Miguel Oliveira dan Brad Binder berpotensi membuat kejutan lebih besar pada MotoGP 2021 setelah musim lalu di luar dugaan mampu mengecap manis podium tertinggi. Kini, pebalap KTM itu mengincar posisi papan atas.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MUNDERFING, MINGGU — Persaingan papan atas MotoGP musim 2021 akan semakin ketat menyusul langkah besar KTM yang meraih delapan podium, tiga di antaranya kemenangan, pada musim 2020. Pendatang baru di MotoGP itu hanya membutuhkan empat tahun untuk meraih kemenangan pertama, yang menegaskan posisi mereka sebagai penantang serius. Musim ini, tim asal Austria itu bisa lebih kompetitif karena mendapat pengecualian pembekuan pengembangan mesin.
Meskipun KTM sudah tidak mendapat hak konsesi musim ini, setelah meraih delapan podium dari tim pabrikan dan satelit, mereka diuntungkan oleh pasal pengecualian dalam aturan pembekuan. Jika mau, mereka bisa membangun mesin yang sama sekali baru, keuntungan yang tidak diperoleh tim-tim mapan seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan Ducati.
Namun, KTM menegaskan, tidak ada perubahan radikal pada RC16 musim 2021. Mereka mempertahankan konsep yang sama dengan sejumlah perbaikan. Ini langkah logis karena RC16 menunjukkan kemampuannya untuk bersaing meraih podium, bahkan memenangi balapan. Musim lalu, pebalap rookie Brad Binder meraih kemenangan pertama di Brno, Ceko. Dua kemenangan berikutnya diraih oleh pebalap tim satelit KTM Tech3, Miguel Oliveira.
Pebalap asal Portugal itu musim ini akan setim dengan Binder di tim pabrikan KTM. Mereka berdua sudah pernah satu tim saat di Moto3 dan Moto2, serta menjalani musim bagus bersama. Kini, mereka membawa mimpi besar yang sama, menjadi juara dunia MotoGP bersama KTM. Oliveira, yang sudah memacu KTM RC16 sejak 2019, optimistis musim ini bisa lebih kompetitif karena motor semakin mudah dikendalikan.
”Versi 2019 dan 2020 cukup berbeda dalam hal cara mengendalikan motor dan umpan balik yang diberikan motor ke pebalap. Saya bisa katakan versi 2019 masih sangat sulit dikendarai, Anda perlu memaksa motor memasuki tikungan berulang kali,” ujar Oliveira dikutip Crash, Minggu (28/2/2021).
”Motor sangat liar! Itu kejutan besar ketika saya mengendarai motor. Sepanjang 2020 dan tes, saya melihat lebih banyak potensi dari motor ini, jauh lebih alami dan umpan balik yang diberikan sangat bagus. Saya bisa langsung melihat bahwa motor ini ada untuk hasil yang bagus,” kata Oliveira dalam peluncuran tim KTM.
”Sangat penting mengetahui Anda memiliki alat untuk meraih hasil bagus. Anda hanya perlu memastikan berada pada kondisi 120 persen sepanjang waktu. Ini fokus utama saya, bukan hanya fisik, melainkan juga mental untuk siap menghadapi tantangan di depan,” tegas pebalap berusia 26 tahun itu.
Oliveira musim lalu belum tampil konsisten mengusik papan atas meskipun dua kali meraih kemenangan pada seri Styria dan Portugal. Namun, dia bisa bersaing di papan tengah dengan empat kali finis di posisi keenam dan dua kali di posisi kelima. Dia tahu, RC16 bisa kompetitif, kini tinggal dirinya yang harus berjuang lebih keras.
”Ini faktor yang menenangkan, mengetahui motor mampu menang. Namun, pada saat yang sama Anda tidak bisa menggantungkan semuanya begitu saja. Ketika perlu mengulangi (hasil musim lalu), akan menjadi lebih sulit sehingga saya tidak melihat ini sebagai pekerjaan yang statis,” ujar Oliveira.
”Saya pikir setiap tahun Anda perlu menaikkan sesuatu pada diri Anda untuk mempertahankan level yang sangat bagus dalam kejuaraan ini,” kata Oliveira yang dijuluki ”Dokter Gigi” karena latar belakang pendidikannya.
Sepanjang 2020 dan tes, saya melihat lebih banyak potensi dari motor ini, jauh lebih alami dan umpan balik yang diberikan sangat bagus. Saya bisa langsung melihat bahwa motor ini ada untuk hasil yang bagus.
Tantangan Binder
Oliveira bukan hanya bersaing dengan para pebalap andal tim lain, dia juga akan berhadapan dengan rekan setimnya, Binder. Peraih gelar Rookie Terbaik 2020 itu memiliki misi yang sama, yaitu menempatkan dirinya dalam persaingan papan atas MotoGP. Pebalap asal Afrika Selatan itu mengakui, musim lalu dia masih banyak melakukan kesalahan sehingga banyak peluang podium yang melayang. ”Pada 2021 saya ingin menjadikan itu jauh lebih baik,” tegas pebalap berusia 25 tahun itu.
”Tahun 2020 secara umum adalah musim di mana saya merasa kami meraih banyak hal, beberapa hasil dan kemenangan pertama, atau kemenangan pertama KTM, menjadi yang utama,” ujar Binder.
”Ada begitu banyak hari di mana kami memiliki potensi melakukan jauh lebih banyak. Saya melakukan banyak kesalahan dan berakhir dengan membuang banyak peluang emas. Secara umum itu sedikit mengecewakan dan benar-benar ingin saya perbaiki musim ini. Jika kami bisa melakukan itu, saya tahu kami memiliki kecepatan dan pace untuk menyelesaikan pekerjaan dengan bagus,” tegas Binder.