Atlet NTB Mulai Mengikuti Pelatda untuk PON XX Papua
NTB memulai pemusatan latihan daerah (pelatda) untuk PON XX Papua. Cabang altetik menjadi unggulan daerah itu untuk mendulang emas.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebanyak 105 atlet dan 40 pelatih Nusa Tenggara Barat mulai mengikuti pemusatan latihan daerah untuk Pekan Olahraga Nasional XX Papua. Dari 19 cabang olahraga yang akan diikuti, atletik menjadi unggulan daerah tersebut untuk mendulang emas.
Ketua Pelatihan Daerah NTB Mori Hanafi melalui siaran resminya mengatakan, pengukuhan atlet dan pelatih yang akan mengikuti pemusatan latihan daerah (pelatda) telah dilakukan di Gedung Olahraga 17 Desember Turida, Mataram, Kamis (3/6/2021).
Mori mengatakan, pandemi membuat Pelatda NTB diundur. Akibatnya, atlet-atlet NTB yang mengikuti pelatda PON sempat dikembalikan ke pengurus provinsi cabang olahraga (cabor) mulai 1 Januari 2021. ”Langkah ini merupakan keputusan KONI NTB karena belum ada kepastian anggaran PON XX Papua,” kata Mori.
Mori menambahkan, penerimaan atlet dan pelatih mulai masuk penginapan pada awal Juni ini. Setelah itu, para atlet menjalani tes fisik untuk mengukur kebugaran mereka.
NTB dipastikan akan tampil pada 19 cabor di PON XX di Papua yang menurut rencana berlangsung pada 2-15 Oktober 2021. Cabor tersebut adalah atletik, voli pasir, tarung derajat, tinju, panjat tebing, catur, karate, tenis lapangan, balap motor, selam, kempo, biliar, muaythai, menembak futsal, pencak silat, dan renang.
Menurut Mori, para atlet yang mengikuti pelatda memiliki latar belakang beragam. Mulai dari kalangan TNI, aparatur sipil negara, hingga pelajar.
Atletik
Pada PON XX Papua, NTB menargetkan 17 medali emas. Dari seluruh cabor, atletik menjadi cabang unggulan penyumbang emas terbanyak. Sprinter Lalu Muhammad Zohri diharapkan dapat meraih emas dari seluruh nomor yang dipertandingkan.
Zohri yang belum lama ini mengikuti uji coba Olimpiade Tokyo bertajuk Ready Steady Tokyo di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, merupakan sprinter tercepat di Asia Tenggara.
Pelari kelahiran 1 Juli 2000 itu berkembang sangat pesat dalam dua tahun terakhir. Namanya mulai muncul ketika menjuarai nomor 100 meter Kejuaraan Asia Atletik Yunior 2018 di Gifu, Jepang, dengan waktu 10,27 detik. Setelah itu, ia terus melejit.
Zohri menjuarai nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik Yunior 2018 di Tampere, Finlandia, dengan waktu 10,18 detik. Kemudian, ia memecahkan rekornas Suryo Agung Wibowo dengan waktu 10,17 detik menjadi 10,15 detik di semifinal, kemudian menjadi 10,13 detik ketika meraih perak Kejuaraan Asia Atletik 2019 di Doha.
Tak lama, ia mempertajam rekornya menjadi 10,03 detik ketika meraih perunggu Grand Prix Seiko Golden 2019 di Osaka, Jepang. Raihan di Jepang itu memastikan Zohri lolos limit Kejuaraan Dunia 2019 10,10 detik, dan Olimpiade Tokyo 10,05 detik (Kompas, 24/9/2019).
Selain lari, NTB juga mengunggulkan tinju untuk meraih emas. Salah satunya lewat Uswatun Hasanah. Uswatun adalah petinju wanita asal NTB yang pada akhir Mei 2021 meraih medali perak kelas 60 kilogram di Asian Elite Boxing Championship (ASBC) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Tinggal mencari peluang menjadi pemenang.
Selain itu, Uswatun juga merupakan peraih medali perunggu pada Asian Games 2018. Ia saat ini juga masih tergabung dalam pelantas tinju untuk SEA Games.
Meski demikian, menurut Mori, cabor lain yang ikut PON XX Papua tetap berpotensi meraih emas. Apalagi, atlet-atlet NTB pada cabor selain lari dan tinju kerap meraih prestasi pada kompetisi di luar PON, seperti voli pantai dan karate.
Tim Futsal NTB yang baru pertama kali mengikuti PON juga optimistis bisa memberi hasil terbaik di PON XX Papua. Tim ini dibentuk dengan pemain terbaik pada pekan olahraga provinsi dan klub-klub di NTB.
Menurut pelatih tim Futsal NTB Achmad Fauzan Azim, rasa optimistis itu karena ia melihat peta kekuatan yang merata.
”Secara nasional, tim Futsal Jabar masih yang terkuat. Namun, berdasarkan pengalaman Pra-PON kemarin, tim dari Indonesia Timur, seperti Bali dan NTT, atau tim wilayah lain, secara kemampuan sama. Tinggal mencari peluang menjadi pemenang,” katanya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah berharap para atlet bisa berlatih maksimal agar bisa memberikan hasil yang diharapkan pada PON XX Papua. Oleh karena itu, Zulkieflimansyah siap memberikan beasiswa luar negeri kepada atlet muda NTB yang berprestasi.