Petenis Italia berusia 19 tahun, Jannik Sinner, mencapai final pertamanya di ajang besar, yakni ATP Masters 1000 Miami. Lawannya pada babak final adalah petenis Polandia, Hubert Hurkacz.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MIAMI, JUMAT — Menjadi petenis termuda dalam jajaran 40 besar dunia, petenis berusia 19 tahun, Jannik Sinner, mencapai final pertamanya di ajang besar. Memanfaatkan peluang absennya ”Big Three” (Rafael Nadal, Roger Federer, Novak Djokovic) dan senior lain yang telah tersingkir, petenis Italia itu akan tampil pada final ATP Masters 1000 Miami.
Sinner mencapai itu setelah mengalahkan Roberto Bautista Agut pada semifinal di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Jumat (2/4/2021). Dalam laga ketat selama 2 jam 28 menit, Sinner menang 5-7, 6-4, 6-4. Lawannya pada final adalah Hubert Hurkacz yang membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan keempat, Andrey Rublev, 6-3, 6-4.
Sinner, kelahiran San Candido, Italia, 16 Agustus 2001 menjadi petenis remaja keempat yang mencapai final Miami setelah Novak Djokovic juara pada 2007 ketika berusia 19 tahun, Rafael Nadal (finalis 2005/18 tahun), dan Andre Agassi (juara 1990/usia 19 tahun).
”Tentu sangat menyenangkan bisa mencapai hasil ini. Namun, perjalanan menuju prestasi seperti para senior itu masih sangat panjang. Itu tak akan tercapai hanya dalam satu turnamen,” ujar Sinner.
Miami Masters hanya menjadi turnamen keempat Sinner dalam salah satu turnamen level tertinggi pada struktur turnamen ATP. Dari tiga keikutsertaan sejak 2019, hasil terbaiknya adalah babak ketiga di Roma Masters 2020.
Saya punya tim pendukung yang bagus. Kami tahu banyak pemain tak hadir di sini, termasuk ’Big Three’. Kami mempersiapkan diri dengan baik untuk kesempatan ini agar bisa melangkah lebih jauh.
”Saya punya tim pendukung yang bagus. Kami tahu banyak pemain tak hadir di sini, termasuk ’Big Three’. Kami mempersiapkan diri dengan baik untuk kesempatan ini agar bisa melangkah lebih jauh,” kata Sinner.
Trio Djokovic, Nadal, dan Roger Federer tak tampil di Miami untuk lebih fokus pada turnamen di lapangan tanah liat dan lapangan rumput. Generasi penerus ”Big Three” yang lebih senior dari Sinner, yaitu Daniil Medvedev dan Stefanos Tsitsipas, tersingkir pada perempat final, sedangkan Alexander Zverev pada babak kedua.
Sinner mulai memperlihatkan potensinya ketika menjuarai Final ATP Next Gen 2019 dengan status pemain wildcard. Itu adalah turnamen akhir musim yang diikuti delapan petenis terbaik berusia 21 tahun ke bawah.
Pada ajang Grand Slam, dia menempuh perjalanan terjauh ketika menembus perempat final Perancis Terbuka 2020. Posisinya dalam peringkat dunia pun naik dari 78 pada awal musim 2020 menjadi ke-31 pada saat ini dan diprediksi naik ke posisi ke-24 pada pekan depan.
”Dia punya kemampuan lengkap. Servisnya keras, bergerak dengan baik, groundstroke-nya juga bagus. Kekuatan mentalnya juga terus meningkat. Jannik adalah calon petenis besar di masa depan,” komentar Agut yang juga dikalahkan Sinner pada babak ketiga ATP 500 Dubai, pekan lalu.
Alexander Bublik, yang dikalahkan Sinner pada perempat final di Miami memberi komentar, diwarnai canda yang menjadi viral di media sosial. ”Kamu bukan manusia. Kamu masih 15 tahun dan bermain seperti tadi? Luar biasa,” ketika bersalaman dengan Sinner setelah pertandingan.
Menjalani laga ketat melawan Agut, Sinner hampir melampiaskan emosi dengan membanting raket. Namun, dia berusaha menahannya agar tak merusak penampilan.
”Terkadang saya frustrasi dan harus melampiaskan emosi dengan berteriak atau cara lain. Namun, saya benar-benar menahan diri agak tak sampai mematahkan raket. Ketika itu akan terjadi, saya berusaha menenangkan diri,” tuturnya.
Sinner mengatakan, pertemuan dengan Hurkacz pada final nanti akan menarik karena menjadi pertemuan pertama mereka. Itu menjadi final ketiga Sinner dalam ATP Tour setelah menjadi juara dalam turnamen level ATP 250 di Sofia 2020 dan Melbourne 2021. Hurkacz juga membawa bekal dua gelar juara dari turnamen berlevel sama, yaitu di Winston-Salem 2019 dan Delray Beach 2021.
Final tunggal putri, dalam turnamen level WTA 1000, yang akan berlangsung Minggu dini hari waktu Indonesia, mempertemukan Ashleigh Barty dan Bianca Andreescu. Bagi petenis nomor satu dunia, Barty, ini menjadi kesempatan untuk mempertahankan gelar juara. (AFP)