Rafael Nadal meraih modal berharga menatap Perancis Terbuka seusai mengalahkan Alexander Zverev di perempat final ATP Masters Roma. Nadal ditunggu Reilly Opelka, petenis jangkung dengan servis mematikan, di semifinal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ROMA, JUMAT - Sempat takluk beruntun pada tiga pertemuan sebelumnya, Rafael Nadal akhirnya mampu menaklukkan Alexander Zverev di babak perempat final ATP Masters 1000 Roma, Italia, Jumat (14/5/2021). Kemenangan itu menjadi modal penting Nadal mengejar targetnya di Grand Slam Perancis Terbuka 2021.
Nadal mengalahkan Zverev, 6-3, 6-4, pada laga di Lapangan Utama, Foro Italico, Roma, itu. Kemenangan itu menjadi yang pertama bagi Nadal dari empat duel terakhirnya versus Zverev. Nadal kini unggul 6-3 dari sembilan pertemuan.
Sebelum kembali berjumpa di Roma, mereka juga bersua di perempat final ATP Masters 1000 Madrid di Spanyol, pekan lalu. Saat itu, untuk kali pertama, Zverev mengalahkan Nadal di lapangan tanah liat.
Pengalaman dari pertemuan itu dan perbedaan kondisi dengan Madrid membuat Nadal unggul di Roma. Di Foro Italico, yang berada hanya 25 meter di atas permukaan laut, bola melaju lebih lambat dibandingkan di Caja Magica, Madrid, yang berada pada ketinggian 667 meter.
Reli panjang, hingga 33 pukulan dalam satu gim, lantas tidak terhindarkan di Roma. Situasi semacam itu selama ini memang disukai Nadal.
Petenis asal Spanyol itu lebih jeli dalam mengubah ritme permainan, seperti dengan drop shot, guna menahan penampilan Zverev yang agresif. Tiga kali pukulan drop shot Nadal, di gim keenam set kedua misalnya, menggagalkan dua kesempatan Zverev untuk mematahkan servisnya.
Keberhasilan untuk mempertahankan servis pada gim tersebut menjadi salah satu kunci kemenangan sembilan kali juara Roma Masters itu. Seolah-olah tampil tanpa beban, meskipun dalam kondisi tertekan, Nadal sembilan kali menggagalkan break point Zverev dari 10 kali peluang. Nadal juga tiga kali mematahkan servis Zverev, asal Jerman, dari enam kesempatan.
”Saya bermain sangat solid, tidak banyak membuat kesalahan. Ini penting untuk menambah kepercayaan diri karena kemenangan ini didapat atas petenis bagus,” ujar Nadal yang memiliki target menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka untuk ke-14 kalinya.
Pada babak semifinal di Roma, Nadal akan menghadapi petenis nonunggulan, Reilly Opelka. Petenis asal Amerika Serikat itu melaju ke semifinal setelah mengalahkan Federico Delbonis, 7-5, 7-6 (2).
”Saya terkejut dengan pencapaian ini, apalagi lapangan tanah liat bukan favorit saya dan petenis-petenis Amerika. Ini mungkin hanya kebetulan, tetapi saya akan fokus menjalaninya,” ujar Opelka yang untuk kali pertama lolos ke semifinal turnamen ATP Masters 1000, turnamen tertinggi dalam struktur ATP.
Dengan tinggi 2,11 meter, Opelka adalah petenis terjangkung, yaitu lebih tinggi 26 sentimeter dari Nadal. Seperti petenis jangkung lainnya, servis menjadi andalan petenis berperingkat ke-47 dunia itu.
Opelka adalah tantangan besar dengan servis yang hampir tidak mungkin bisa dikembalikan. Saya harus siap bermain dengan sabar. (Rafael Nadal)
Dari empat babak yang telah dimenanginya untuk tampil di semifinal, Opelka membuat 77 as. Artinya, dia punya rata-rata 19,25 as per laga. Saat mengalahkan Delbonis, misalnya, petenis berusia 23 tahun itu membuat 18 as.
Servis mematikan
Analis tenis, Craig O’Shannessy, dalam tulisannya di laman ATP pada Oktober 2020, menyebut, Opelka punya rata-rata 1,5 as per service game. Angka itu tiga kali lebih tinggi dari rata-rata 0,5 as per service game seluruh petenis ATP.
Opelka kini berada pada posisi tertinggi, dari hanya 13 petenis sejak 1991, yang memiliki rata-rata lebih dari satu as per service game. Servis tercepatnya dibuat saat tampil di perempat final ATP Basel 2019, yaitu 235 kilometer per jam.
”Servis saya sangat baik, terutama pada momen penting. Saya berusaha tenang pada momen seperti itu dan berhasil melakukannya,” ungkap petenis juara tunggal putra yunior Wimbledon 2015 itu.
Berkaca dari statistik itu, Opelka tidak bisa dipandang sebelah mata. ”Opelka adalah tantangan besar dengan servis yang hampir tidak mungkin bisa dikembalikan. Saya harus siap bermain dengan sabar,” kata Nadal yang akan menghadapi Opelka untuk kali pertama.
Sementara itu, laga perempat final lainnya di Roma yang mempertemukan Novak Djokovic dan Stefanos Tsitsipas dihentikan pada set pertama akibat hujan. Hingga berita ini diturunkan, Tsitsipas unggul sementara, 4-3.
Meskipun pernah dua kali mengalahkan Djokovic dari enam kali pertemuan, Tsitsipas belum pernah menang di lapangan tanah liat. Namun, dia membuat Djokovic harus bermain lima set ketika bersaing pada pertemuan terakhir mereka, yaitu di semifinal Perancis Terbuka 2020.
Pada tunggal putri, dalam turnamen berlevel WTA 1000, semifinal pertama mempertemukan Petra Martic dengan Karolina Pliskova. Tiket semifinal lainnya diperebutkan dalam laga Elina Svitolina melawan Iga Swiatek dan antara petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, versus petenis 17 tahun, Cori Gauff. (afp)