Peluang Real Madrid untuk meraih gelar ganda di musim ini semakin terbuka. "Los Blancos" wajib memenangi 11 laga tersisa demi meraih trofi La Liga dan Liga Champions, akhir Mei nanti.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS – Hanya dalam satu pekan nasib Real Madrid di musim ini berubah signifikan. Setelah mengalahkan Barcelona di liga, kemudian menyingkirkan Liverpool di babak perempat final Liga Champions, “Los Blancos” berada di jalur terdepan untuk meraih gelar juara di dua ajang itu.
Sejak memasuki paruh kedua musim ini, penampilan Real memang tidak terlalu menjanjikan. Kalah dari Athletic Bilbao dan Alcoyano pada pekan kedua bulan Januari lalu melenyapkan peluang Real untuk merengkuh trofi Piala Super Spanyol dan Piala Raja Spanyol. Selain itu, Real juga kian tertinggal dari Atletico Madrid dan Barcelona dalam persaingan gelar Liga Spanyol setelah tumbang dari Levante, 30 Januari lalu.
Tetapi hanya dalam kurun waktu satu pekan terakhir, Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane telah mengubah pendulum nasib timnya dari hanya kontestan tersisa di Liga Champions dan pesaing posisi empat besar di La Liga menjadi calon kuat juara di dua kompetisi itu. “Los Blancos” hanya perlu mengatasi tekanan demi meraih kemenangan di 11 laga tersisa di musim ini, yang terdiri dari delapan pertandingan liga dan tiga laga di Eropa, untuk merengkuh gelar ganda.
Hingga pekan ke-30 Liga Spanyol, Real yang berada di peringkat kedua hanya terpaut satu poin dari Atletico di puncak klasemen. Sejak Oktober 2020, Real akhirnya memiliki selisih poin paling minim dari Atletico, sehingga semakin membuka peluang untuk menjadi penguasa Liga Spanyol di musim ini.
Selain itu, dengan menahan imbang Liverpool 0-0 di Stadion Anfield, Kamis (15/4/2021) dini hari WIB, Real lolos ke semifinal berkat kemenangan agregat 3-1. Real akan menghadapi skuad muda Chelsea di babak empat besar. Apabila melihat sejarah panjang “Los Blancos” di Liga Champions, Chelsea adalah lawan yang tidak mustahil ditaklukan oleh Real untuk kembali berlaga di partai puncak sejak musim 2017-2018. Real akan menghadapi lebih dahulu Chelsea di Stadion Alfredo di Stefano, 28 April, kemudian menjalani laga penentu di Stadion Stamford Bridge, 6 Mei.
Zidane memuji kerja keras pemainnya yang berhasil membuka lebar peluang Real untuk mengakhiri musim ini dengan trofi La Liga dan Liga Champions. Meskipun dihadapkan dengan sejumlah masalah, terutama cedera pemain utama, Real ternyata mampu keluar dari lubang jarum untuk meraih kemenangan di tiga laga krusial dalam tujuh hari, yakni dua laga melawan Liverpool dan duel el clasico kontra Barcelona.
Kami memiliki tiga pertandingan sangat penting dalam satu pekan ini dan kami senang dengan hasil yang kami raih. Untuk mencapai posisi kami saat ini bukanlah sebuah perjalanan yang mudah.
“Kami memiliki tiga pertandingan sangat penting dalam satu pekan ini dan kami senang dengan hasil yang kami raih. Untuk mencapai posisi kami saat ini bukanlah sebuah perjalanan yang mudah,” ujar Zidane dilansir laman UEFA.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan Marca, sebanyak 88 persen dari total 49.303 responden percaya Real akan mampu melaju ke pertandingan final Liga Champions musim ini di Stadion Olimpiade Ataturk, Turki, 29 Mei mendatang. Bahkan, 56 persen dari total responden itu yakin “Los Blancos” akan meraih gelar trofi “Si Kuping Besar” ke-14.
Kondisi itu tentu amat kontras apabila melihat perjalanan Real pada bulan Januari hingga Februari lalu. Dalam periode itu, Zidane bahkan beberapa kali ditanya tentang kemungkinan dirinya mengakhiri kepemimpinan di Real sebelum musim 2020-2021 berakhir.
“Saya tidak akan berada di sini apabila saya tidak yakin dengan kemampuan saya dan seluruh pemain,” ujar Zidane dalam salah satu sesi konferensi pers, Februari lalu, menanggapi pertanyaan bahwa dirinya akan dipecat Real seperti dikutip AS.
Legenda Real, Predrag Mijatovic, mengatakan, Zidane telah membuktikan pernyataannya bahwa seluruh pihak harus percaya kepada dirinya dan membiarkannya bekerja untuk “Los Blancos”. Hasilnya, lanjut Mijatovic, Zidane mampu membuka peluang Real untuk mengakhiri musim ini dengan gelar ganda, seperti yang diraihnya pada musim 2016-2017.
“Tiga tim lain di semifinal khawatir dengan kehadiran Real Madrid, saya yakin Real akan melaju ke final. Chelsea memang telah meningkat pesat di bawah (Thomas) Tuchel, tetapi mereka harus berpikir keras untuk menyingkirkan Real yang tenang dan kaya pengalaman di Eropa,” ujar Mijatovic yang mencetak gol tunggal bagi kemenangan “Los Blancos” di final Liga Champions 1998.
Pertahanan kokoh
Kunci utama Real mampu tampil gemilang saat menghadapi Liverpool dan Barcelona adalah kekokohan lini pertahanan. Dari tiga laga melawan dua tim yang berorientasi menyerang itu, Real hanya kemasukan dua gol. Meskipun ditekan selama 90 menit di Anfield, Real mampu tampil tenang untuk meredam berbagai serangan yang dilakukan pemain Liverpool.
Di laga kedua, “Si Merah” tampil dominan dengan menciptakan 15 tembakan, termasuk empat tembakan tepat sasaran. Sementara itu, “Los Blancos” hanya melakukan enam tembakan, yang dua di antaranya mengarah ke gawang Liverpool. Pertahanan kokoh Real seakan kembali seperti di paruh kedua musim lalu yang mengantarkan “Los Blancos” merebut gelar Liga Spanyol.
Kiper Real, Thibaut Courtois, menjadi sosok penting yang menjaga gawangnya tetap suci di Anfield. Courtois melakukan empat penyelamatan, termasuk halauan dengan kaki ketika berhadapan satu lawan satu dengan penyerang Liverpool, Mohamed Salah, saat pertandingan baru berjalan dua menit.
“Ia adalah kiper kami, apa yang ia lakukan sangat fenomenal,” ucap Zidane seusai menyaksikan penampilan heroik Courtois yang mencatatkan clean sheet keempat di Liga Champions musim ini.
Tidak hanya Courtois, duet bek tengah, Eder Militao dan Nacho, juga tampil brilian di tiga laga terakhir. Meskipun selama ini hanya menjadi pelapis Sergio Ramos dan Raphael Varane, keduanya mampu menjawab kepercayaan Zidane di saat yang tepat.
Pada laga kedua melawan Liverpool, Militao dan Nacho tampil tanpa cela. Secara total, dua bek itu melakukan 18 sapuan, 3 tekel sukses, 3 intersep, serta memenangi 6 duel udara di lini pertahanan Real.
“Saya mencoba melakukan tugas terbaik yang bisa saya lakukan. Saya merasa mengalami musim terbaik dalam karier profesional saya,” ucap Nacho, yang merupakan pemain didikan akademi Real Madrid, dilansir Marca.
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengatakan, timnya memegang penuh kontrol pertandingan di Anfield. Tetapi, tambahnya, Liverpool kesulitan menembus pertahanan Real sehingga gagal memenuhi kewajiban mencetak dua gol untuk menembus semifinal.
“Segalanya telah berjalan baik bagi kami. Penampilan kami jauh lebih baik dibandingkan di laga pertama, kami pun menguasai pertandingan, tetapi kami tidak cukup baik untuk memanfaatkan setiap peluang,” ujar Klopp dilansir BBC Sport. (REUTERS)