Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji, memulai musim ketiganya pada balap CEV Moto3 Yunior 2021 dengan kompetitif. Pebalap yang disebut-sebut mirip Marc Marquez itu hanya terpaut 0,06 detik dari podium di Estoril, Minggu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ESTORIL, MINGGU — Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji, memulai musim ketiganya pada ajang balap motor FIM CEV Kejuaraan Dunia Moto3 Yunior 2021 dengan finis keempat di Estoril, Portugal. Pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) itu tampil sangat kompetitif dan hanya terpaut 0,06 detik dari podium.
Pebalap asal Tuban, Jawa Timur, itu bersaing ketat dengan enam pebalap di rombongan depan pada seri pembuka balap CEV Moto3 musim 2021 di Portugal, Minggu (25/4/2021). Pada balapan yang dimenangi Daniel Holgado (Spanyol) itu, Mario nyaris meraih podium. Sayangnya, ia disalip pebalap peringkat ketiga, David Alonso (Spanyol), beberapa meter jelang garis finis.
Padahal, saat mengawali musim ketiganya di balapan yang juga biasa disebut sebagai Moto3 Yunior itu, Mario start dari posisi kedelapan. Ia sempat tergusur hingga posisi kesembilan pada pertengahan balapan yang berlangsung dalam 17 putaran itu.
Namun, pebalap Astra Honda Racing Team itu mampu bangkit saat memasuki tujuh putaran terakhir. Sempat bersaing dengan Alonso sejak di posisi keenam dan ketujuh, Mario terus mendekat ke lima pebalap terdepan.
Kedua pebalap itu bergantian mendahului Ivan Ortola Diez, Jose Julian Garcia, Takuma Matsuyama, dan David Munoz Rodriguez. Mario pun berada di posisi keempat, di belakang Alonso, saat balapan kurang tiga putaran. Dia sempat berada di posisi ketiga, tetapi lantas tergusur lagi ke urutan keempat.
Usaha pamungkas
Usaha pamungkas yang dilakukan Mario dilakukan pada tikungan terakhir lap ke-17. Dia mengambil sisi dalam tikungan, tetapi kemudian melebar ke sisi kanan di trek lurus menjelang garis finis. Mario sempat mengambil posisi ketiga, tetapi manuvernya ke sisi lebar membuang waktu dalam hitungan seperseratus detik.
Hal itulah yang membuat Alonso bisa mendahului Mario dalam beberapa meter menjelang garis finis. Alonso lantas meraih podium ketiga dengan selisih waktu hanya 0,06 detik dari ”Super Mario”, julukan Mario Suryo Aji.
Mario dinilai pelatihnya, Diego Lozano, memiliki gaya membalap seperti Marc Marquez (juara dunia MotoGP). Maka, Mario ditargetkan bisa bersaing di papan atas pada balap CEV Moto3 musim ini.
Meskipun gagal berdiri di podium, hasil balapan itu menegaskan kemampuan baik Mario mengelola ban. Ia bisa bersaing mengejar podium pada beberapa putaran terakhir.
Mario bertahan di rombongan kedua pebalap dan memanfaatkan slipstream para pebalap di depannya guna menghemat ban. Mario baru melakukan serangan pada lap-lap akhir dan mendahului para pebalap yang ada di rombongan depan sejak awal balapan itu.
Takuma Matsuyama, misalnya, sempat konsisten di posisi ketiga sejak start dan memimpin balapan dalam beberapa lap. Namun, pebalap tim Asia Talent itu kehilangan podium di lap-lap akhir sehingga akhirnya hanya mampu finis di posisi keenam.
Finis keempat merupakan awal positif bagi Mario yang ditargetkan mengakhiri musim 2021 di peringkat lima besar klasemen akhir. Namun, pebalap berusia 17 tahun itu memiliki target pribadi, yaitu konsisten meraih podium.
”Pada musim 2021, saya memiliki tekad kuat untuk meraih hasil maksimal. Prestasi terbaik sangat penting bagi karier saya ke depan. Maka dari itu, saya tidak akan mengecewakan dukungan dan kesempatan yang telah diberikan AHM pada tahun ketiga saya di CEV Moto3. Saya ingin membuktikan bahwa anak Indonesia bisa berprestasi di arena balap dunia,” ujar Mario di Jakarta pada Februari lalu.
Musim ketiga ini sangatlah krusial bagi Mario karena bisa menentukan promosi tidaknya dia ke ajang bergengsi dunia, balap Grand Prix Moto3. AHM biasanya melakukan evaluasi akhir untuk promosi setiap dua hingga tiga tahun. Jika mampu memenuhi target finis di lima besar serta meraih beberapa kali podium, jalan Mario tampil di GP Moto3 akan semakin terbuka.
Mario dinilai pelatihnya, Diego Lozano, memiliki gaya membalap seperti Marc Marquez (juara dunia MotoGP). Maka, Mario ditargetkan bisa bersaing di papan atas pada balap CEV Moto3 musim ini.
”Dia (Mario) masih muda dan berkembang sangat pesat. Kualitas terbaiknya, yaitu pantang menyerah, sangat cepat, dan selalu memberikan yang terbaik saat balapan,” ujar Lozano dalam wawancara daring November 2020 yang difasilitasi AHM.
Peningkatan performa Mario pada musim ini sudah terlihat sejak sesi latihan bebas dan kualifikasi pada Sabtu. Dia menjadi pebalap tercepat pada latihan bebas kedua (FP2). Posisinya saat itu melonjak dari posisi ke- 22 pada FP1.
Pada sesi kualifikasi pertama, dia berada di posisi keempat, tetapi kemudian turun ke posisi kedelapan pada kualifikasi kedua. Posisinya tidak berubah dalam waktu gabungan dan mengawali balapan dari urutan kedelapan.
Balapan CEV Moto3 berikutnya akan berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 9 Mei 2021. Pada seri ini, Moto3 akan menjalani dua kali balapan pada hari Minggu. Moto3 musim 2021 akan berlangsung di tujuh sirkuit dengan total 12 balapan. Adapun seri terakhir akan berlangsung di Valencia pada 7 November 2021.