Pemain bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, memilih keluar lapangan meski laga belum berakhir. Ia marah dan merasa Portugal diperlakukan tidak adil ketika menghadapi Serbia, Minggu (28/3/2021) pagi waktu Indonesia.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
BEOGRAD, MINGGU — Laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa yang berlangsung di Stadion Rajko Mitic, Beograd, Serbia, Minggu (28/3/2021) pagi waktu Indonesia, diakhiri dengan drama pilu bagi Portugal dan pemain bintangnya, Cristiano Ronaldo. Gol Ronaldo ke gawang Serbia pada menit-menit akhir laga dianulir dan Portugal batal merayakan kemenangan.
Drama itu terjadi ketika kedudukan pada laga kedua Grup A itu masih imbang 2-2 dan waktu normal 90 menit sudah habis. Laga masih berjalan dengan perpanjangan tiga menit. Sekitar 10 detik sebelum waktu habis, Ronaldo mencetak gol setelah mendapat umpan lambung dan menendang dengan satu sentuhan.
Bola meluncur tepat ke gawang dan bek Serbia, Stefan Mitrovic, menyapu bola tersebut. Ronaldo yang bersiap merayakan selebrasi gol terkejut ketika melihat asisten wasit mengisyaratkan tidak ada gol. Ronaldo protes karena yakin bola sudah melewati garis gawang, tetapi justru mendapat kartu kuning.
Tidak lama kemudian Ronaldo langsung meninggalkan lapangan meski wasit belum meniup peluit panjang. Pemain bintang Juventus itu tampak sangat marah sampai melepas dan mencampakkan ban kaptennya ke atas rumput lapangan sesaat sebelum berjalan menuju ke ruang ganti.
Saya selalu memberikan semua yang saya punya untuk negara dan ini tidak akan berubah. Namun, ada masa-masa sulit, terutama ketika kami merasa dirugikan.
”Saya selalu memberikan semua yang saya punya untuk negara dan ini tidak akan berubah. Namun, ada masa-masa sulit terutama ketika kami merasa dirugikan,” tulis Ronaldo melalui akun Instagram, @Cristiano. Dalam unggahannya itu ,ia juga mengajak rekan-rekannya untuk bangkit dan siap menghadapi laga berikutnya.
Ronaldo lantas mendapat simpati dari banyak penggemar sepak bola di dunia. Para warganet ramai-ramai berkomentar bahwa Portugal sedang ”dirampok”. Foto dari rekaman laga yang menunjukkan momen ketika Mitrovic menyapu bola tersebut juga banyak diunggah. Dari foto tersebut, terlihat jelas bola sudah melewati garis gawang dan wajar jika Ronaldo sangat marah karena pada saat itu Ronaldo berada tepat di sisi gawang dan melihat persis letak bola.
Pelatih Portugal Fernando Santos menyayangkan keputusan wasit ini. ”Kami mencetak gol yang dianulir meski bola telah masuk. Dalam laga seperti ini, kejadian ini tidak mungkin terjadi,” ujar Santos.
Hasil imbang ini membuat Portugal kini masih berada di peringkat kedua Grup A dengan empat poin, sedangkan Serbia yang juga memiliki empat poin berada di puncak klasemen. Portugal pada laga pertama mengalahkan Azerbaijan, 1-0, dan pada laga ketiga nanti akan menghadapi Luksemburg.
Sinyal bahaya
Di luar drama pilu tersebut, hasil imbang ini menjadi sinyal bahaya bagi Portugal yang belum mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Mereka hanya mampu mencetak satu gol saat menjamu Azerbaijan dan kini kebobolan dua gol saat bertandang ke Serbia.
Portugal sudah bisa unggul dua gol dari Diogo Jota pada babak pertama. Namun, tim juara Piala Eropa 2016 ini tidak mampu bertahan dengan baik. Serbia berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Aleksandar Mitrovic pada menit ke-46 dan Filip Kostic pada menit ke-60.
Pelatih Serbia Dragan Stojkovic mengatakan, sebuah tim harus bisa tampil berani dan pantang menyerah jika menghadapi tim seperti Portugal. ”Ronaldo adalah pemain hebat, tetapi kami mampu melumpuhkan dia malam ini dan pada babak kedua kami menunjukkan karakter kami,” katanya.
Stojkovic tidak mau ambil pusing dengan keputusan wasit yang dianggap merugikan Portugal. Menurut dia, kesalahan wasit merupakan bagian dari permainan itu sendiri. Satu hal yang pasti, hasil laga ini sangat berarti bagi mereka. (AFP/REUTERS)