Marc Marquez mulai menebar teror dalam penampilan pertamanya pada latihan bebas MotoGP seri Portugal di Sirkuit Portimao. Marquez tetaplah agresif meskipun 265 hari terasing dari MotoGP akibat cedera humerus kanannya.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
PORTIMAO, JUMAT - Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, langsung mengusik persaingan papan atas di MotoGP dalam penampilan pertamanya setelah absen selama sembilan bulan akibat cedera humerus kanan. Dia dua kali mencetak waktu tercepat pada sesi pertama dan masuk jajaran 10 besar dalam sesi kedua latihan resmi MotoGP seri Portugal, Jumat (16/4/2021).
Capaian Marquez itu sangat mengesankan, mengingat ia telah 265 hari tidak memacu motor balap MotoGP. Meskipun belum pulih 100 persen, ia berpeluang masuk dalam persaingan juara musim ini.
Setelah ”tampil aman” pada sesi latihan bebas pertama (FP1), kemarin pagi waktu setempat, Marquez mulai berani mengambil risiko besar pada sesi kedua (FP2). Di tikungan 1, pebalap berjuluk ”bayi alien” itu sempat keluar lintasan karena kurang presisi saat memasuki tikungan yang menurun. Bagian belakang motornya bergoyang saat direm keras dengan kecepatan tinggi.
Pada tikungan 7, Marquez nyaris terjatuh karena ban belakangnya sedikit tergelincir. Namun, dia bisa mengendalikan motornya dan mencetak waktu keenam tercepat pada kesempatan terakhir time attack pada sesi latihan kedua.
Capaian Marquez itu bukan merupakan penampilan terbaiknya. Namun, bisa menembus zona kualifikasi kedua (Q2) adalah pencapaian penting. Selain itu, ia juga bisa mengungguli pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, di posisi ketujuh. Pada FP1, Marquez bahkan tercatat sebagai pebalap tercepat ketiga, di belakang Vinales dan Alex Rins (Suzuki).
Adapun catatan waktu Marquez di FP2 hanya kalah 0,473 detik dari Francesco ”Peco” Bagnaia (Ducati) yang mengukir waktu tercepat, yaitu 1 menit 39,866 detik. Selain Peco, Marquez hanyalah kalah cepat dari Fabio Quartararo, Joan Mir, Alex Rins, dan Jack Miller.
Mereka, termasuk Marquez, masih bisa memperbaiki waktunya pada latihan bebas ketiga, Sabtu (17/4), jika kondisi cuaca bagus. Pada Jumat, sebagian trek di Sirkuit Portimao basah karena hujan.
Marquez sebelumnya hanya menargetkan bisa memacu lagi motor balap di sirkuit dan berusaha menikmatinya tanpa keluhan rasa sakit di lengannya. Namun, realitasnya, dia menebar teror di Portimao.
Sepanjang sesi latihan Jumat, Marquez mampu mencatatkan pace kompetitif, yaitu pada rentang 1 menit 42 detik kecil hingga 1 menit 43 detik. Adapun catatan pace paling bagus dicetak Quartararo yang bisa konsisten meraih waktu 1 menit 41 detik kecil.
Hal yang paling saya khawatirkan bukanlah kecelakaan pertama (di Jerez). Kekhawatiran saya apakah bisa membalap dengan cara yang saya inginkan lagi (agresif). (Marc Marquez)
Catatan pace Marquez itu memang masih di bawah para pebalap papan atas klasemen MotoGP musim ini. Namun, selisihnya tidak terlalu jauh. Ia sepertinya hanya memerlukan tambahan dua hingga tiga seri untuk kembali kompetitif.
”Sekarang, tiba bagian (pemulihan) fisik dan mental, yaitu perasaan seperti pebalap MotoGP lagi yang melaju 300 kilometer per jam,” ujar Marquez seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Juara dunia enam kali MotoGP itu berupaya keras mengikis trauma setelah sembilan bulan menjalani pemulihan dari cedera patah tulang humerus yang dideritanya di Sirkuit Jerez, Spanyol, Juli tahun lalu. Ia pun harus absen nyaris sepanjang musim lalu.
”Hal yang paling saya khawatirkan bukanlah kecelakaan pertama (di Jerez). Kekhawatiran saya apakah bisa membalap dengan cara yang saya inginkan lagi (agresif). Saya harus mengambil risiko, jika kecelakaan datang lagi. Tubuh saya harus siap,” ujarnya.
Marquez dikenal memiliki gaya membalap yang sangat agresif dan berani mengambil risiko besar untuk memenangi balapan. Dia selalu membalap pada tepi batas pengendalian motor, yaitu garis yang sangat tipis antara terus melesat atau terjatuh. Karakter itu sulit hilang dari dirinya, terbukti dari penampilannya pada FP2 di Portimao. Ia berani mengambil risiko dan nyaris terjatuh.
Menurut Franco Morbidelli, pebalap Petronas Yamaha, kehadiran Marquez adalah ”masalah yang bagus”. Artinya, Marquez adalah masalah bagi para pebalap lain seperti dirinya, tetapi bagus bagi popularitas MotoGP.
Kemarin, ia menjadi sosok paling disorot sekaligus dinanti-nanti insan media. Sejumlah pebalap pun antusias menyambut kembali kehadirannya di lintasan balap.
Jadi acuan
Mir, juara bertahan MotoGP, tidak sabar ingin berduel dengan Marquez pada balapan Minggu (18/4) mendatang di Portimao. Baginya, Marquez adalah acuan dalam MotoGP.
”Saya senang dia kembali di sini. Dalam beberapa tahun terakhir, dia merupakan acuan. Kembalinya dia merupakan kesempatan bagus bagi saya untuk belajar. Kita lihat saja seberapa kompetitif dia nanti,” ungkapnya.
Marquez, yang absen pada dua seri awal musim 2021 ini, kini tertinggal 40 poin dari pemuncak klasemen, Johann Zarco (Pramac Ducati). Namun, ia enggan mempersoalkan selisih poin yang jauh itu. Hal terpenting baginya saat ini adalah mengembalikan rasa pengendalian dan kenyamanan di atas motor. Seri-seri awal, seperti di Portugal, dianggapnya sebagai pramusim atau "pemanasan".
“Terkait dengan poin, saya tidak khawatir maupun terobsesi. Sejak awal, itu bukan pertarungan atau target utama saya. Jika target pertama (merasa nyaman di atas motor) terpenuhi, maka kemudian saya akan memikirkan target yang besar, yaitu gelar juara,” ungkap pebalap berusia 28 tahun itu.
Marquez pun menilai, pebalap di garis start saat ini banyak yang berkembang pesat, seperti Mir. “Saya tidak akan mengunggulkan seorang pun karena saya tidak tahu siapa yang bisa diunggulkan. Kita akan lihat sepanjang musim ini apakah kami bisa berada dalam grup depan. Maka, kami tidak bisa mencoret siapapun tanpa menetapkan target yang jelas,” pungkas Marquez.