Keabadian Ronaldo, antara Minuman Bersoda dan Air Mineral
Di Arena Ferenc Puskas, Cristiano Ronaldo membuktikan putaran waktu tidak berlaku untuknya. Dia menjawab segala pertanyaan ketika menggeser minuman bersoda milik sponsor turnamen.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
Arena Ferenc Puskas, Budapest, Hongaria, yang terisi penuh dengan 67.215 penonton menjadi saksi sejarah keabadian megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo. ”CR7” mengukuhkan diri sebagai manusia pertama yang bermain dalam lima gelaran sekaligus pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Eropa.
Semua digapai penyerang 36 tahun tersebut dalam kemenangan Portugal atas tuan rumah Hongaria, 3-0, di Arena Ferenc Puskas, Selasa (15/6/2021). Setelah melewatkan peluang emas di babak pertama, Ronaldo mencetak brace atau sepasang gol di pengujung laga.
Gol pertama dicetaknya melalui tendangan penalti. Seusai bola menggetarkan jaring gawang lawan, Ronaldo langsung berlari ke sudut lapangan. Dia melompat tinggi dan menunjukkan gestur kokoh, seperti selebrasi khasnya. Sang kapten begitu antusias merayakan golnya, disusul pemain lain yang menghampiri.
Bagi Ronaldo, itu merupakan gol ke-10 di Piala Eropa. Dia resmi menjadi pencetak gol sepanjang masa turnamen ini, melewati legenda hidup Perancis, Michel Platini (9 gol). Tidak cukup dengan rekor itu, lima menit kemudian dia menggandakan golnya seusai mengecoh kiper lawan.
Hujan rekor tercipta malam kemarin. Ronaldo juga menjadi pencetak brace tertua dalam sejarah, 36 tahun dan 130 hari. Dia melampaui mantan penyerang top Ukraina, Andriy Shevchenko, yang mencetak gol di ajang ini pada usia 35 tahun dan 256 hari.
”Saya sangat bersyukur bisa membantu tim mencetak dua gol dan menjadi bintang laga ini. Namun, hal terpenting adalah kemenangan. Laga ini sangat sulit. Mereka bertahan sangat baik,” ujar Ronaldo yang terpilih sebagai man of the match.
Saya sangat bersyukur bisa membantu tim mencetak dua gol dan menjadi bintang laga ini. Namun, hal terpenting adalah kemenangan.
Penampilan fenomenal Ronaldo berbanding dengan kenyataan sebelum pertandingan. Penyerang Juventus ini baru saja dinobatkan sebagai pemain pertama yang tampil dalam lima gelaran Piala Eropa. Dia membela Portugal di turnamen ini sejak usia 19 tahun sampai sekarang, 36 tahun.
Namun, usia tuanya tidak terlihat di lapangan. CR7 bertarung sepanjang laga bagai pemain yang sedang dalam usia emasnya. Dia masih melompat lebih tinggi dari bek lawan ketika duel udara, berlari kencang, dan menendang sangat keras.
Bahkan, golnya datang pada menit-menit akhir, ke-87 dan masa injury time. Hal ini bisa menggambarkan daya tahan dan kebugaran pemain yang berada di usia pensiun tersebut. Laga diakhiri sebagai pencetak gol dalam lima gelaran beruntun, sejak Piala Eropa 2004.
Tidak terlihat sama sekali keletihannya setelah membela Juventus sepanjang musim ini. Padahal, dia datang ke turnamen sebagai salah satu pemain dengan menit terbanyak musim ini, 5.779 menit, di atas rata-rata seluruh pemain sekitar 3.700 menit.
Semua itu lebih dari cukup untuk menandakan keabadiannya. Seperti kata pengamat sepak bola, Chris Sutton, Ronaldo tidak terhentikan. ”Dia terus melaju. Itu merupakan bukti bahwa kondisinya begitu bagus,” ujar mantan pemain dan pelatih ternama itu, dikutip BBC Sport.
Robot atau alien
Jelas, Ronaldo bukanlah robot atau alien, sebutan yang sering disematkan kepadanya. Rahasia keabadian itu sebenarnya sudah dibeberkan sebelum laga pembuka, pada saat konferensi pers.
Video konferensi pers Portugal sempat ramai tersebar di media sosial. Ronaldo mengejutkan dunia dengan aksi nyelenehnya. Dia tiba-tiba menyingkirkan dua botol minuman bersoda yang ada di hadapannya.
Minuman bersoda itu merupakan sponsor turnamen. Kemudian, Ronaldo mengangkat botol air mineral di depannya. Dia berkata ke arah kamera di depan para media, ”Minumlah air (mineral).”
Tidak hanya sekali Ronaldo menunjukkan kebenciannya terhadap minuman bersoda. Dia juga mengutarakan hal serupa pada akhir 2020 dalam wawancara setelah memenangkan penghargaan pemain tebaik abad ini versi Globe Soccer.
Mantan pemain Manchester United ini tidak menyukai anaknya, Ronaldo Jr, mengonsumsi minuman bersoda. Dia tidak memaksa sang anak menjadi pemain sepak bola. Namun, minuman yang punya kandungan gula tinggi ini diharamkannya karena tidak baik untuk tubuh.
”Saya terkadang keras terhadapnya karena meminum soda. Itu membuat saya kesal. Saya juga sering ribut karena dia memakan keripik, kentang, atau segalanya. Saya tidak suka. Itu tidak sehat,” katanya saat itu.
Prinsip itulah yang dipegang Ronaldo. Baginya, tubuh adalah investasi terbesar seorang atlet. Jika ingin bermain hebat dan tahan lama, pemain harus menjaga tubuh dengan sangat ketat. Gaya hidup sehat, termasuk tidak mengonsumsi minuman bersoda, sudah dilakukannya sejak masa remaja.
Saya terkadang keras terhadapnya karena meminum soda. Saya juga sering ribut karena dia memakan keripik, kentang, atau segalanya. Saya tidak suka. Itu tidak sehat.
Sudah bukan rahasia lagi, Ronaldo begitu keras menjaga tubuhnya. Selain diet, dia juga tidak pernah tidur larut malam dan berpesta seperti banyak pemain bintang lain.
Kesaksian juga pernah disampaikan oleh mantan rekannya, mulai dari Rio Ferdinand sampai Patrice Evra. Ferdinand menyaksikan rumah Ronaldo seakan karnaval yang selalu ramai. Rumahnya berisi para ahli nutrisi, fisioterapis, dan koki andal.
Beda cerita dengan Evra yang kapok berkunjung ke rumah rekannya itu. Kata Evra, semua masakan yang disajikan kepadanya hambar. Gaya itu terus dibawa hingga saat ini di Juventus.
Tak heran, tim kesehatan Juve menganalisis tubuh Ronaldo setara dengan atlet berusia 20 tahun pada 2018. Ketika itu, dia lebih muda 13 tahun dari usia aslinya. Massa otot (50 persen) dan lemak tubuh (7 persen) pemenang lima kali Ballon d’OR ini juga di atas standar pemain lain.
Itulah yang membuat Ronaldo tak lekang ditelan putaran waktu. Usianya bertambah mengikuti teori bergeraknya waktu. Namun, tubuhnya seakan mampu menghentikan waktu dengan gaya hidup sehat yang tepat dan konsisten.
Ronaldo memberikan pertanyaan dan jawaban sekaligus dalam kurang dari 24 jam. Dia mengundang berbagai tanya ketika menyingkirkan minuman sponsor turnamen. Lalu, menjawabnya sendiri di lapangan. Di antara minuman bersoda dan air mineral, ada keabadian seorang Ronaldo. (AP/AFP)