Pelatih Tim Nasional, Posisi yang Layak untuk Flick
Mundurnya Hans-Dieter Flick dari posisi Pelatih Bayern Muenchen, akhir musim ini, melapangkan jalannya untuk menggantikan Joachim Loew sebagai pelatih tim nasional Jerman. Flick menandatangani kontrak selama tiga tahun.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
FRANKFURT, SELASA — Alasan yang menyertai mundurnya Hans-Dieter ”Hansi” Flick dari kursi Pelatih Bayern Muenchen pada akhir musim ini akhirnya terkonfirmasi. Pelatih yang sukses menyumbangkan tujuh trofi bagi Bayern hanya dalam 18 bulan itu akan menjejaki puncak kariernya sebagai pelatih sepak bola dengan menjadi arsitek tim nasional Jerman, menggantikan mentornya, Joachim Loew, seusai Piala Eropa 2020 yang digelar pada Juni-Juli 2021.
Kepastian itu disampaikan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Selasa (25/5/2021). Kabar bahwa Flick (56) akan menangani ”Die Mannschaft” semakin kuat saat akhir April lalu Flick mengumumkan tak akan melanjutkan kontraknya sebagai pelatih Bayern, yang seharusnya berakhir pada 2023.
”Semua terjadi begitu cepat dan saya gembira akan menempati posisi pelatih tim nasional mulai musim gugur. Saya gembira karena melihat banyak pemain muda berkualitas di Jerman. Kami punya setiap alasan untuk menghadapi turnamen berikutnya dengan penuh optimisme,” ujar Flick dalam pernyataan tertulis.
Sebelum menangani Bayern, Flick selama delapan tahun (2006-2014) adalah asisten Loew di timnas Jerman. Dia turut berperan membangun kembali generasi emas sepak bola Jerman, yang berpuncak pada sukses tim Panser menjuarai Piala Dunia Brasil 2014.
Setelah sempat tiga tahun menjadi Direktur Olahraga DFB, Flick kembali ke sisi lapangan awal musim 2019-2020 dengan menjadi asisten pelatih Bayern pada era Niko Kovac. Saat Kovac dipecat pada November 2019, Flick menjadi pelatih interim dan membuktikan talentanya. Kedekatannya dengan para pemain senior Bayern, seperti Thomas Mueller dan Jerome Boateng, selama menjadi asisten Loew di timnas berperan besar mengangkat kembali Bayern yang sempat terpuruk di tangan Kovac.
Flick pun mampu keluar dari bayang-bayang Loew. Di tangannya, Robert Lewandowski dan kawan-kawan menjadi tim tangguh yang sangat sulit ditaklukkan. Pada musim pertamanya sebagai pelatih kepala, Bayern dibawanya menjadi juara Bundesliga, juara Piala Jerman, dan juara Liga Champions, gelar treble kedua dalam sejarah klub setelah musim 2012-2013 bersama pelatih Jupp Heynckes. Pada musim kedua Flick, gelar itu dilengkapinya dengan Piala Super Jerman, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, ditutup dengan mempertahankan gelar juara Bundesliga.
Prestasi cemerlang itu diperoleh setelah membawa Bayern memenangi 23 pertandingan beruntun pada 16 Februari 2020 hingga 18 September 2020. Rangkaian kemenangan itu menjadikan Bayern tim pertama yang menjuarai Liga Champions dengan rekor kemenangan 100 persen saat kompetisi berlangsung dalam gelembung di Lisabon, Portugal, setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Bukti kepiawaian Flick sebagai pelatih dikukuhkan dengan trofi pelatih terbaik Jerman dan pelatih terbaik Eropa 2020. Sukses itu, ditambah pengalamannya berkarier di DFB, menjadikannya kandidat kuat pelatih Die Mannschaft setelah Loew mengumumkan akan mengakhiri jabatannya setelah 15 tahun menjadi pelatih seusai Piala Eropa 2020 yang tertunda setahun.
”Saya yakin semua orang setuju, Hansi memiliki semua yang dibutuhkan untuk memimpin para pemain top, baik saat dia bersama kami di tim nasional maupun dua tahun terakhir bersama Bayern,” kata Loew mengenai kandidat penggantinya.
Flick pun menjadi pelatih ke-10 timnas Jerman setelah Perang Dunia II dan menandatangani kontrak tiga tahun hingga 2024. ”Dia telah menjadi kandidat paling atas dalam daftar saya sejak awal,” kata Direktur Tim Nasional Jerman Oliver Bierhoff mengenai Flick.
Pensiun dini
Lahir di Heidelberg, Jerman, 24 Februari 1965, Flick cukup sukses sebagai pemain. Kariernya dimulai di Sandhausen, lalu bersinar di Bayern. Bermain di posisi gelandang, Flick membantu Die Roten meraih empat gelar Bundesliga pada 1985-1990.
Semua terjadi begitu cepat dan saya gembira akan menempati posisi pelatih tim nasional mulai musim gugur. Saya gembira karena melihat banyak pemain muda berkualitas di Jerman. Kami punya setiap alasan untuk menghadapi turnamen berikutnya dengan penuh optimisme.
Flick kemudian pindah ke Koeln, hingga cedera memaksanya pensiun dini pada usia 28 tahun. Sempat memperkuat klub amatir, Flick kemudian memulai karier pelatih di klub kecil dan mengawali kebangkitan Hoffenheim dengan membawa tim itu promosi dari divisi IV ke divisi III pada 2001. Sejak itu penampilan Hoffenheim semakin meningkat dan menjejak Bundesliga pada 2008.
Namun, nama Flick baru mulai dikenal secara nasional saat ditunjuk menjadi asisten Loew di timnas pada 2006. Dia dikenal mendorong Loew untuk lebih banyak berlatih memanfaatkan bola mati jelang Piala Dunia 2014, yang terbukti berperan penting pada sukses Jerman menjadi juara. Dia menjadi sosok poluler di kamar ganti, dan mengingatkan pemain untuk tidak berpesta berlebihan setelah menang telak atas Brasil, 7-1, di semifinal.
Meskipun kemudian sukses memimpin Bayern, pertentangannya dengan Direktur Sport Hasan Salihamidzic membuat Flick memutuskan angkat kaki lebih cepat. Tak sampai dua musim memimpin Bayern, Flick tetap tercatat sebagai salah satu pelatih paling sukses di klub terkaya Jerman itu.
”Dia akan selalu mendapat tempat di buku sejarah klub ini,” ujar Presiden Bayern Herbert Hainer. (AFP/REUTERS).