PBSI tetap berencana memberangkatkan tim ke Birmingham, Inggris, meski di negara itu telah ditemukan mutasi virus korona baru. Sebanyak 14 atlet disiapkan di lima nomor, termasuk juara bertahan Preveen/Melati.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Turnamen klasik All England masih tercantum dalam agenda tim bulu tangkis Indonesia. PP PBSI tetap berencana memberangkatkan tim ke Birmingham, Inggris, meski di negara tersebut telah ditemukan mutasi virus korona baru.
All England 2021 akan berlangsung 17-21 Maret di Arena Birmingham. Turnamen berkategori BWF Super 1000 itu akan menjadi turnamen BWF World Tour kelima tahun ini setelah Yonex dan Toyota Thailand Terbuka, Final BWF 2020, serta Swiss Terbuka.
Diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19, tiga turnamen pertama yang menjadi revisi turnamen musim kompetisi 2020, diselenggarakan dalam ”gelembung” Thailand. Peserta diwajibkan tiba di Bangkok sepekan sebelum turnamen, lalu menjalani karantina dengan tes Covid-19 berkala.
Karantina tak diberlakukan di Swiss Terbuka dan All England, tetapi seperti disebutkan dalam laman resmi turnamen, All England 2021 akan diselenggarakan tanpa penonton.
”Protokol kesehatan ketat akan diberlakukan dan kami selalu berdialog dengan semua pemangku kepentingan, termasuk BWF. Kami juga memantau situasi dan selalu memerhatikan saran pemerintah,” demikian pernyataan All England.
Pemantauan dilakukan, salah satunya, terkait ditemukannya mutasi virus korona baru yang awal mutasinya terjadi di Inggris. Akibat mutasi tersebut, Pemerintah Jerman dan Spanyol tak mengizinkan klub sepak bola Inggris masuk ke negara mereka pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions, pertengahan Februari.
Pertandingan Leipzig melawan Liverpool dan Borussia Moenchengladbach melawan Manchester City dilangsungkan di Puskas Arena, Budapest, Hongaria. Adapun Atletico Madrid melawan Chelsea di Arena National, Bucharest, Romania.
Meski demikian, karena tidak ada larangan masuk ke Inggris, laga kedua pada ketiga pertandingan itu bisa diselenggarakan di Liverpool, Manchester, dan London.
Pertama
Bagi skuad bulu tangkis Indonesia, perjalanan ke Eropa menjadi yang pertama pada masa pandemi. Sebagian besar di antaranya telah berangkat menuju Basel, Swiss, Sabtu malam, untuk mengikuti Swiss Terbuka. Di antara Swiss Terbuka dan All England seharusnya digelar Jerman Terbuka, tetapi dibatalkan.
”Greysia/Apriyani akan tampil di All England sesuai program pelatnas. Berbicara masalah bahaya, semestinya dengan perjalanan jauh naik pesawat saja sudah bisa dikatakan riskan terpapar virus,” ujar pelatih ganda putri Eng Hian di Jakarta, Minggu (28/2/2021).
Protokol kesehatan ketat akan diberlakukan dan kami selalu berdialog dengan semua pemangku kepentingan, termasuk BWF. Kami juga memantau situasi dan selalu memerhatikan saran pemerintah.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil ganda putri Indonesia dalam turnamen prestisius itu. Semula, pasangan muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, akan tampil di Swiss Terbuka. Namun, PBSI membatalkannya karena performa mereka dalam latihan tak sesuai harapan pelatih.
Pelatih ganda campuran Richard Mainaky dan ganda putra Herry Iman Pierngadi pun menyatakan, anak didik mereka akan tampil di All England. ”Atlet sudah siap dan antusias berangkat untuk memenuhi target,” kata Richard.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia, berstatus juara bertahan, sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon memiliki keterikatan dengan sponsor mereka untuk bertanding di All England. Sejak dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) pada final All England 2020, ganda putra nomor satu dunia itu belum bertanding lagi.
Selain Kevin/Marcus, ganda putra juga diwakili Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Adapun pemain-pemain nomor tunggal yang akan tampil adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto (putra), serta Gregoria Mariska Tunjung (putri).