Mbappe dan Haaland, Regenerasi Rivalitas ”Seniman” Bola
Pekan ini, dua penyerang belia, Kylian Mbappe dan Erling Brauh Haaland, telah mencuri perhatian. Mereka diharapkan bisa menjadi penerus rivalitas antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
SEVILLA, KAMIS — Laga pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa pada pekan ini telah menyuguhkan titik awal regenerasi ”seniman” sepak bola. Setelah penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe (22), menaklukkan Barcelona, giliran penyerang Borussia Dortmund (20), Erling Braut Haaland, yang membungkam Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (18/2/2021) dini hari WIB.
Haaland menyumbang dua gol dan satu asis saat ”Die Borussen” mengalahkan Sevilla, 3-2. Pemain asal Norwegia ini berhasil menghapus senyum Sevilla yang sedang menikmati kemenangan beruntun dari 9 laga terakhir di semua kompetisi. Sebaliknya, Dortmund yang sedang tampil buruk di liga domestik bisa kembali bangkit.
Dengan mencetak dua gol malam itu, Haaland hampir bisa menyamai rekor Mbappe sebagai pemain di bawah usia 21 tahun yang bisa mencetak gol terbanyak di Liga Champions. Haaland akan berulang tahun yang ke-21 pada 21 Juli nanti dan kini sudah mengantongi 18 gol dari 13 laga di Liga Champions. Sementara Mbappe, yang kini berusia 23 tahun, tercatat pernah mencetak sebanyak 19 gol di Liga Champions sebelum ia berusia 21 tahun.
Rabu lalu, Mbappe mencetak tiga gol ke gawang Barcelona ketika PSG menang, 4-1. Kehebatan penyerang tim nasional Perancis itu pun mencuri perhatian penggemar sepak bola dunia. Bintang Barcelona, Lionel Messi, yang berada di kubu yang kalah, tenggelam.
Penampilan Mbappe itu lantas memancing Haaland untuk bisa tampil lebih baik. ”Saya suka Liga Champions. Ketika melihat Mbappe mencetak tiga gol kemarin, saya seperti mendapat motivasi. Terima kasih Mbappe,” ujar Haaland.
Sama seperti Mbappe ketika mengalahkan Barcelona, Haaland juga menciptakan ”karya seni” di atas lapangan. Ia memadukan kecepatan, kekuatan fisik, dan naluri menyerang menjadi sebuah kesatuan gerakan yang indah.
”Kami tidak pantas kalah, tetapi pada akhirnya mereka (Dortmund) mempunyai salah satu pemain terbaik di dunia (Haaland) yang mampu tampil sebagai pembeda,” kata Pelatih Sevilla Julen Lopetegui mengomentari Haaland.
Sebelumnya, pemain Barcelona, seperti Antoine Griezmann juga memuji bakat Mbappe. Mereka yang kalah akhirnya menerima kenyataan bahwa masih ada pemain-pemain muda yang kelak bisa menjaga reputasi sepak bola sebagai tontonan yang menarik.
Kemarin malam, Mbappe sudah menenggelamkan Messi dan malam ini Haaland menutupi sosok Ronaldo. Ini bisa menjadi rivalitas lainnya yang bakal berlangsung hingga 10 tahun ke depan.
Penerus Messi-Ronaldo
Kehebatan Mbappe dan Haaland kemudian membuat banyak orang teringat akan rivalitas dua pemain terhebat di dunia saat ini, Messi dan Cristiano Ronaldo (Juventus). Sebuah harapan baru muncul, yaitu terhadap Mbappe dan Haaland. Mereka bakal meneruskan rivalitas yang kini terjadi pada Messi dan Ronaldo. Rivalitas itu bakal melahirkan perdebatan panjang selanjutnya, yaitu mengenai siapa yang terbaik.
”Kemarin malam, Mbappe sudah menenggelamkan Messi dan malam ini Haaland menutupi sosok Ronaldo. Ini bisa menjadi rivalitas lainnya yang bakal berlangsung hingga 10 tahun ke depan,” kata mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, dikutip BBC, merujuk kekalahan Juventus, 1-2, dari FC Porto.
Mengembangkan diri
Messi kini sudah berusia 33 tahun, sedangkan Ronaldo 36 tahun. Ada jarak usia yang masih jauh bagi Mbappe ataupun Haaland untuk terus mengembangkan diri. Konsistensi dari komitmen kedua pemain menjadi faktor utama rivalitas itu bakal berlanjut seperti yang dikatakan Ferdinand.
Haaland, misalnya, sudah mampu mengangkat Dortmund di Liga Champions, tetapi masih menyimpan tugas berat di Liga Jerman. Dortmund masih berada di peringkat keenam klasemen sementara Liga Jerman dan bakal menjalani laga derbi ”Lembah Ruhr” melawan Schalke 04, Minggu (21/2/2021) pagi waktu Indonesia.
Laga ini tidak hanya mempertaruhkan gengsi Dortmund, tetapi juga peluang mereka untuk kembali naik ke papan atas. ”Sekarang, kami punya waktu dua hari untuk bersiap sebelum menjalani derbi. Kami akan bermain seperti saat kami melawan Sevilla,” kata kapten Dortmund, Marco Reus.
Kalah dari Schalke berarti musibah bagi Dortmund. Schalke kini merupakan penghuni dasar klasemen Bundesliga dengan raihan 9 poin. Tak ayal, laga ini menjadi kesempatan lainnya bagi Haaland untuk menyelamatkan timnya dari musibah. (AFP/REUTERS)