Ingin Akhiri Tudingan Curang, ”Dewa Kipas” Siap Melawan Jagoan Catur Lainnya
Tuduhan kecurangan akun Dewa_Kipas dalam aplikasi permainan catur daring Chess.com masih menyisakan polemik. Untuk mengakhiri kecurigaan itu, Dadang Subur, pemilik akun, bersedia bertanding dengan master nasional catur.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dadang Subur, pemilik akun Dewa_Kipas, ingin mengakhiri tudingan kecurangan yang terarah kepadanya dalam aplikasi permainan catur daring Chess.com, Selasa (2/3/2021). Ia bersedia bertanding dengan para jagoan catur lainnya demi mengklarifikasi tuduhan tersebut.
Sebelumnya, nama Dadang Subur viral dan ramai dibicarakan banyak orang. Dia dituding curang setelah mengalahkan akun GothamChess milik pecatur Amerika Serikat, Master Internasional Levy Rozman.
Dadang mengalahkan Rozman dalam permainan catur cepat 10 menit. Pada laga itu, akurasi langkahnya mencapai 93,3 persen. Sejumlah pihak menduga hal itu hasil bantuan kecerdasan buatan atau komputer. Karena dituduh curang, akun Dewa_Kipas diduga dilaporkan pendukung GothamChess kepada admin Chess.com.
Pada Kamis (4/3/2021), anak Dadang, Ali Akbar, mengatakan akun milik ayahnya diblokir atau ditutup. ”Mari kita akhiri semua ini. Tolong panggil para master catur yang sekiranya bisa didatangkan ke rumah. Ini untuk mengakhiri semua kecurigaan tentang Pak Dadang,” ujar Ali, melalui aplikasi pesan, Rabu (10/3/2021).
Dalam pernyataannya, admin Chess.com menilai Dewa_Kipas melanggar aturan permainan yang adil atau fair play. Penutupan akun tersebut bukan berdasarkan laporan dari pendukung GothamChess.
Pihak Dewa_Kipas dan GothamChess pun telah sepakat berdamai. Mereka menghapus postingan-postingan sebelumnya di media sosial terkait polemik dugaan kecurangan itu. Ali mengatakan, dia lelah dengan tuduhan kecurangan tersebut.
Saya capek sama semua tuduhan. Bapak (Dadang) juga sama. Saya juga harus menjawab (pertanyaan) puluhan wartawan.
Oleh sebab itu, ia bersedia digelar pertandingan catur antara Dadang dan master catur dan disiarkan secara langsung. ”Saya capek sama semua tuduhan. Bapak (Dadang) juga sama. Saya juga harus menjawab (pertanyaan) puluhan wartawan,” ujarnya.
Ali menyampaikan, Dadang juga kesal jika harus diwawancara melalui video (daring). Hasilnya dianggap kurang maksimal. Alasannya, perangkat yang digunakan seadanya. Ia meminta wawancara dilakukan tatap muka agar lebih jelas. ”Sebaiknya panggil juga master (catur) atau sekiranya orang yang berpengaruh di dunia percaturan supaya dia bisa klarifikasi semuanya agar masalah ini cepat selesai,” jelasnya.
Dadang, kata Ali, telah menggeluti catur sejak lama. Ali menyebutkan, ayahnya mantan Bendahara Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Barat. Dadang juga pernah tergabung dalam berbagai klub catur.
Empat minggu lalu, Ali memperkenalkan aplikasi Chess.com kepada ayahnya. Sejak saat itu, Dadang getol bermain catur di aplikasi itu. Ia memulai bermain dengan Elo rating 800. Dalam tiga minggu, Dadang menembus Elo rating 2.311, sebelum akunnya ditutup.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Percasi Kristianus Liem berkata, hanya pecatur terdidik atau terlatih dengan konsisten di level tinggi yang bisa membuat akurasi langkah di atas 90 persen dalam suatu laga. Oleh sebab itu, ia heran ketika mengetahui akurasi langkah Dadang bisa mencapai 93,3 persen saat mengalahkan Rozman (Kompas, 10/3/2021).
”Tidak mungkin pemain sepertinya bisa mencapai akurasi langkah di atas 90 persen. Kalau dilihat, dia (Dadang Subur) paling hanya Master Nasional. Mungkin, dia belajar dari banyak bermain (daring). Namun, semestinya, dia tidak bisa mencapai akurasi di atas 90 persen. Hal yang masih mungkin paling sekitar 80 persen,” tutur Kristianus.