Perebutan podium MotoGP musim ini sulit ditebak seiring absennya pebalap fenomenal Marc Marquez akibat cedera. Musim ini juga berpotensi memunculkan juara baru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, MINGGU — MotoGP seri kelima di Red Bull Ring, Austria, Minggu (23/8/2020), diawali atmosfer kelabu. Setelah polemik kecelakaan horor yang melibatkan Franco Morbidelli dan Johann Zarco, muncul kepastian Marc Marquez harus menjalani dua hingga tiga bulan lagi untuk pemulihan cedera lengan atas kanan. Namun, situasi ini sekaligus memunculkan atmosfer persaingan baru yang lebih dramatis dan sulit diprediksi.
Hingga seri kelima sudah ada 4 pemenang berbeda dan 11 pebalap yang naik podium. Kondisi ini membuat persaingan juara lebih ketat karena pemuncak klasemen Fabio Quartararo (Petronas SRT Yamaha), dengan 70 poin, menjadi pemimpin perburuan juara dengan poin terendah sejak Nicky Hayden pada 2006 dengan 83 poin setelah lima balapan.
Posisi kedua kini ditempati pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, dengan 67 poin; disusul pebalap Pramac Ducati, Jack Miller (56); rookie yang membela KTM, Brad Binder (49); dan pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (48).
Musim balapan di masa pandemi ini sempat dikuasi Quartararo dan Vinales, yang selalu finis satu-dua dalam dua seri awal di Jerez, Spanyol. Binder kemudian membuat kejutan dengan finis terdepan di Brno, Ceko, yang menjadi kemenangan pertama bagi KTM. Binder juga menjadi pebalap Afrika Selatan pertama yang memenangi kelas elite Grand Prix motor.
Persaingan meraih podium semakin sulit ditebak dan dramatis sejak memasuki seri keempat di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, dua pekan lalu. Kecelakaan yang melibatkan Morbidelli dan Zarco menghentikan balapan hingga dilakukan start kedua. Insiden ini mengubah persaingan yang semula dipimpin pebalap KTM Pol Espargaro hingga menjadi balapan milik Dovizioso.
Kecelakaan Vinales
Ducati yang bangkit di seri Austria pun diprediksi akan kembali berjaya pada seri Styria, masih di Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020). Namun, justru pebalap Suzuki, Joan Mir, yang memimpin disusul Takaaki Nakagami (LCR Honda) dan Miller. Tetapi, bendera merah kembali terjadi dan peluang Mir meraih kemenangan pertamanya terhenti pada lap ke-16 akibat bendera merah menyusul kecelakaan tunggal Vinales.
Vinales terjatuh menjelang tikungan pertama dalam kecepatan 230 kilometer per jam dan motornya terbakar. Kecelakaan ini menambah pusing Yamaha karena Vinales telah menggunakan jatah lima mesinnya musim ini. Adapun dua mesin, yang dipakai Valentino Rossi pada seri pertama dan Franco Morbidelli pada seri kedua, juga rusak. Performa motor mereka pun merosot di Austria dengan Rossi finis kesembilan, Quartararo di posisi 13, dan Morbidelli ke-15.
Bendera merah akibat kecelakaan Vinales itu membuat Mir dan Nakagami kehilangan momentum. Setelah start kedua, mereka masing-masing hanya mampu finis di posisi keempat dan ketujuh. Espargaro dan Miguel Oliveira (KTM Tech3) yang semula di belakang justru bisa mengambil alih pimpinan dan bersaing dengan Miller. Persaingan mereka berlangsung hingga tikungan terakhir lap terakhir.
Espargaro yang memimpin balapan melakukan kesalahan pada tikungan tiga hingga bisa didahului Miller. Kedua pebalap agresif itu terus bersaing ketat, hingga mereka sama-sama melebar pada tikungan terakhir.
Momentum itu membuka lebar jalan bagi Oliveira untuk melesat mendahului kedua pebalap di depannya dan finis terdepan disusul Miller dan Espargaro. Finis yang menyakitkan bagi Espargaro, setelah perjuangan kerasnya rusak akibat kesalahan strategi saat dia memilih bertahan daripada terus memacu motornya pada lap terakhir. Podium tertinggi yang sudah di depan mata Espargaro menguap kedua kalinya beruntun di Red Bull Ring.
Ini balapan yang indah dari awal hingga akhir.
”Dalam balapan seperti ini semua bisa memenangi balapan. Saya senang dengan perjuangan di tikungan terakhir dengan Jack, dan Miguel memanfaatkannya. Ini balapan yang indah dari awal hingga akhir,” kata Espargaro.
Pebalap Spanyol itu semula mengunggulkan Mir. ”Soalnya saya berpikir ini bukanlah balapan kami, ini milik Mir karena dia sangat cepat dan terus menjauh. Sayang sekali bagi dia (finis keempat) karena dia lebih cepat hari ini,” ujar Espargaro.
Oliveira meraih kemenangan pertama di MotoGP, juga menjadi pebalap Portugal pertama yang finis terdepan di ajang Grand Prix motor. Ini podium kedua bagi KTM setelah Binder di Brno. KTM pun bersiap kehilangan hak konsesi pengembangan mesin karena telah meraih 6 poin konsesi hasil dua podium tertinggi musim ini.
”Saya sangat emosional. Ada banyak hal yang ingin saya katakan. Terima kasih kepada semua orang yang percaya kepada saya, keluarga di rumah, semua orang di tim, para sponsor, dan warga Portugal, ya, kita sungguh yang terbaik, terima kasih banyak atas dukungan kalian,” ujar Oliveira.
”Hari ini bersejarah, bagi saya, bagi negara saya. Saya tidak bisa lebih bahagia melakukan ini di rumah KTM dan Red Bull, terima kasih semua,” ujarnya.
”Senang, bangga. Ada banyak sekali alasan untuk bahagia hari ini, ini juga yang pertama bagi saya. Saya senang karena mendapat kesempatan kedua, sehingga bisa mengganti ban depan, dan membuat saya jauh lebih kompetitif pada balapan kedua. Sangat senang, kaki saya tetap menapak bumi, tetapi pikiran saya mengembara,” ujar Oliveira.