Liverpool gagal menciptakan ”comeback” baru saat menghadapi Real Madrid di Stadion Anfield, Kamis dini hari WIB. Gugur dari Liga Champions Eropa membuat ”Si Merah” mengakhiri musim ini tanpa trofi juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS — Absennya “kopites”, sebutan untuk pendukung Liverpool, membuat Stadion Anfield kehilangan daya magisnya pada musim ini. Skuad ”Si Merah” gagal mencetak satu gol pun ke gawang Real Madrid pada laga kedua babak perempat final Liga Champions Eropa, Kamis (15/4/2021) dini hari WIB, sehingga tersingkir dari persaingan kompetisi terelite di Eropa itu sekaligus dipastikan tidak meraih satu pun trofi di musim ini.
Satu hari sebelum laga berlangsung, Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui timnya akan menjalani laga yang berbeda dibandingkan saat membalikkan ketertinggalan agregat atas Barcelona pada babak semifinal edisi 2018-2019. Kala itu, Liverpool mendapatkan suntikan moral dari dukungan langsung sekitar 53.000 ”kopites” yang tidak henti-hentinya meneriakkan yel-yel untuk pemain yang berjibaku di lapangan sehingga mampu menumbangkan ”El Barca”, 4-0.
Di masa pandemi ini, ketika kompetisi sepak bola dilangsungkan tanpa penonton, Liverpool gagal tampil menggila dalam setiap laga di Anfield. Dalam 21 pertandingan yang telah berlangsung di Anfield pada ajang Liga Inggris dan Liga Champions, ”Si Merah” telah menderita tujuh kekalahan. Jumlah kekalahan itu lebih besar dibandingkan catatan empat kekalahan saat Liverpool menjalani pertandingan tandang pada musim ini.
Oleh karena itu, Klopp sempat mengatakan, tidak adanya dukungan langsung penonton di Anfield adalah salah satu masalah yang harus diatasi timnya agar bisa melaju ke babak semifinal Liga Champions. ”Tanpa penonton, Anfield terasa berbeda bagi kami. Oleh karena itu, seluruh pemain saya harus menciptakan atmosfernya sendiri saat menghadapi Real Madrid,” kata Klopp pada konferensi pers jelang laga, Rabu (14/4/2021).
Meskipun sekitar 400 pendukung Liverpool sempat memberikan ”dukungan” dengan menyerang bus Real saat menuju ke Anfield, hal itu tetap tidak sama dengan kehadiran langsung yang diberikan dari tribune stadion. Akibat ”sambutan” tak bersahabat itu, salah satu sudut kaca bus Real mengalami kerusakan. Atas dasar itu, Kepolisian Merseyside tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku vandalisme itu.
Kekhawatiran Klopp pun terwujud. Meskipun mendominasi pertandingan dengan mencatatkan 54 persen penguasaan bola serta menciptakan 16 tembakan selama 90 menit, Liverpool gagal menembus gawang Real yang dikawal Thibaut Courtois.
Peluang terbaik ”Si Merah” datang dari Mohamed Salah pada menit ke-2 saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Courtois. Sayang, tembakan penyerang asal Mesir itu masih bisa dihalau dengan kaki Courtois. Laga pun berakhir dengan skor imbang tanpa gol sehingga Real unggul agregat 3-1 dan akan menghadapi Chelsea pada babak semifinal.
”Dalam laga penting seperti ini, Anda membutuhkan momen kunci untuk mengubah hasil pertandingan. Kami sering menyaksikan Mo Salah mencetak gol di situasi itu dengan mata tertutup, tetapi ia gagal kali ini. Kami bermain baik, tetapi itu tidak cukup,” ujar Klopp kepada BT Sport.
Kapten Liverpool, James Milner, mengakui hasil akhir bisa berbeda andai pendukung mereka hadir di Anfield. ”Kami tahu apa yang bisa dibawa oleh para fans di malam seperti ini. Tetapi, saya tidak mengatakan bahwa ketidakhadiran pendukung adalah satu faktor yang menyebabkan kami gagal mengalahkan Real. Kami bermain baik dan mengontrol permainan, tetapi gagal memanfaatkan peluang yang tersedia,” kata pemain serba bisa berusia 35 tahun itu.
Beralih fokus
Setelah dipastikan gagal meraih trofi pada musim ini, Klopp mengungkapkan, timnya fokus mengejar posisi empar besar di Liga Inggris. Menurut dia, itu adalah capaian terbaik yang bisa dihasilkan Liverpool untuk menutup musim 2020-2021.
”Kami mencintai kompetisi (Liga Champions) ini. Sangat penting bagi kami untuk kembali berkompetisi di musim depan,” ucap Klopp dilansir BBC Sport.
Hingga pekan ke-31, ”Si Merah” berada di urutan keenam Liga Inggris dengan selisih tiga poin dari West Ham United yang berada di posisi keempat atau batas akhir zona Liga Champions. Meskipun belum ada tim Liga Inggris yang memastikan tiket Liga Champions musim depan, duo Manchester, City dan United, mustahil terlempar dari empat besar. Pasalnya, kedua tim itu adalah dua pesaing tersisa untuk gelar juara Liga Inggris musim ini.
Alhasil, jatah Liga Champions menyisakan dua tempat, tepatnya urutan ketiga dan keempat, yang dikuasai Leicester City dan West Ham. Secara matematis, terdapat enam tim yang masih berpeluang mendampingi City dan United sebagai duta Inggris di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu pada edisi 2021-2022 mendatang.
Saya sangat senang dengan karakter yang ditunjukkan seluruh pemain. Saat pertandingan dan kondisi tim tidak ideal, mereka menunjukkan persatuan. (Zinedine Zidane)
Karakter Real
Sementara itu, Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memuji karakter anak timnya yang mampu menjaga gawang mereka tidak kebobolan di Anfield. Dalam laga kedua itu, Real kembali tidak bisa menurunkan Sergio Ramos dan Raphael Varane. Selain itu, Zidane juga terpaksa menempatkan Federico Valverde, yang biasa bermain sebagai gelandang, sebagai bek kanan untuk menutupi cedera yang dialami Dani Carvajal dan Lucas Vazquez.
Penampilan duet bek tengah, Eder Militao dan Nacho, menjadi tembok kokoh untuk membantu Courtois menjaga gawang Real dari gempuran pemain Liverpool. Dari 15 tembakan yang dilakukan pemain tim tuan rumah, hanya empat yang tepat sasaran.
Di sisi lain, Real sempat memiliki dua peluang berbahaya melalui Vinicius Junior yang masih mampu diantisipasi kiper Liverpool, Alisson Becker.
”Saya sangat senang dengan karakter yang ditunjukkan seluruh pemain. Saat pertandingan dan kondisi tim tidak ideal, mereka menunjukkan persatuan yang amat penting untuk melalui laga-laga penting di penghujung musim ini,” ujar Zidane. (REUTERS)