Kalah Cepat dari Red Bull, Hamilton Tetap Optimistis
Mobil baru Mercedes kalah cepat ketimbang Red Bull dalam ”pace race” yang dikuatkan oleh data milik tim ”Panah Perak” itu. Walaupun diakui kalah cepat, Lewis Hamilton optimistis W12 tetap kompetitif pada musim baru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BAHRAIN, MINGGU — Lewis Hamilton mengakhiri tes pamungkas Formula 1 musim 2021 di posisi kelima tercepat, bahkan di bawah pebalap debutan Yuki Tsunoda yang di posisi kedua. Juara dunia tujuh kali Formula 1 itu tidak bisa memacu Mercedes W12 karena ada masalah kestabilan bagian belakang yang membuat mobilnya kembali melintir seperti pada tes hari kedua. Defisit kecepatan itu dikuatkan oleh data Mercedes, ketika W12 kalah dari mobil Red Bull RB16B.
Hamilton hanya bisa menyelesaikan 54 putaran pada tes hari ketiga, Minggu (14/3/2021), dan mencatatkan waktu terbaiknya 1 menit 30,025 detik. Dia terpaut 1,065 detik dari Max Verstappen (Red Bull) yang menjadi pebalap tercepat pada sesi itu. Verstappen juga menjadi pebalap tercepat pada tes hari pertama, sedangkan rekan satu timnya, Sergio Perez, tercepat pada sesi pagi tes hari ketiga. Red Bull mendominasi tiga hari tes di Sirkuit Internasional Bahrain, menggusur Mercedes yang dalam beberapa musim terakhir menjadi acuan tim-tim lain.
Bahkan, tim muda Red Bull, AlphaTauri, juga melejit dengan pebalap mudanya Yuki Tsunoda. Pebalap Jepang itu menempati posisi kedua tercepat dengan waktu 1 menit 29,053 detik, terpaut 0,093 detik dari Verstappen. Tsunoda berpotensi meramaikan persaingan antar-rookie dengan dua pebalap Haas, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin.
Performa kuat Red Bull pada tes pramusim diakui Hamilton. Tim Inggris itu pun berpotensi memperketat persaingan juara. Apalagi, Mercedes dan Renault (kini bernama Alpine) juga menunjukkan lompatan performa, terutama dalam kecepatan. Pebalap asal Inggris itu menilai, masalah yang dihadapi oleh Mercedes ada di berbagai area dan perlu diselesaikan dengan cepat sebelum seri pertama bergulir di Bahrain pada 28 Maret mendatang.
”Mungkin di mana-mana (pembenahan). Saya tidak perlu menyebut ini kesulitan, hanya tidak cukup cepat. Terlihat secara umum dalam setiap lap. itu bukan satu titik tertentu lebih dari yang lainnya. Banyak yang harus dikerjakan. Ini akan sulit,” ucap Hamilton terkait kendala W12, dikutip Crash.
Kalah ”race pace”
Hamilton pun menegaskan, para pebalap Red Bull, Verstappen dan Perez, berpotensi besar menghadirkan persaingan ketat musim ini. Kedua pebalap papan atas itu menunjukkan performa yang sangat bagus dengan RB16B, terutama dalam mencetak konsistensi pace dalam simulasi balapan. Kondisi ini menjadi perhatian Mercedes karena mereka kalah cepat dalam race pace dengan Red Bull.
”Kami melakukan sedikit kemajuan pada keseimbangan dengan bahan bakar lebih banyak dan mobil lebih bisa diprediksi. Akan tetapi, kami bisa melihat dari data yang dikumpulkan dalam beberapa hari ini bahwa race pace kami tidak secepat Red Bull,” ujar Andrew Shovlin, Direktur Teknik Trackside Mercedes, dikutip Motorsport.
Masalah pada bagian belakang W12 merupakan imbas dari regulasi 2021 yang mewajibkan pemangkasan lantai mobil. Hal itu mengurangi downforce dan menuntut perubahan aerodinamika supaya kecepatan tidak anjlok. Masalah yang dialami oleh Mercedes adalah W12 tidak bisa cepat dengan bahan bakar yang sedikit. Bagian belakang mobil justru menjadi mudah melintir.
”Kami memiliki sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir dengan pace pada tes musim dingin dan bisa melakukan kemajuan sebelum balapan pertama. Jadi, kami merencanakan program kerja untuk memahami beberapa masalah kami dan akan menuntaskan upaya meningkatkan kecepatan dalam 10 hari ke depan,” ungkap Shovlin kemudian.
Enggan cemas
Masalah kecepatan itu dirasakan oleh Hamilton yang bahkan dengan ban tercepat atau C5 tidak bisa mengimbangi Verstappen. Setelan mobil dalam tiga hari tes ini belum maksimal dan memerlukan kerja cepat di markas tim itu.
”Hari ini kami melakukan sejumlah perbaikan, tetapi masih belum di posisi yang kami inginkan,” ujar Hamilton.
Saya tidak membuang waktu dengan kecemasan. Itu menjauhkan Anda dari penemuan solusi. Jadi, kami hanya bekerja keras dan fokus dalam waktu singkat yang kami miliki serta berusaha seefisien mungkin.
Dia pun mengakui bahwa sejumlah tim sangat cepat, seperti Red Bull, McLaren, dan Alpine. ”Tidak diragukan lagi, cukup mengesankan melihat kecepatan beberapa tim lain. Red Bull terlihat sangat kuat. Menyenangkan pula melihat McLaren juga terlihat cepat, begitu pula Renault. Saya bersemangat karena itu berarti akan lebih menyenangkan,” ujar Hamilton.
Hamilton pun menegaskan, dirinya tidak khawatir dengan masalah yang dialami oleh Mercedes. Timnya pernah mengalami sejumlah masalah dan bisa diselesaikan dengan cepat dan jitu oleh para insinyur Mercedes.
”Saya tidak membuang waktu dengan kecemasan. Itu menjauhkan Anda dari penemuan solusi. Jadi, kami hanya bekerja keras dan fokus dalam waktu singkat yang kami miliki dan berusaha seefisien mungkin. Lebih baik tidak mulus saat ini (tes) ketimbang saat balapan nanti,” ujar Hamilton yang berpeluang menancapkan sejarah baru sebagai pebalap F1 pertama yang meraih delapan gelar juara pada musim ini.