PSSI menargetkan kompetisi sepak bola nasional, Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir kembali pada Juli. Namun, mereka diminta bisa memastikan protokol kesehatan bisa diterapkan dengan ketat.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Usai menggelar Piala Menpora 2021, 21 Maret-25 April, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mendapatkan angin segar menggulirkan kembali kompetisi sepak bola nasional, Liga 1 dan Liga 2 pada Juli. Namun, mereka diminta menerapkan dengan ketat protokol kesehatan dan bisa mengelola suporter agar tidak membuat aktivitas yang berisiko menularkan Covid-19.
”Kami sudah menyiapkan sistem, lokasi pertandingan, protokol kesehatan, dan lain sebagainya yang lebih baik daripada Piala Menpora, karena durasi Liga 1 dan Liga 2 yang lebih panjang. Kami berharap Liga 1 bisa dimulai antara tanggal 3-7 Juli, dan Liga 2 14 hari setelahnya,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat konferensi pers daring, Senin (24/5/2021).
Iriawan mengatakan, dalam rapat koordinasi sebelum konferensi pers itu, pihaknya menyampaikan Liga 1 akan berjalan dengan sistem home and away. Namun, sesuai permintaan klub, kegiatan dipusatkan di Pulau Jawa. Selain memudahkan pengelolaan protokol kesehatan, Pulau Jawa punya sarana pendukung memadai, mulai dari mobilitas transportasi, akomodasi cukup banyak, dan infrastruktur seperti stadion maupun tempat latihan memadai.
Liga 2 juga akan digelar terpusat. Sejauh ini, ada empat kota yang bersedia menjadi penyelenggara, antara lain Tangerang Selatan (Banten), Palembang (Sumatera Selatan), dan Pekanbaru (Riau). ”Kami berharap jadwal yang diajukan bisa terealisasi. Kami sangat memerhatikan protokol kesehatan. Berdasarkan pengalaman dari Piala Menpora, kami hanya perlu memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki,” katanya.
Izin segera terbit
Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto menuturkan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mengajukan izin keramaian dan keamanan untuk menggelar Liga 1 dan Liga 2. Pengajuan izin masih perlu melengkapi sejumlah dokumen, antara lain surat rekomendasi dari wilayah yang akan mengadakan pertandingan. ”Paling lambat, surat izin keramaian ini terbit pada 27 Mei nanti,” tuturnya.
Terkait pengamanan, polisi akan meningkatkan kapasitas untuk Liga 1 dan Liga 2. Dua kompetisi itu berlangsung panjang, Liga 1 ditargetkan sampai Maret 2022 dan Liga 2 hingga Desember 2021. Selain itu, ada irisan penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 dengan Pekan Olahraga Nasional di Papua antara September-Oktober. ”Jadi, butuh siapkan pengawalan lebih baik agar semuanya lancar,” ujar Imam.
Kami berharap Liga 1 bisa dimulai antara tanggal 3-7 Juli, dan Liga 2 14 hari setelahnya.
Imam berharap semua pihak, terutama PSSI, PT LIB, dan klub bisa mengelola suporter lebih baik. Mereka tidak ingin insiden yang dilakukan oleh fans Persija Jakarta dan Persib Bandung usai final Piala Menpora terulang.
”Kejadian itu wajib jadi pelajaran berharga. Jangan sampai ada lagi tindakan yang mengotori atau kontra produktif selama Liga 1 dan Liga 2 berlangsung,” katanya.
Harus dipatuhi
Deputi II Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 sangat mendukung penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2. Namun, semua pihak terkait harus memenuhi semua syarat protokol kesehatan ketat yang patut dilaksanakan.
Mereka minta pertandingan dimulai tanpa penonton. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan ada penonton tetapi dengan protokol kesehatan ketat yang disesuaikan. ”Kami tidak ingin laga sepak bola ini seperti pertandingan kriket antara timnas India dan Inggris,yang memicu kenaikan kasus aktif Covid-19 dari sekitar 150 ribu menjadi 3,5 juta. Ini harus menjadi catatan untuk semua,” tegasnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap seluruh aturan dan usulan yang disampaikan bisa dipatuhi semua pihak dalam menggelar Liga 1 dan Liga 2.
”Kesehatan tetap yang utama walau olahraga perlu difasilitasi mengingat animo masyarakat yang amat tinggi menanti kelanjutan Liga Indonesia,” pungkasnya.