Ketua Umum PB PRSI Anindya Novyan Bakrie terpilih kembali dalam Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia untuk periode 2021-2025.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·3 menit baca
KOMPAS/Humas PB PRSI
Ketua Umum PB PRSI 2021-2025 terpilih Anindya Novyan Bakrie (kiri) menerima panji bendera PRSI dari pemimpin sidang Mukrid Nasution (kanan) pada Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia yang dilakukan secara daring, Sabtu (27/2/2021). Anindya mendapat dukungan 27 suara Pengprov PRSI.
JAKARTA, KOMPAS - Anindya Novyan Bakrie terpilih kembali sebagai Ketua Umum PB PRSI periode 2021-2025 dalam Musyawarah Nasional Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang berlangsung secara daring, Sabtu (27/2/2021). Anindya dinilai berhasil memimpin PRSI 2016-2020 dan memetik dukungan 27 dari 33 pengurus provinsi PRSI.
Putra sulung pengusaha dan politisi Aburizal Bakrie ini memenangi persaingan atas pembina klub renang Wibisono, yang mendapat dukungan lima suara. Pengprov Nusa Tenggara Barat menyatakan abstain, sedangkan Pengprov Maluku mengikuti munas, tetapi tidak memiliki hak suara. Sebagai ketua umum terpilih, Anindya akan memimpin tim formatur untuk membetuk kepengurusan PB PRSI 2021-2025, didampingi Donna Faroek (Kalimantan Timur) dan Riswanda (Jawa Timur).
Salah satu prestasi pada kepengurusan PRSI terakhir adalah keberhasilan merebut medali emas polo air putra SEA Games 2019, yang menjadi medali emas polo air pertama Indonesia pada pesta olahraga Asia Tenggara ini sejak mulai berpartisipasi pada SEA Games 1977. Ridjkie Mulia dan kawan-kawan mematahkan dominasi Singapura yang selalu meraih medali emas SEA Games sejak 1965.
Dukungan juga diberikan pemerintah dengan merenovasi Arena Akuatik Gelora Bung Karno sebelum Asian Games 2018, yang membuat arena ini mendapat pengakuan internasional untuk menggelar kejuaraan resmi yang mendapat pengesahan Federasi Akuatik Internasional (FINA).
Ketua Umum PB PRSI 2021-2025 terpilih Anindya Novyan Bakrie memberikan sambutan usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum PB PRSI dalam Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia yang dilakukan secara daring, Sabtu (27/2/2021).
Anindya mengatakan akan segera membetuk kepengurusan baru untuk menyiapkan tim akuatik Indonesia menghadapi sejumlah ajang multicabang yang berada di depan mata, seperti PON Papua, SEA Games 2021 di Vietnam, dan kejuaraan lainnya. PRSI juga bertekad mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia tuan umah Olimpiade 2032.
“Waktunya singkat, hanya 11 tahun lagi, dan kami sudah harus mempersiapkan atletnya sejak sekarang. Tentu untuk hal ini kami harus bekerja sama dengan pemerintah, KOI, KONI Pusat dan daerah, serta Pengprov PRSI di seluruh Indonesia," ujarnya.
Upaya Indonesia untuk Olimpiade 2032 ini disinggung Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat membuka Munas PRSI.
Pembukaan Munas diikuti 34 Pengprov seluruh Indonesia serta para stakedolder olahraga seperti Raja Sapta Oktohari (Presiden NOC Indonesia, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan insan akuatik Indonesia.
Zainudin mengatakan, Kemenpora sudah memetakan cabang olahraga yang bisa diunggulkan untuk dipersiapkan sejak sekarang hingga dalam satu dekade bisa mendatangkan prestasi bagi Indonesia.
"Renang termasuk cabang olahraga unggulan dalam perencanaan olahraga untuk jangka menengah dan panjang. Program yang disiapkan itu akan dikolaborasikan dengan KONI, KOI, dan pengurus cabang, termasuk dengan PRSI. PRSI yang membina lima cabang akuatik—renang, polo air, renang indah, loncat indah, dan renang perairan terbuka—harus memberikan perhatian lebih terhadap nomor-nomor dari cabang olahraga yang kita unggulkan," papar Menpora.
Renang termasuk cabang olahraga unggulan dalam perencanaan olahraga untuk jangka menengah dan panjang.
Pembukaan Munas PRSI juga dihadiri Ketua Komite Olahraga Indonesia Raja Sapta Oktohari dan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman secara virtual.
"Saya menyaksikan langsung di Filipina bagaimana sejarah tercipta saat tim polo air meraih medali emas pertama kali di SEA Games 2019. Mengelola organisasi tidaklah mudah, tapi di tangan ketua umum Anindya, PRSI telah menorehkan sejarah dan akan menorehkan sejarah lebih baik lagi," ujar Oktohari.
Sementara itu, Marciano menginatkan PRSI untuk menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan prestasi atlet. “Kepengurusan berikutnya harus punya terobosan seperti menerapkan sport science terbaik, menerapkan industry olahraga serta wisata olahraga,” ujarnya.