Bayang-bayang ancaman Covid-19 mengganggu persiapan tim jelang Piala Eropa 2020. Spanyol berpotensi kehilangan Sergio Busquets akibat positif Covid-19.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, SELASA — Penyelenggara Piala Eropa 2020, yang akan dihadiri penonton, perlu waspada terhadap ancaman Covid-19. Pandemi itu masih mengganggu tim nasional Spanyol dan memaksa mereka menjalani isolasi mandiri, satu pekan jelang laga perdana di fase grup karena sang kapten, Sergio Busquets, dinyatakan positif Covid-19, Senin (7/6/2021).
Sebelum memulai laga di Piala Eropa 2020 melawan Swedia di Stadion La Cartuja, Selasa (15/6/2021) pukul 02.00 WIB, Spanyol seharusnya menjalani laga persahabatan kontra Lithuania, Rabu (9/6/2021) dini hari WIB. Akan tetapi, tertularnya Busquets merusak rencana persiapan tim asuhan Luis Enrique itu.
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) memutuskan tim yang bertanding melawan Lithuania adalah skuad Spanyol U-21 yang pekan lalu tersingkir di babak semifinal Piala Eropa U-21. Sementara itu, seluruh skuad Spanyol untuk Piala Eropa 2020 menjalani isolasi mandiri setidaknya hingga akhir pekan ini di kompleks pusat latihan RFEF di La Rozas, Madrid.
Seluruh pemain Spanyol pun menjalani tes usap lanjutan, Selasa (8/6/2021). Kemudian, skuad ”La Furia Roja” juga dijadwalkan untuk menerima vaksinasi pada Rabu (9/6/2021) ini.
Menteri Kebudayaan dan Olahraga Spanyol Jose Rodriguez Uribes menegaskan, dirinya telah bersurat kepada Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Publik Spanyol agar memberi prioritas vaksinasi kepada para atlet yang akan berjuang di Piala Eropa dan Olimpiade.
”Jika tidak ada kendala, kami akan melakukan vaksinasi kepada seluruh pemain timnas pada Rabu ini. Hal itu merupakah ikhtiar kami agar mereka (pemain) bisa dalam kondisi optimal di Piala Eropa,” ucap Uribes dalam program El Transistor di Radio Onda Cero, Selasa pagi waktu setempat.
Kondisi Busquets membuat gelandang asal Barcelona itu harus menjalani isolasi mandiri 10-14 hari. Dengan kondisi itu, ia terancam absen di tiga laga fase grup yang akan dijalani Spanyol.
Kehilangan Busquets akan menjadi kehilangan besar bagi La Furia Roja. Pasalnya, ia adalah kapten sekaligus pemain paling senior dari 24 nama yang dipanggil Enrique dengan catatan 123 penampilan berseragam Spanyol. Sebelumnya, Enrique juga tidak bisa menyertakan Sergio Ramos akibat cedera lutut kambuhan yang belum sepenuhnya pulih.
Seakan tak mau berjudi, Enrique pun mengambil langkah darurat dengan memanggil lima pemain baru untuk menutup kehilangan Busquets. Kelima pemain itu ialah Rodrigo Moreno (Leeds United), Pablo Fornals (West Ham United), Carlos Soler (Valencia), Brais Mendez (Celta Vigo), dan Raul Albiol (Villarreal).
”Pemanggilan pemain baru itu merupakan langkah antisipasi,” tulis pernyataan resmi di laman RFEF.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan harian olahraga Spanyol berbasis di Madrid, Marca, publik mendukung Enrique untuk mengganti Busquets dengan pemain lain. Hal itu tertuang dalam dukungan 64 persen dari 72.945 responsden yang berpartisipasi dalam jajak pendapat di laman Marca, Senin hingga Selasa kemarin.
Apabila memutuskan untuk mengganti Busquets, skuad Spanyol hanya tersisa 23 pemain. Hal itu membuat Enrique bisa memilih tiga dari lima pemain yang baru bergabung di pemusatan latihan itu. Adapun Asosiasi Sepak Bola Uni-Eropa (UEFA) mengizinkan setiap kontestan Piala Eropa 2020 mendaftarkan 26 pemain.
Situasi Belanda
Sebelum Spanyol, timnas Belanda juga pernah merasakan situasi serupa. Hasil positif Covid-19 menimpa kiper utama Belanda, Jasper Cillessen, sehingga Pelatih Belanda Frank de Boer langsung mencoret kiper Valencia itu. Sebagai gantinya, de Boer memanggil kiper AZ Alkmaar, Marco Bizot.
”Keputusan itu saya ambil karena ia (Cillessen) tidak bisa berpartisipasi dalam periode penting persiapan kami. Selain itu, kami juga tidak tahu berapa waktu yang dibutuhkan agar ia kembali fit 100 persen sehingga kami tidak mau mengambil risiko,” kata de Boer dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB).
Keputusan itu saya ambil karena ia (Cillessen) tidak bisa berpartisipasi dalam periode penting persiapan kami. Selain itu, kami juga tidak tahu berapa waktu yang dibutuhkan agar ia kembali fit 100 persen.
Dalam pergelaran Piala Eropa 2020 di tengah pandemi, UEFA memberi keleluasaan kepada tim untuk mendaftarkan pemain baru demi mengganti pemain yang menderita Covid-19 sebelum menjalani laga pertama.
Ketika Covid-19 menyerang mayoritas anggota sebuah tim, UEFA menentukan sebuah tim minimal memiliki 13 pemain untuk bisa melangsungkan pertandingan. Ketika pemain yang tersedia kurang dari 13, maka laga bisa ditunda maksimal selama 48 jam untuk memberi kesempatan mendatangkan pemain baru. Andai dalam jangka waktu itu, sebuah tim gagal mendatangkan pemain pengganti, maka mereka dinyatakan kalah 0-3.
Hal itu telah dialami oleh Ukraina dan Norwegia ketika menjalani pertandingan Liga Nasional, 2020. Kedua tim itu dinyatakan kalah 0-3 karena gagal menjalankan pertandingan. Ukraina tidak bisa keluar dari Swiss karena harus menjalani isolasi mandiri akibat temuan kasus Covid-19. Skuad Norwegia pun tidak boleh keluar dari negaranya karena situasi serupa saat hendak melakukan laga tandang ke Romania.
Meski begitu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin memastikan, Piala Eropa 2020 akan melaksanakan protokol kesehatan ketat yang telah terbukti efektif di kompetisi antarklub Eropa dalam satu tahun terakhir. Ia pun tidak khawatir kehadiran penonton di stadion akan mengakibatkan kluster Covid-19 baru.
Piala Eropa ini adalah kesempatan sempurna untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Eropa telah beradaptasi.
”Piala Eropa ini adalah kesempatan sempurna untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Eropa telah beradaptasi, telah hidup kembali, dan mampu merayakan kembali salah satu pesta sepak bola terbaik,” kata Ceferin dilansir laman UEFA.
Penonton
Ambisi Ceferin agar Piala Eropa 2020 berlangsung dengan kehadiran ribuan penonton tidak melulu mendapat sambutan positif. Dari 11 kota di 11 negara tuan rumah, hanya Hongaria yang menjamin stadion bisa terisi 100 persen dari total kapasitas. Stadion Puskas Arena, yang berkapasitas 68.000 penonton, di Budapest, menjadi satu-satunya stadion yang bisa dipenuhi para penikmat sepak bola.
”Kami telah meredam gelombang ketiga,” klaim Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Per 7 Juni kemarin, Hongaria hanya mencatatkan penambahan 81 kasus baru sehingga hanya tersisa 87.629 kasus positif aktif di negara itu.
Sementara itu, Wali Kota Muenchen Dieter Reiter menyambut sinis lampu hijau dari Pemerintah Jerman yang mengizinkan sekitar 14.000 penonton dalam laga Piala Eropa di Stadion Allianz Arena, Muenchen.
Hal itu didasari masih tingginya penambahan kasus baru Covid-19 di Jerman. Pada 7 Juni, tercatat ada 1.444 kasus baru. Dari jumlah itu, Negara Bagian Bavaria, yang ibu kotanya adalah Muenchen, menyumbang 196 kasus baru.
”Saya tidak bisa menjanjikan dan menggaransi jumlah pasti penonton yang diperbolehkan menyaksikan langsung di stadion. Kami akan terus mengamati dan memperbarui aturan (penonton) itu seiring perkembangan kasus,” ucap Reiter. (AFP)