Pada dua laga terakhir, Inter Milan harus puas hanya meraih satu poin. Pelatih Inter Milan Antonio Conte akui anak asuhannya diterjang rasa gugup di masa krusial musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LA SPEZIA, KAMIS — Secara mengejutkan Inter Milan ditahan imbang oleh tim promosi, Spezia, 1-1 dalam laga pekan ke-32 Liga Italia, Kamis (22/4/2021) dini hari WIB, di Stadion Alberto Picco. Meskipun hanya membawa pulang satu poin, posisi ”Si Hitam Biru” di puncak klasemen tidak terlalu terpengaruh karena pesaing utama, AC Milan, justru menderita kekalahan dari Sassuolo.
Sebelum pertandingan melawan Spezia, Inter telah mengetahui kekalahan dialami Milan yang bermain lebih awal. Oleh karena itu, kemenangan akan membawa anak asuhan Antonio Conte memperlebar jarak keunggulan poin menjadi 12 poin. Cukup menambah dua kemenangan lagi dari enam pertandingan tersisa di musim ini, Inter dapat mengakhiri puasa ”scudetto” sejak musim 2009-2010.
Namun, laga melawan Spezia tidak berjalan sesuai keinginan ”Si Hitam Biru”. Dominasi Inter yang mencatatkan 20 tembakan dan 64 persen penguasaan bola tidak mampu mencetak lebih dari satu gol ke gawang Spezia.
Sebaliknya, Spezia mampu mencetak gol berkat satu-satunya peluang yang tercipta. Gol Spezia dibukukan oleh penyerang sayap Diego Farias pada menit ke-12. Gelandang sayap Inter, Ivan Perisic, mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-39.
Hasil imbang melawan Spezia membuat Inter mencatatkan dua hasil seri dalam dua laga beruntun. Pada akhir pekan lalu, Inter ditahan imbang Napoli juga dengan kedudukan 1-1. Gagal menang atas Napoli membuat tren kemenangan Inter di 11 pertandingan yang berlangsung sejak 31 Januari 2021 terhenti.
Meski begitu, kegagalan meraih poin penuh di dua laga terakhir tidak sepenuhnya membuat gusar Pelatih Inter Antonio Conte. Menurut dia, seluruh pemainnya telah bermain baik di dua laga itu, termasuk saat bertandang ke kandang Spezia.
”Tekanan (di puncak klasemen) memengaruhi kami, itu adalah kondisi yang wajar karena banyak pemain saya baru pertama kali merasakan kondisi mengejar sesuatu yang penting (scudetto). Kami sudah bermain sesuai rencana, tetapi kami harus meningkatkan kualitas saat memanfaatkan peluang di zona sepertiga akhir pertahanan lawan,” ujar Conte seusai laga seperti dikutip Sky Sport Italia.
Berkat hasil imbang melawan Spezia, Inter masih unggul 10 poin atas Milan di peringkat kedua. Di sisi lain, Atalanta berpeluang menggeser Milan apabila mampu mengalahkan AS Roma, Kamis (22/4/2021) pukul 23.30 WIB. Dengan memperoleh tiga poin, Atalanta akan mengumpulkan 67 poin atau unggul satu poin dari Milan dan mengikis selisih poin dengan Inter menjadi sembilan poin.
Istirahat
Conte menilai, timnya hanya punya satu hari untuk beristirahat sebelum berusaha kembali meraih kemenangan saat menghadapi Hellas Verona di pekan ke-33, Minggu (25/4) pukul 20.00 WIB.
”Kami butuh energi besar untuk mempersiapkan diri menjalani laga yang menuntut kondisi fisik prima melawan Verona. Dengan jadwal padat, praktis kami hanya memiliki waktu persiapan satu hari sebelum pertandingan,” kata Conte, yang pernah mempersembahkan tiga scudetto untuk Juventus.
Tekanan memengaruhi kami, itu adalah kondisi yang wajar karena banyak pemain saya baru pertama kali merasakan kondisi mengejar sesuatu yang penting (scudetto).
Sementara itu, Pelatih Spezia Vincenzo Italiano bangga dengan semangat juang dan kerja keras anak asuhannya yang mampu menahan serangan Inter. Resep utama untuk mengimbangi Inter di papan skor adalah pola pertahanan kompak yang berusaha menghentikan pemain Inter mendekati kotak penalti timnya.
”Ini adalah capaian besar bagi kami karena tidak mudah mencegah Inter meraih kemenangan. Jika kami bisa memiliki kepercayaan diri dan bertarung keras saat bertahan, saya yakin kami bisa mendapatkan poin dari sisa lawan di musim ini agar bisa bertahan di Serie A,” kata Italiano.
Hingga pekan ke-32, Spezia masih tertahan di peringkat ke-15. Dengan sisa delapan pertandingan, Spezia hanya berselisih lima poin dari Cagliari yang berada di posisi ke-18. Posisi Cagliari itu adalah batas akhir zona degradasi ke Serie B di musim depan.
Di laga lain, Juventus mampu kembali ke jalur kemenangan berkat kemenangan 3-1 atas Parma. Gol Juve disumbangkan oleh dua bek, yakni Alex Sandro, yang mencetak dua gol, serta sundulan Matthijs De Ligt. Sementara Parma sempat unggul lebih dulu melalui tendangan bebas gelandang, Gaston Brugman.
”Kemenangan ini wajib kami raih untuk mengembalikan kepercayaan diri tim,” ucap Pelatih Juve Andrea Pirlo.
Setelah gagal membawa pulang poin dari markas Juve, Stadion Allianz Arena, secara total di Liga Italia musim ini, Parma telah mengalami kekalahan ke-18. Alhasil, Parma semakin sulit meninggalkan zona degradasi karena baru mengumpulkan 20 poin dari 32 laga. Perolehan poin itu membuat ”Si Kuning Biru” bertengger di posisi ke-19 dari 20 kontestan Serie A. (REUTERS)