Manchester City melanjutkan penampilan gemilang di Liga Inggris ke ajang Liga Champions. Kedalaman skuad dan rotasi pemain menjadi kunci performa stabil ”The Citizens”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
FERENC ISZA / AFP
Bek Borussia Moenchengladbach, Nico Elvedi (kiri), dan penyerang Manchester City, Gabriel Jesus, beraksi dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB. City mengalahkan Moenchengladbach, 2-0.
BUDAPEST, KAMIS — Manchester City meraih 19 kemenangan beruntun di tengah musim 2020-2021 yang penuh anomali. Raihan sensasional itu berkat strategi dan cara bermain City yang membuat lawan tidak berdaya. Jika bisa mempertahankan performa saat ini, anak asuhan Pep Guardiola ini bisa mewujudkan harapan untuk meraih gelar pertama di Eropa dalam lima dekade.
Kemenangan 2-0 atas Borussia Moenchengladbach dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB, di Stadion Puskas Arena, Hongaria, membuktikan permainan penuh dominasi City tidak hanya ampuh di Inggris, tetapi juga di Eropa. Dalam 19 laga terakhir, City mencetak 49 gol dan hanya kemasukan 6 gol.
Di sisi lain, City menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Champions 2019-2020. Tim berjuluk ”The Citizens” itu baru kebobolan satu gol. Setelah menjalani tujuh pertandingan, City tidak kemasukan dalam enam laga.
Melawan Gladbach, yang menjadi tim urutan keempat paling produktif di fase grup Liga Champions musim ini, City seakan tidak menemui kesulitan yang berarti meredam ancaman tim asal Jerman tersebut.
ATTILA KISBENEDEK / AFP
Gelandang Borussia Moenchengladbach, Jonas Hofmann (kiri), dan bek sayap Manchester City, Joao Cancelo, berebut bola dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB. City mengalahkan Moenchengladbach, 2-0.
Selama 90 menit laga, Gladbach hanya satu kali mencatatkan tembakan mengarah ke gawang City. Peluang itu tercipta setelah penyerang Gladbach, Hannes Wolf, memanfaatkan kesalahan operan yang dilakukan gelandang City, Rodri. Sayang, bola sepakan Wolf mampu ditepis oleh kiper City, Ederson.
Sebaliknya, City mulai mampu menduplikasi peningkatan penampilan pada 2021 ke kompetisi antarklub Eropa. Duel City melawan Gladbach ini menjadi pertandingan di laga pertama babak 16 besar yang menghadirkan operan terbanyak. Total 1.343 operan tercipta di laga itu dengan 1.199 operan sukses tercipta.
Dari total operan itu, City melakukan 822 operandan menjadi tim terbanyak melakukan operan dalam delapan laga babak 16 besar Liga Champions edisi 2020-2021. Akurasi operan ”The Citizens” mencapai 91 persen.
Lewat permainan operan itu pula hadir dua gol City. Gol pertama City hasil sundulan gelandang serang, Bernardo Silva, di menit ke-29 tercipta melalui 10 operan yang dilakukan pemain City. Adapun gol kedua yang diciptakan oleh Gabriel Jesus saat laga memasuki menit ke-65 diawali dengan permainan umpan pendek dan panjang yang berjumlah 26 operan.
”Dominasi City yang sangat memukau itu seakan membuat Gladbach seperti terhipnotis dan tidak mampu berbuat banyak. Sementara itu, City tak kenal lelah terus membangun serangan, ketika serangan gagal mereka terus mencoba dengan sabar hingga akhirnya gol tercipta,” tulis Jonathan Liew, kolumnis The Guardian.
FERENC ISZA / AFP
Gelandang Manchester City, Bernardo Silva (kiri), dan bek Borussia Moenchengladbach, Nico Elvedi, berebut bola dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB. City mengalahkan Moenchengladbach, 2-0.
Gelandang Gladbach, Florian Neuhaus, mengatakan, timnya mustahil bisa menahan gempuran permainan menyerang City yang variatif dan tidak kenal henti selama 90 menit. Gladbach, lanjut Neuhaus, tidak berdaya karena City menampilkan skema penguasaan bola yang nyaris sempurna sehingga menyulitkan lawan mengantisipasi aliran bola.
”Mereka (City) membuat kami tidak berani menguasai bola dalam waktu lama,” kata Neuhaus kepada Kicker.
Berkah banyak uang
Ketika ditanya resep utama mampu menjaga performa terbaik dalam 19 laga terakhir, Guardiola menganggap dirinya beruntung melatih City yang mampu mengumpulkan pemain berkualitas.
”Kami memiliki banyak uang untuk membeli pemain luar biasa. Setiap pemain memiliki hubungan luar biasa dan mereka bermain setiap laga dengan hanya memikirkan kemenangan,” ujar Guardiola.
FERENC ISZA / AFP
Reaksi Manajer Manchester City Pep Guardiola dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions antara Borussia Moenchengladbach dan Manchester City di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB.
Sementara itu, Bernardo Silva menuturkan, skuad City telah memetik pelajaran ketika gagal di babak 8 besar Liga Champions 2019-2020. Di musim lalu, City tumbang, 1-3, dari Olympique Lyon karena kemasukan gol akibat kesalahan di lini belakang. Ia menekankan, tujuan utama permainan City ialah mengurangi sesedikit mungkin kesalahan yang bisa memberi keuntungan bagi lawan.
”Kami sadar di fase gugur ini ketika Anda membuat kesalahan, maka tim Anda akan tersisih. Oleh karena itu, kami berusaha bermain simpel dan tidak membuat kesalahan,” ucap Silva yang telah berkontribusi bagi satu gol dan sebuah assist di Liga Champions musim ini.
Kami memiliki banyak uang untuk membeli pemain luar biasa. Setiap pemain memiliki hubungan luar biasa dan mereka bermain setiap laga dengan hanya memikirkan kemenangan.
Kemenangan meyakinkan City di Puskas Arena membangkitkan kembali peluang City untuk bersaing merebut trofi ”Si Kuping Besar”. Namun, Guardiola menilai, Bayern Muenchen masih menjadi tim terkuat di Eropa.
”Pekerjaan yang tidak mudah untuk mempertahankan kondisi pemain dalam waktu yang panjang. Apabila orang-orang menganggap kami favorit (juara), tak apa-apa, kami akan menerima tantangan itu,” kata manajer karismatik berusia 50 tahun itu.
Dalam 126 tahun usia klub yang bermarkas di Stadion Etihad itu, ”The Citizens” baru satu kali meraih trofi di Eropa, yaitu gelar Piala Winners edisi 1969-1970. Di musim itu, City pertama kali meraih gelar ganda dalam satu musim karena juga meraih Piala Inggris.
AP PHOTO/LASZLO BALOGH
Bek sayap Manchester City, Joao Cancelo, mendapat penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions antara Borussia Moenchengladbach dan Manchester City di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB.
Menurut mantan pemain tim nasional Ingris, Rio Ferdinand, hasil gemilang City dalam dua bulan awal 2021 didasari kedalaman skuad yang mumpuni. Dalam laga melawan Gladbach, Guardiola tidak memainkan sang raja assist, Kevin De Bruyne, dan bek John Stones. Peran keduanya bisa dijalankan dengan baik oleh Silva dan Aymeric Laporte.
”Seluruh pemain City bisa bermain sama baiknya ketika diturunkan. Tantangan bagi City ialah berusaha keras untuk menjaga performa saat ini hingga akhir musim,” ujar Ferdinand dalam acara BBC Match of The Day, Rabu. (REUTERS)