Laga kontra Sevilla pada babak 16 besar Liga Champions menjadi kesempatan bagi Borussia Dortmund untuk membangun lagi kepercayaan diri. Namun, upaya ini tidak akan mudah.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
SEVILLA, SELASA - Borussia Dortmund menjalani laga krusial melawan Sevilla pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan, Kamis (18/2/2021) pukul 03.00 WIB. Tim berjuluk “Die Borussen” ini sampai “berkeringat dingin” jika mengingat penampilan mereka yang sedang menurun dan sangat kontras dengan penampilan Sevilla saat ini.
Pelatih interim Dortmund, Edin Terzic, dan para pemainnya pantas merasa cemas karena hanya mampu menang lima kali dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi. Posisi mereka di klasemen sementara Liga Jerman juga terus merosot dan kini berada di peringkat keenam. Dengan raihan 33 poin, mereka tertinggal 16 poin dari Bayern Muenchen yang berada di puncak klasemen Bundesliga.
Menurunnya penampilan Die Borussen ini telah memakan korban, yaitu pelatih Lucien Favre. Pelatih berkebangsaan Swiss itu dipecat pada Desember lalu meski telah mengantar Dortmund sebagai juara Grup F Liga Champions musim ini. Pemecatan itu terjadi karena Favre tidak mampu menjaga konsistensi tim di Bundesliga, puncaknya ketika mereka dikalahkan Stuttgart, 1-5.
Di tangan Terzic, penampilan Dortmund tidak kunjung membaik. Pada dua laga terakhir di Bundesliga, Dortmund dikalahkan Freiburg dan ditahan imbang Hoffenheim. Situasi ini membuat sang bintang, Erling Braut Haaland, galau. “Jika kami masih bermain seperti pada laga-laga sebelumnya, kami tidak akan punya kesempatan untuk melaju jauh (di Liga Champions),” katanya.
Haaland mengatakan, Sevilla merupakan tim yang sangat tangguh saat ini dan Dortmund wajib menjalankan strategi yang sudah direncanakan. Striker asal Norwegia ini juga bertekad pada dirinya sendiri untuk tampil sebaik mungkin. Setidaknya Haaland tetap menjadi tumpuan tim, terutama karena ia berhasil mencetak gol untuk menghindari kekalahan dari Hoffeinheim, dan pada awal Februari lalu mencetak gol kemenangan atas Paderborn di ajang Piala Jerman.
Namun, penampilan Haaland tidak akan cukup tanpa diimbangi kekuatan kolektif Dortmund, karena Terzic telah memperingatkan bahwa Sevilla jauh lebih unggul dalam segala aspek. Sevilla telah memenangi sembilan laga terakhir mereka di semua kompetisi, termasuk kemenangan 2-0 atas Barcelona pada laga semifinal Piala Spanyol.
Jika kami masih bermain seperti pada laga-laga sebelumnya, kami tidak akan punya kesempatan untuk melaju jauh.
“Gol yang Sevilla cetak jumlahnya dua kali lipat lebih banyak daripada gol yang masuk ke gawang mereka. Sevilla punya banyak pemain yang luar biasa di lini serang maupun lini pertahanan," kata Terzic. Ia pun menyimpulkan laga kontra Sevilla ini akan jauh lebih sulit, apalagi mereka merupakan tim tamu.
Kabar baiknya, beban Terzic tidak terlampau berat karena tugasnya hanya sampai akhir musim ini. Apapun hasil yang diraih Dortmund musim ini, Terzic akan pergi dan pada musim depan Dortmund akan dilatih Marco Rose yang kini melatih Borussia Muenchengladbach.
Laga terbesar
Sevilla, tim juara Liga Europa musim lalu, kini berambisi untuk menaikkan standar di Liga Champions, dan laga kontra Dortmund ini menjadi kesempatan terbaik. Pelatih Sevilla, Julen Lopetegui pun menobatkan laga ini sebagai laga terbesar Sevilla untuk saat ini.
“Kami sudah memasuki fase gugur dan menghadapi salah satu tim terkuat di Eropa dengan penyerang-penyerang muda berbakatnya," kata Lopetegui dikutip laman UEFA. Meski penampilan Dortmund sedang memburuk, Lopetegui tetap mewaspadai kemampuan Terzic dalam membuat pola serangan yang dinamis. Dortmund tetaplah tim yang jago dalam penguasaan bola dan transisi.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan gelandang Sevilla, Fernando, terhadap lini serang Dortmund. “Haaland adalah pemain yang sangat bagus dan Jadon Sancho bisa saja melukai kami. Pada laga ini kami harus tetap solid di lini belakang,” katanya.
Jika Sevilla kehilangan kesempatan untuk mengalahkan Dortmund pada laga pertama ini, tugas mereka akan semakin berat pada laga kedua ketika bertandang ke Jerman. Mereka harus tetap membuat Die Borussen berkeringat dingin. (AFP/REUTERS)