia 2018 Rusia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AMSTERDAM, JUMAT — Belanda menggenggam tiket ke 16 besar Piala Eropa 2020 setelah menang 2-0 atas Austria dalam laga kedua Grup C Piala Eropa 2020 di Stadion Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Jumat (18/6/2021). Kemenangan itu adalah kemenangan kedua skuad Oranye yang secara matematis tidak mungkin terkejar lagi oleh dua pesaing terberatnya, Ukraina dan Austria yang akan berhadapan di laga terakhir penyisihan grup.
”Performa kami di laga ini kebalikan dari saat melawan Ukraina (menang 3-2 pada laga pertama, Senin, 14/6/2021). Di laga sebelumnya (kontra Ukraina), kami mendominasi bola, tetapi kurang berkualitas dalam bertahan. Hari ini, kami mudah kehilangan bola, yang bukan karakter Belanda, tetapi jauh lebih baik dalam bertahan,” ujar Pelatih Frank de Boer, dikutip The Guardian.
Gol pertama Belanda dilesatkan penyerang Memphis Depay lewat tendangan penalti pada menit ke-11. Hadiah tendangan 12 pas itu didapat setelah kaki pemain sayap Denzel Dumfries diinjak bek sekaligus kapten Austria David Alaba sedikit di dalam kotak penalti pada menit kesembilan. Pelanggaran itu sedikit kontroversi sehingga wasit perlu mengecek video rekaman sekitar satu menit.
Gol kedua tim berjuluk ”The Flying Dutchmen” itu dicetak oleh Dumfries di menit ke-67. Gol kedua pemain berusia 25 tahun itu di kejuaraan kali ini berawal dari akselerasi penyerang Donyell Malen yang menembus pertahanan Austria. Memasuki kotak penalti, Malen melepas umpan datar ke Dumfries yang tidak terkawal sehingga dengan mudah melesakkan bola ke gawang.
Kemenangan itu pun menjadi kado dalam debut bek muda Matthijs de Ligt di Piala Eropa. Pada laga pembuka menghadapi Ukraina, bek berusia 21 tahun itu absen karena cedera. Pemain Juventus itu mengeluhkan sakit di bagian pangkal paha ketika menjalani latihan jelang turnamen berlangsung, Sabtu (5/6/2021).
Penampilan de Ligt cukup gemilang dalam laga kali ini. Selain membantu pertahanan, dia turut membuat satu peluang emas yang nyaris berbuah gol seusai kemelut dari tendangan sudut pada menit ke-61. Opta mencatat, de Ligt pun menyelesaikan 100 persen umpannya dengan baik di laga tersebut atau rekor terbaik pemain Belanda sejak 1980. ”Dia melakukan permainan yang hebat hari ini. Dia sangat penting untuk tim dan sangat penting dia sudah bisa kembali,” kata De Boer.
Amankan peluang
Kemenangan itu telah mengamankan peluang Belanda untuk melaju jauh di Piala Eropa. Hasil ini membuat mereka kokoh di puncak klasemen Grup C dengan enam poin. Belanda berada di atas Ukraina di urutan kedua dengan tiga poin usai menang 2-1 atas Makedonia Utara. Mereka juga unggul atas Austria di peringkat ketiga dengan tiga poin dan Makedonia Utara sebagai juru kunci yang belum mendapatkan poin.
Dengan begitu, Belanda sudah pasti meraih tiket ke-16 besar. Mereka hanya butuh hasil seri di laga terakhir penyisihan grup menghadapi Makedonia Utara di Stadion Johan Cruyff Arena, Senin (21/6/2021) untuk memastikan status sebagai juara grup.
Kemenangan itu telah memberikan kepercayaan diri tinggi untuk Belanda. Ini dianggap awal kebangkitan mereka setelah gagal lolos ke Piala Eropa 2016 Perancis dan Piala Dunia 2018 Rusia.
Namun, de Boer tidak ingin besar kepala. Menurut pelatih berusia 51 tahun itu, masih banyak hal perlu ditingkatkan dari timnya, terutama keseimbangan permainan. Sejauh ini, saat ingin mendominasi, pertahanan Belanda justru menjadi rapuh. Sebaliknya, ketika bermain hati-hati, mereka kesulitan menguasai permainan.
Jadi mari kita fokus dari satu laga ke laga lain dan kemudian lihat sampai di mana kami berakhir.
”Saya tidak ingin berbicara tentang status favorit di turnamen ini. Kami harus melakukan yang terbaik dan saya tahu dengan kemampuan terbaik kami, kami bisa mengalahkan semua orang. Namun, saya pikir tim lain berpikir sama. Jadi mari kita fokus dari satu laga ke laga lain dan kemudian lihat sampai di mana kami berakhir,” kata de Boer, seperti dikutip Sky Sports.
Kewalahan
Sementara itu, Pelatih Austria Franco Foda menyampaikan, timnya telah berusaha maksimal untuk mendapatkan hasil terbaik. Akan tetapi, dalam penguasaan bola, tim berjuluk ”Das Team” itu sering memberi bola terlalu mudah untuk Belanda melakukan serangan balik.
Di sisi lain, peluang yang diciptakan barisan depan Austria tidak cukup mematikan. Sebaliknya, semua peluang Belanda sangat berbahaya dan berujung dua gol. ”Kami ingin meraih hasil lebih baik, tetapi kami bermain melawan tim papan atas yang sangat kompak dengan striker luar biasa. Kami sudah mencoba segalanya selama 90 menit untuk mengubah keadaan, tetapi tidak berhasil,” kata pelatih asal Jerman itu, dikutip The Guardian.
Kekalahan itu membuat Austria mesti menang atas Ukraina dalam laga terakhir penyisihan grup di Stadion Nasional Bucharest, Romania, Senin (21/6/2021). Dengan kemenangan, mereka bisa mengamankan tiket ke 16 besar sebagai runner-up grup. Kalau seri di laga tersebut, mereka cuma bisa berharap lolos ke 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik. (AFP/REUTERS)