Kekuatan Persiraja kalah unggul dibandingkan tim di Pulau Jawa. Apalagi Persiraja banyak kehilangan pemain inti. Namun, Persiraja selalu memberikan kejutan. Persiraja adalah marwah sepak bola Aceh dan siap bertarung.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
Meskipun ditinggalkan oleh banyak pemain intinya, klub sepak bola asal Banda Aceh, Persiraja, tetap optimistis menghadapi Liga 1 musim 2021. Tidak tanggung-tanggung, Persiraja menargetkan finis di peringkat kelima.
Liga 1 musim 2021 akan dimulai pada 10 Juli. Pada musim 2020, sebagai tim promosi Liga 1, capaian Persiraja di tiga laga musim lalu cukup baik, yaitu tidak terkalahkan. Mereka menahan imbang Bhayangkara, Madura United, dan mengalahkan Persik Kediri. Dari tiga laga, gawang Persiraja tidak pernah kebobolan.
Namun, Liga 1 musim lalu terpaksa dihentikan karena pandemi Covid-19. Padahal, kala itu Persiraja sedang berada dalam performa bagus. Semangat tarung sebagai tim promosi membuat mereka selalu tampil agresif di lapangan. Terlebih para pemain sebagian besar telah bersama-sama sejak Liga 2. Tambahan pemain asing membuat tim berjuluk ”Laskar Rencong” itu semakin kuat.
Kami mendatangkan pemain asing berkualitas. Ini komitmen manajemen, menjaga kualitas tim dan marwah sepak bola Aceh.
Namun, setelah Liga 1 musim 2020 terhenti dan jadwal musim 2021 masih samar-samar, manajemen tidak mengontrak pemain dalam jangka waktu lama. Efek buruknya, dalam keadaan bebas kontrak pemain Persiraja ”dibajak” oleh klub lain. Persis Solo, misalnya, memboyong lima pemain andalan Persiraja.
Dari 28 pemain, hanya 9 pemain yang bertahan atau memperpanjang kontrak. Beberapa pemain inti yang bertahan adalah kiper Fakhrurrazi Kuba, gelandang Defri Riski, bek Agus Suhendra, dan kapten Mukhlis Nakata.
Pelatih Persiraja Hendri Susilo menanggapi santai kondisi itu dan menganggap pemain keluar atau masuk di sebuah klub hal biasa. Hendri percaya. manajemen akan mencari pemain lain sesuai kebutuhan klub.
Belanja pemain
Persiraja langsung belanja pemain baru, termasuk mendatangkan empat pemain asing untuk mengisi slot pemain asing yang hengkang. Tiga orang telah mulai berlatih di Stadion Dimurthala Lampineung, Banda Aceh. Ketiga pemain asing itu adalah Leo Lelis, bek asal Brasil; Shori Murata, gelandang asal Jepang; dan Vanja Markovic, gelandang dari Serbia. Sementara satu pemain lagi posisi penyerang dari Brasil segera tiba.
Pada sesi latihan, Rabu (9/6/2021), Hendri memimpin latihan. Selain pemain asing, pemain lokal, seperti Muhammad Robi, eks pemain timnas; dan Redi, mantan pemain Persita; sudah bergabung. Persiraja juga mempromosikan lima pemain muda dari Persiraja U-20.
”Empat pemain asing ini berkualitas. Ini komitmen manajemen, menjaga kualitas tim dan marwah sepak bola Aceh,” kata Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam.
Nazaruddin tidak ingin Persiraja degradasi kembali ke Liga 2. Perjuangan tim ibu kota Aceh itu untuk masuk ke Liga 1 boleh dibilang berdarah-darah. Terakhir bermain di Liga 1 pada 2011.
Gendang perang sudah ditabuh, saatnya Persiraja berjuang. Bek katem taloe (jangan mau kalah).
”Gendang perang sudah ditabuh, saatnya Persiraja berjuang. Bek katem taloe (jangan mau kalah),” kata Nazaruddin.
Shori Murata, pemain asal Jepang yang tahun lalu bermain di Liga Myanmar, mengatakan, ia akan tampil totalitas untuk ”Lantak Laju”. Tingkat fanatisme tinggi fans sepak bola di Indonesia menjadi alasan lain dia mau bermain di Indonesia. Terlebih kondisi politik dan keamanan Myanmar kini sedang kacau.
Hendri mengatakan, Persiraja merupakan tim yang punya sejarah panjang. Konflik keamanan dan bencana tsunami memengaruhi karakter tim. ”Konflik dan tsunami mampu kalian lalui, apalagi tantangan di lapangan,” katanya, untuk membakar semangat pemain.
Analis sepak bola Aceh, Ichsan Maulana, menilai, secara materi, kekuatan Persiraja kalah unggul dibandingkan dengan tim-tim di Pulau Jawa. Apalagi Persiraja banyak kehilangan pemain inti sehingga butuh waktu lama bagi pelatih untuk membangun kekompakan pemain baru.
”Biasanya, Persiraja kerap menghadirkan kejutan. Hendri punya kemampuan membangun chemistry antarpemain,” kata Ichsan.