Hans-Dieter Flick tidak akan lama menganggur setelah mundur dari kursi pelatih Bayern Muenchen, akhir Mei mendatang. Ia menjadi kandidat terkuat untuk melatih timnas Jerman usai Piala Eropa 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
BERLIN, SELASA — Setelah Bayern Muenchen resmi memperkenalkan Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann sebagai arsitek baru untuk musim depan, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) memastikan akan memulai negosiasi dengan Hans-Dieter Flick. Pelatih berusia 56 tahun itu diproyeksikan untuk menjadi suksesor Joachim Loew seusai Piala Eropa 2020, musim panas nanti.
Keputusan Flick untuk mundur dari kursi pelatih Bayern usai musim 2020-2021 berakhir memang langsung menghadirkan spekulasi terkait ketertarikan Flick untuk melatih timnas Jerman. Meskipun masih memiliki kontrak hingga 30 Juni 2023, Flick menginginkan tantangan baru setelah memberikan warisan berupa enam gelar bagi ”Die Roten”.
Di sisi lain, Loew telah mengumumkan akan meninggalkan kursi pelatih timnas Jerman setelah Piala Eropa 2020 sehingga kursi pelatih timnas Jerman akan lowong. Timnas Jerman butuh penyegaran setelah 15 tahun ditangani oleh Loew, yang telah memberikan gelar Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017.
Kepastian Flick sebagai calon kuat pengganti Loew diungkapkan oleh pejabat DFB kepada agensi berita olahraga Jerman, SID, Selasa (27/4/2021). Menurut juru bicara DFB, yang tidak disebutkan namanya, Flick merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi DFB. Selain pernah menjabat sebagai asisten pelatih timnas Jerman pada periode 2006 hingga 2014, Flick juga pernah ditunjuk sebagai Direktur Olahraga DFB pada 2014-2017.
”Kami bisa mengonfirmasi bahwa akan melakukan pembicaraan dengan Hans (Flick) dan perwakilan dari FC Bayern. Kami belum bisa berkomentar lebih jauh karena akan berkoordinasi secara internal dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini,” ujar juru bicara DFB itu kepada SID.
Andai resmi menjadi pelatih timnas Jerman di musim panas ini, Flick punya tugas berat untuk melakukan regenerasi di tubuh skuad ”Die Mannschaft”, sekaligus mengembalikan kepercayaan diri pemain senior, seperti Manuel Neuer dan Jerome Boateng yang mulai ditepikan Loew dalam satu tahun terakhir. Padahal, dua pemain itu menjadi sosok penting bagi Flick dalam meraih seluruh gelar pada musim 2019-2020 bersama Bayern.
Selama 2020 hingga 2021, prestasi timnas Jerman terus menurun. Die Mannschaft gagal lolos ke babak final Liga Nasional Eropa karena kalah bersang dengan Spanyol di Grup A4. Jerman juga secara mengejutkan kalah dari Makedonia Utara di laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022, akhir Maret lalu.
Tidak terlupakan
Flick mengakui dirinya tidak akan melupakan dua tahun masa baktinya sebagai pelatih Bayern. Menurut dia, kesuksesannya bersama Die Roten merupakan buah dari kerja sama seluruh pihak di dalam klub, mulai dari pemain, tim pelatih, hingga seluruh petinggi klub yang memiliki tujuan bersama untuk membawa Bayern meraih kejayaan.
”Saya merasa amat beruntung memiliki pemain-pemain yang fantastis di Muenchen, lalu staf dan tim kepelatihan yang bekerja sangat luar biasa. Satu hal yang membuat saya sedih: kami tidak bisa merayakan kesuksesan besar ini bersama fans,” kata Flick dilansir laman Bayern seusai klub mengumumkan penunjukan Nagelsmann, Selasa kemarin.
Kami bisa mengonfirmasi bahwa akan melakukan pembicaraan dengan Hans (Flick) dan perwakilan dari FC Bayern.
Setelah menyapu bersih gelar juara di musim perdananya sebagai pelatih Bayern, Flick tidak mampu mempertahankan prestasi itu di musim ini. Secara mengejutkan, Bayern tumbang dari tim divisi dua, Holstein Kiel, di babak 16 besar Piala Jerman, lalu tersingkir di perempat final Liga Champios karena kalah agregat gol tandang dari Paris Saint-Germain. Alhasil, Bayern hanya mampu mempertahankan gelar Liga Jerman di musim 2020-2021.
Meski demikian, Flick tetap memegang statistik sebagai pelatih Bayern dengan persentase kemenangan tertinggi, yaitu 82 persen. Secara total, Flick telah memimpin Bayern di 83 pertandingan dengan raihan 68 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 7 kali menderita kekalahan.
Sementara itu, demi menyegel jasa Nagelsmann, Bayern rela merogoh dana transfer hingga 21,7 juta pound sterling atau sekitar Rp 438,1 miliar. Angka itu menjadikan Nagelsmann sebagai pelatih dengan biaya transfer termahal di dunia. Pelatih berusia 33 tahun itu melampaui nilai transfer Jose Mourinho dari Inter Milan menuju Real Madrid pada Juli 2010 yang berjumlah sekitar 16 juta euro (Rp 280,9 miliar).