Taring Satria Muda Mengancam Para Tamu
Satria Muda akan sangat sulit dikalahkan di semifinal IBL 2021. Selain membawa performa apik pada musim reguler, mereka akan lebih bertaring karena tampil di kandangnya, Arena Mahaka.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah jeda 48 hari sejak laga terakhir musim reguler, skuad klub raksasa, Satria Muda Jakarta, akan menghadapi semifinal IBL 2021. Motivasi dan kepercayaan Arki Wisnu dan rekan-rekan berlipat ganda karena akan tampil di markas kebanggaannya, Arena Mahaka, Jakarta.
Satria Muda akan berhadapan dengan tim kuda hitam, West Bandits Solo, di semifinal. Gim pertama dalam format kompetisi terbaik dalam tiga laga ini akan berlangsung pada Jumat (28/5/2020) pukul 15.45.
Tim langganan juara IBL ini beruntung karena lokasi penyelenggaraan playoff berada di markas mereka, Arena Mahaka. Tempat itu dijadikan karantina untuk bertanding dan tempat tinggal semua pemain dan anggota staf karena memiliki fasilitas lengkap mulai dari penginapan hingga lapangan dalam satu kawasan.
Arki mengatakan, jeda 48 hari tidak masalah karena mereka sudah terus melakukan persiapan. Hanya saja, persiapan tim agak terganggu karena tidak bisa memakai lapangan dengan optimal selama delapan hari terakhir.
Baca juga : Gairah Pebasket Muda Mengguncang Arena Mahaka
Lapangan digunakan untuk menyelenggarakan babak awal playoff. Sebagai juara Divisi Putih, mereka langsung lolos ke semifinal dan menanti saat West Bandits mengalahkan Prawira Bandung.
Namun, semua itu bisa diatasi karena mereka akan tampil di kandang. ”Kami bisa balik ke lapangan kami. Hal itu penting buat mengatasi masalah kami di Cisarua. Saya pikir ini kesempatan bagus buat pemain. Mungkin agak berbeda karena ini playoff pertama tanpa fans,” kata sang kapten.
Skuad Satria Muda sempat bermasalah dengan adaptasi lapangan pada fase pertama, musim reguler, di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Beberapa pemain, salah satunya Laurentius Steven Oei, mengatakan kondisi lapangan dan jarak keranjang di Cisarua berbeda dari biasanya.
Akibatnya, performa mereka dalam lemparan tiga poin dan lemparan bebas berada di bawah standar. Akurasi lemparan skuad asuhan pelatih Milos Pejic ini hanya 29,3 persen, sementara lemparan bebas hanya 60,8 persen. Akurasi ini kurang bagus mengingat mereka punya penembak andal, seperti Sandy Ibrahim, Avan Seputra, dan Juan Laurent.
Satria Muda tidak bisa lagi tampil seperti pada musim reguler. Mereka sudah dinanti West Bandits yang sedang dalam motivasi tinggi. West Bandits baru saja menaklukkan tim unggulan juara, Prawira Bandung, 2-1, pada babak sebelumnya.
Skuad asuhan Pejic itu tidak bisa lagi hanya mengandalkan dominasi di area dalam karena lawannya, tim debutan asal Solo, itu punya pertahanan solid. Dengan kombinasi kekuatan pemain muda dan veteran, West Bandits bisa menahan Prawira yang dominan di area dalam.
West Bandits kalah pada gim pertama dari Prawira karena kecolongan banyak di area dalam sampai 52 poin. Namun, mereka hanya kemasukan total 34 poin dari area itu ketika menang dalam dua gim selanjutnya. Hal itu menandakan sistem zona bertahan racikan pelatih Raoul Miguel Hadinoto ”Ebos” tersebut sukses bekerja.
”Mereka membuat kejutan di babak sebelumnya. Banyak orang mengira Prawira yang akan lolos ke semifinal. Karena itu, mereka pasti sedang dalam momentum yang baik. Energinya lagi naik. Kami harus siap dan bisa lebih baik dari sebelumnya, apalagi sudah cukup lama tidak tanding,” kata Arki.
Arki merupakan poros utama dalam permainan Satria Muda. Penampilan forward 33 tahun ini akan berdampak besar pada hasil semifinal nanti. Kandidat Most Valuable Player IBL 2021 itu tampil efektif di musim reguler dengan rata-rata raihan 12,7 poin, 6,5 rebound, dan 3,8 asis.
Keunggulan fisik juga menjadi ancaman besar tim asuhan Pejic itu. Mereka memanfaatkan keunggulan itu untuk membentuk benteng di pertahanan. Satria Muda adalah tim dengan pertahanan terbaik pada musim reguler. Mereka satu-satunya tim yang memiliki angka kemasukan total di bawah 1.000 poin, yaitu 904 poin.
Baca juga : Jamarr Pertontonkan Mentalitas MVP
Menurut Ebos, laga semifinal nanti dianggap lebih seperti pertarungan catur. Mereka sudah sering bertemu dalam laga uji coba ataupun dua kali laga resmi di musim reguler. Karena itu, keduanya sudah saling mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing.
”Tinggal lebih ke eksekusinya saja nanti. Ini seperti main catur. Yang penting kami mau berusaha lebih. Di babak empat besar ini, semua tidak akan mudah. Kemenangan kami atas Prawira hanya permulaan. Bukan berarti sudah selesai, melainkan untuk melangkah lebih jauh lagi,” kata Ebos.
West Bandits kalah dua kali dalam laga musim reguler dari Satria Muda, 54-61 dan 48-70. Kekalahan beruntun ini menjadi evaluasi besar untuk sang tim debutan. Mereka perlu mencari titik lemah dalam tim lawan yang nyaris tanpa celah kelemahan itu.
Meski begitu, semua bisa terjadi di playoff. Hal itu sudah dibuktikan West Bandits. Mereka juga kalah dua kali dari Prawira pada musim reguler. Namun, keadaan itu dibalikkan dengan spirit tinggi dan ketenangan para pemain.
Target saya adalah memenangi gim pertama dulu. Kami tidak mau terlalu jauh berpikir. Intinya adalah satu langkah demi langkah. Laga ini tidak mudah karena West Bandits tim bagus dengan rookie dan pemain berpengalaman.
Pemain debutan West Bandits, seperti Patrick Nikolas dan Habib Tito Aji, menjadi ancaman untuk lawan. Keduanya merupakan pahlawan kemenangan atas Prawira. Mereka begitu tenang bermain di tengah kendali point guard nasional, Widyanta Putra Teja.
Kelebihan utama West Bandits terdapat pada kepiawaian melempar jarak jauh. Widy dan rekan-rekan menghasilkan akurasi rata-rata 37 persen dari lemparan tiga poin ketika playoff. Bahkan, akurasi itu tidak pernah lebih rendah dari 30 persen di setiap gim melawan Prawira.
Pejic menyebut skuadnya sudah sangat siap dengan kehadiran pasukan West Bandits. Dia telah menganalisis permainan kedua calon lawan mereka di semifinal ketika jeda panjang menuju playoff.
”Saya pikir kami sudah siap untuk laga nanti. Target saya adalah memenangi gim pertama dulu. Kami tidak mau terlalu jauh berpikir. Intinya adalah satu langkah demi langkah. Laga ini tidak mudah karena West Bandits tim bagus dengan rookie dan pemain berpengalaman,” ujar pelatih asal Serbia tersebut.
Semifinal IBL juga akan memainkan laga lain antara Pelita Jaya Jakarta dan Louvre Surabaya. Gim pertama semifinal keduanya akan berlangsung pukul 19.00.